First Case

7 1 0
                                    

Hai guys, apa kabar?

Kembali lagi bersama saya!

Author terkece seantero bumi.

Jangan capek untuk vote ya, biar aku tambah semangat!😍

Langsung aje nih gaes.

Check it out!

****

Suara bel nyaring sudah berbunyi seantero SMA Gemilang pada 20 menit yang lalu. Namun, bagai angin lalu, Adrian serta kawan-kawannya di BP alias Bale Pakde bagai tak acuh mendengarnya.

Sembari menikmati kopi hitam dan menghisap rokok dipagi hari, keempat laki-laki itu duduk diatas bale milik Pakde Yanto, tukang bersih-bersih sekolah yang rumahnya di belakang sekolah.

"Cuy! Gue denger-denger, hari ini mau ada murid baru. Pindahan SMA Mulia Bangsa," ucap Satria pada ketiga temannya.

Satria Tri Adiguna. Lelaki berpostur badan tinggi nan gagah, dengan poni rambut yang dimiringkan ke kanan. Dan selalu siap dengan gombalan dadakan untuk setiap wanita yang ia temui.

"Cewek atau cowok, Bang Sat?"

Nah, lelaki yang tadi bertanya, itu namanya Fahri Athia Alezzandro. Tak sekeren namanya, laki-laki berpostur tubuh jangkung itu memiliki sifat yang terbilang aneh.

Satria menatap garang wajah Fahri. Ia benci dipanggil dengan panggilan setengah-setengah itu. Namanya yang bagus lebih merujuk kepada hewan yang ... Ah, pasti kalian tau.

Dengan cengiran khasnya, Fahri menatap balik Satria dengan tatapan tanpa dosa.

"Ya maap Bang Sa..,"

PLUK!

Belum selesai mengucapkan panggilan 'sayangnya' pada Satria, lelaki kelas 3 SMA itupun mengaduh karena kepalanya ditimpuk botol plastik.

"Wah, ngibarin bendera perang lo, Bang?"

"Udah. Kek bocil lo pada."

Perkataan dingin nan menusuk itu tentunya terucap dari Dio Rezky Permana. Teman-teman Adrian sebenarnya memiliki banyak kelebihan. Seperti postur tubuh yang rata-rata besar, tinggi tubuh yang menjulang, dan kadar ketampanan yang relatif tinggi. Tetapi, untuk selera humor, yang satu ini sulit diajak tertawa.

"Udah-udah, lanjut Sat, lo mau cerita apa tadi?" ucap Adrian. Adrian memiliki sifat yang dewasa, dia yang selalu paling bisa diandalkan diantara yang lain.

"Kenapa, sih, kalian manggil gue Sat Sat mulu?" keluh Satria yang sepertinya sudah mulai muak.

"Ya 'kan emang nama lo?" jawab Fahri dengan entengnya.

"Iya juga sih, ya, tapi kan...,"

"Lo jadi cerita nggak?" potong Dio.

Fahri tertawa melihat mirisnya wajah Satria. Dan, Satria pun hanya bisa mengelus dada.

"Cewek. Namanya Beby kayaknya, yang gue denger, sih, gitu. Bandel juga katanya, tapi cantik! Tipe gue banget!" jelas Satria dengan mata berbinar.

"Cewek aja lo cepet!" kata Adrian dengan memutar bola matanya malas.

"Eh dia juga suka balap motor katanya. Di Mulia Bangsa juga jadi inceran banyak cowo. Udah kebayang nih di otak gue, gimana cantiknya dia," lanjut Satria.

"Siapa yang cantik?"

"Ya itu si Beby itu lah dongo! Lo dari tadi ga denger si Satria jelasin panjang lebar?" omel Adrian kepada siapapun yang bertanya tadi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 04, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SELAMANYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang