Your's

326 18 25
                                    

Junmyeon mempercepat derap langkahnya menyusuri trotoar di jalanan menuju rumahnya, langit sore kali ini nampaknya tak memiliki senja lantaran awan kelabu masih menyelimuti permukaan bumi di atasnya. Tak berapa lama rintik hujan mulai berjatuhan, kian lama kian deras dengan disertai guntur dan petir yang menyambar. Untungnya tempat tujuannya tinggal beberapa meter lagi. Junmyeon hendak berlari andai saja tangannya tidak ditarik oleh seseorang yang sedari tadi mengikuti di belakangnya.

Dengan sekuat tenaga ia berusaha melepaskan cengkeraman itu namun nihil, tenaga dari pria tinggi bertubuh atletis dengan pahatan wajah yang tegas itu jauh lebih kuat darinya.

"Sehun, lepaskan, ini sakit!" ujar Junmyeon dengan nada yang terdengar kesal.

"Jangan menghindariku lagi, kumohon jangan seprrti ini, Jun." kata Sehun memohon.

"Ck, Sehun, kau menyakitiku. Cepat lepaskan tanganku!"

"Tidak, aku tidak akan melepaskanmu sebelum kau mengatakan semuanya."

"YA!!" suara Junmyeon meninggi, "apa kau tidak lihat hujannya semakin deras ? Aku tidak mau mati membeku di sini ! Sekarang.. lepas !!"

Junmyeon menginjak kaki Sehun dan mengambil kesempatan untuk lolos darinya, setelah berhasil ia pun berlari meninggalkan Sehun yang mengejarnya dengan langkah yang sedikit tersendat akibat rasa sakit di kakinya.

Sesampainya di rumah Junmyeon langsung menuju kamarnya, berniat untuk mandi air hangat lalu memanjakan perutnya yang sudah kelaparan minta diisi. Persetan dengan pria albino yang menggedor pintu rumahnya tanpa henti, toh nanti dia akan pergi dengan sendirinya. Rumah mereka bersebelahan ngomong-ngomong.

Junmyeon sangat mengenal Sehun, pria yang berstatus sebagai kekasihnya itu mudah sekali menyerah ketika diabaikan. Salahnya sendiri karena telah berulah dengan mahasiswi tingkat 2 yang diketahui memiliki perasaan padanya.

Bukan rahasia umum lagi bahwa hampir seluruh penghuni kampus mengetahui perihal hubungan terlarang yang mereka jalani. Baik Sehun maupun Junmyeon juga menyadari akan hal itu, namun apalah daya jika dewa cinta sudah meluncurkan panahnya, cinta tetaplah cinta dan hal itu murni adanya tanpa memandang status.

Gadis itu bernama Sejeong, mahasiswi jurusan kimia yang cukup populer karena kecantikan,nya, ia juga dikenal ramah kepada siapapun. Namun sepertinya gadis ini mengabaikan sebuah fakta bahwa Sehun adalah milik Junmyeon, mutlak, tidak bisa ditawar dengan harga apapun. Tanpa peduli akan statusnya Sejeong sengaja mendekati Sehun, siapa sih yang tidak tertarik oleh pria tampan bak dewa yunani yang turun ke bumi dengan segala kesempurnaannya. Hal itu juga berlaku untung Sejeong.

Hampir seminggu Sejeong berusaha mendekati Sehun, awalnya ia hanya ingin berkenalan san saling mengakrabkan diri, namun nampaknya hal itu telah membuat Sejeong lepas kendali. Dua hari yang lalu, saat jam istirahat tepatnya di kafetaria kampus, Sejeong secara terang-terangan menyatakan perasaannya kepada Sehun. Padahal di sana juga ada Junmyeon yang tengah duduk bersebelahan dengan Sehun, menikmati spaghetti carbonara kesukaannya. Namun seketika itu lidahnya terasa hambar dan ia tidak lagi berselera untuk menyantap hidangan favoritnya itu.

"Apa maksudmu ?" tanya Sehun

"Aku menyukai sunbae sebagai seorang pria." jelasnya

"Maaf, aku sedang tidak ingin berdebat, jadi hentikan semua ini dan pergilah selagi aku masih bersikap baik."

"Tapi subae-"

"Nona manis, maaf menyela," kali ini Junmyeon yang membuka suara, "tidakkah kau malu menyatakan perasaanmu kepada seseorang yang sudah memiliki pasangan, aku yakin kau tidak akan melewatkan hal itu, kan."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 04, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HunHo/SeSu DrableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang