Chapter 3 : Sudah Dong Ngambek-nya

602 75 5
                                    

Sungguh Off benar-benar tidak tau harus berbuat apa. Ini sudah dua hari berlalu, dan selama itu pula Gun mneghindarinya. Tapi Off tak dapat memungkirinya juga bahwa.....Gun sangat lucu ketika marah terutama kemarin. Gun menolak dengan keras duduk di sebelah Off, sedangkan Off dia tak tau harus berbuat apa, dia hanya diam melihat tingkah Gun.

Dan hari ini Gun menghindari nya lagi, bahkan saat Off menatapnya, Gun malah membalasnya dengan pelototan, dan hal itu membuat tawa Off pecah. Ohh Tuhan, mengapa dia sangat imut?.

Terakhir kali saat tadi pagi Off menarik tangan Gun untuk membujuknya agar menyudahi acara marah nya. Namun yang Off dapat adalah siswi dan siswa yang mengejarnya dan mengerumuni nya. Gun? Dia dengan tega meninggalkan Off begitu saja, untung lah ada Tay dan Gulf yang sigap membantu Off.

Kini Off sedang berada di kelasnya. Pelajaran pertama hari ini adalah Fisika. Sesekali Off mencuri pandang ke meja Gun, dan yang Off dapat adalah wajahnya yang ditekuk. Sesaat ketika guru sedang menjelaskan pintu kelas diketuk.

Ternyata itu Arm, Arm memanggil Off untuk ke lapangan basket. Off keluar dengan membawa handphonenya, saat hendak keluar Off kembali menatap Gun. Namun dia malah mengalihkan wajahnya. Sudah lah biarkan Off ke lapangan basket dulu, untuk masalah Gun itu gampang. Dia akan menyelesaikannya nanti.

"Kalian kenapa sih?." Bingung Win melihat tingkah Off dan Gun dari kemarin.

"Gakpapa."

"Kaya pasangan lagi berantem aja."

"Siapa?."

"Kalian."

"Gak yaaa...." Sarkas Gun.

"Tau ahh, kalian aneh."

Gun hanya diam tak membalas. Sebenarnya dia tak marah, bahkan untuk kejadian 2 hari lalu pun tak. Gun hanya ingin mengerjai Off, ternyata Off membujuk nya mati-matian agar Gun tak marah lagi. Bahkan sebenarnya untuk kejadian tadi pagi, Gun itu sedikit berat hati untuk meninggalkan Off bersama lautan siswi, jadi lah dia mencari Tay dan Gulf untuk membantu Off.

Kini pelajaran sudah selesai, Gun bersiap siap hendak ke kantin. Namun terhentikan oleh Tay.

"Ke lapangan basket?." Tanya Tay.

"Ngapain?.." Ujar New.

"Liat Off...."

"Ayo." Serempak mereka.

Sebenarnya Gun ingin tinggal saja, tak mungkin kan dia melihat Off yang tengah main basket dengan situasi Gun marah dengan Off -Menurut Off- Ya walaupun Gun hanya bercanda. Tapi......arghhh, biarlah Gun punya banyak alasan untuk mengelak. Lagi pula lapangan basket kan bukan milik nenek moyangnya, itu milik sekolah dan murid bebas untuk pergi kesana.

Sesaat saat memasuki lapangan basket, jantung Gun berdegup dengan kencang. Pipinya terasa panas mengingat kejadian dua hari lalu. Ohh ayolah biasanya Gun tak seperti ini.

Gun duduk di kursi depan, tepat di tengah-tengah Tay dan Win. Lapangan sangat ramai, sepertinya sebagian dari semua kelas datang, karna lapangan basket benar-benar penuh.

Tak lama 4 orang keluar dengan baju berwarna pink dan mengambil sisi kiri, setelahnya 4 orang keluar dengan baju berwarna biru dan terdapat nama masing-masing pemain di belakangnya.

Gun melihat ada nama Off disalah satu baju berwarna biru dengan angka 17. Bahkan dari belakang saja tampan, Gun kembali terhipnotis dengan Off, sampai tak sadar Off sudah berbalik badan dan menatap Gun dengan senyum jahil.

Gun mencari spot lain untuk di pandang, agar pandanganya tak bertemu dengan Off. Namun lambat, Off sudah ada tepat di sampingnya dan duduk di kursi sebelah Gun. Ohh bukan kah ini kursi Win? Lalu dimana dia? Gun melihat Win duduk di belakang dengan Bright. Gun menatapnya tajam namun Win membalasnya dengan cengiran.

Love You Jumpol [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang