Ini kesekian kalinya pemuda itu tidak bisa tidur.
Sudah ia memiringkan badan ke kiri, kanan, hasilnya juga nihil. Masih tidak bisa tidur.
Lantas, Sang Pemuda itu memilih untuk bangkit dari ranjangnya, menuju jendela kamarnya, lalu membuka. Membiarkan angin malam masuk menampar kulitnya.
Malam itu, tak ada bintang yang menyapa. Agaknya, rembulan memilih sembunyi saja.
Kelabu, warna awan malam itu. Mengingatkannya masa lalu, atmosfernya sungguh berbeda, hangat, cerah, manis, semuanya bersatu.
Kalau bisa ia jujur, ia masih lagi tersaruk masa lalu. Mana bisa ia lupakan masa lalunya yang indah itu?
Ah, ralat. Ia samasekali tak bisa melupakannya.
"Hei," Pemuda itu menahan napasnya. "Kau bisa mendengarkanku?"
Memandang langit malam yang hitam.
"Aku merindukanmu."
Dan, kalau bisa, ia ingin mengulang masa lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anemoia [Gravanna]
Fanfic[Jangan plagiat. Terima kasih.] anemoia ; still in love. "Hei, kau bisa mendengarkanku?" "Aku merindukanmu, aku mencintaimu." - credits @_cherrylate/2021 arts belongs to @/Minho on pinterest all characters here belo...