Chapter 4 : Jadi?

515 74 4
                                    

Hari Jum'at yang indah, hari ini mereka telah menyelesaikan ulangan yang diadakan selama 3 hari. Untuk Off dia tak terlalu memikirkan nilai, karna semuanya sudah ada di otak nya.

Gun? Dia menjadi bulan-bulanan teman-temannya semenjak hari dimana dia dan Off berangkat bersama kesekolah. Ya, hari dimana Off mengantar Gun karna membawa Gun jalan, esoknya Off tiba-tiba datang dan mengajak Gun kesekolah bersama.

Belum lagi, semenjak saat itu Off sangat sering mengoda Gun didepan yang lainya, membuat mereka mengeryit bingung mengira bahwa mereka menjalin hubungan.

Off dengan sengaja mengatakan 'Ya' saat Tay menanyakan apa mereka sepasang kekasih. Sedangkan Gun, dengan suara tinggi mengatakan 'Tak' dan hal itu membuat mereeka berpikir mungkin Gun malu untuk mengakuinya. Jadilah mereka mengoda Gun setiap waktu, membuat Gun jadi mati kutu. Dan Off dia hanya mampu tertawa dalam diam mendapati wajah malu Gun.

Esok mereka akan berangkat ke bukit untuk Kemah. Seperti yang di janjikan Off, dia diijinkan ya...walau dengan sedikit paksaan. Off akan berangkat menggunakan mobilnya sendiri bersama Gun.

Dan hari ini, mereka akan pergi ke Mall untuk membeli keperluan mereka. Tak semua ikut. Perth dan Saint harus pergi ke Daerah lain bersama keluarga, membuat keduanya tak ikut untuk kali ini.

Off keluar dari kamarnya setelah bersiap-siap, hari sudah menjelang sore, mungkin mereka akan pulang malam, mengingat mereka akan bermalam selama 3 hari 2 malam. Jadi akan ada banyak keperluan yang mereka butuh kan.

Off keluar dari Mansion nya setelah berpamitan dengan Kedua orang tuanya dan Kedua kakaknya. Dia memasuki Garasi dan menaiki Lamborghini Aventador putih, dengan logo yang sama seperti mobil yang lain nya dan terletak di belakang mobil.

Off berangkat menuju rumah Gun setelah mendapatkan telepon dari Pria manis tersebut. Ya, Off sudah menyimpan nomor Gun, walau waktu saat dia memintanya agak sedikit memaksa karna Gun tak ingin memberikan handphonenya.

"Hai manis." Sapa Off dengan senyumnya melihat Gun sudah masuk dan duduk di kursi sebelah kemudi.

"Hai Ganteng." Balas Gun.

"Mulutnya manis banget ya pengen cium." Celetuk Off, membuat Gun yang baru saja membenarkan duduknya melotot.

"Apaa?!"

"Gak ada, maksudnya pengen tidurin kamu." Ujar Off, dan menjalankan mobilnya.

"Phi bisa diam gak?." Kesal Gun.

"Jadi patung dong."

"Ish tau ah."

"Jangan ngambek, nanti cantiknya ilang." Ejek Off.

"Aku. Cowok." Tekan Gun.

"Cowok tapi cantik."

"Ih tau ah."

"Ngambek aja terus, gak phi beliin eskrim nanti." Ancam Off. Ya memang akhir-akhir ini Gun sering memaksa Off untuk membelikanya eskrim. Ketika Off meminta orang lain yang membelinya, Gun menolaknya keras dan tak akan memakanya jika bukan Off yang membelinya.

"Gakpapa, Gun bisa beli sendiri."

"Nanti diculik Om Pedo loh."

"Kan ada Phi yang jaga aku." Ujarnya percaya diri.

"Idih, siapa yang mau jaga kamu."

"Yaudah phi sana datang Tante tente aja."

"Gak mau ah, tante tante gak bisa bikin puas. Yang bikin puas tu cuma punya kamu."

Gun memandang Off mendelik. Bagaimana bisa mulutnya sefrontal itu? Setelahnya Gun diam membeku merasakan pipinya memanas.

"Merah banget." Ucap Off, dengan kekehannya.

Love You Jumpol [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang