6

175 33 8
                                    

📌 HAPPY READING 📌


Dengan nafas terengah-engah, aulia & Rara tetap berlari berharap sang ibu tidak dapat mengejar nya hingga secara tiba-tiba kendaraan roda 4 berwarna hitam melaju ke arah aulia & Rara yang tengah berlari ngap-ngapan.

" Aaaaaaaaaaa!!!!!!!! " Jerit seseorang membuat para manusia disekitar area tersebut menoleh dan ada juga yg ikut menjerit.

"Citttttttttttttttt.... "

" Brukkkkkkkk.... "

"Awhhhhh.... "

Whattt????

Apa yang terjadi????

Kecelakaan???

Atau apa?????

JANGAN-JANGAN?!!!!!

Seperti sebuah tradisi yang sudah melekat di kalangan masyarakat, semua orang-orang di area tersebut segera berkumpul membuat sebuah lingkaran besar yang tentunya ingin melihat apa yang terjadi.

Kendaraan roda 4 yang tadi nya melaju dengan gagah, kini berhenti tak bergerak sama sekali. Lalu Pengemudi kendaraan tersebut turun melihat apa yang tengah terjadi di depan kendaraan roda 4 nya.

Karna penasaran, sang penumpang pun turun juga ingin mengetahui apa yang sedang orang-orang kerumuni.

" Ada apa ini???? " Tanya penumpang kendaraan roda 4 tersebut.

" Tidak tau nona.. Mereka tidak membiarkan saya melihat nya " Ucap sang pengemudi

" Ah payah.. Begitu saja tidak pandai " Marah sang penumpang seraya menabrak-nabrak orang yang menghalangi langkahnya melihat apa yang terjadi.

Degggggg....










One...










Two....










Three......

" KAMU?!!! "

......

Di lain sisi, soimah yang tengah kesal dgn kedua permata hatinya kini merasa khawatir sebab sang anak pergi dengan berlari terbirit-birit.

Naluri seorang ibu tidak pernah salah. Soimah sangat mengkhawatirkan anak-anak nya hingga tak sadar beberapa kali sudah pintu rumah nya diketuk.

" Tokkk tokkk tokkk" Ketukan kesekian kali nya.

" Astaghfirullah kok aku malah ngelamun.. Iyaaaa sebentar.. " Ucap soimah lalu berjalan ke pintu masuk nya.

" Ceklekkk.. " Pintu terbuka dan menampilkan beberapa pria berjas hitam, berkemeja putih, dan berdasi merah.

" Permisi buk.. " Ucap salah seorang pria tersebut

" Iya.. Maaf mas-mas semua siapa ya?? " Tanya soimah heran

" Kami utusan dari ba- " Belum selesai pria itu berkata, sudah disela soimah.

" Maaf mas.. Sepertinya mas salah orang, saya tidak pernah berurusan dengan bank mana pun.. " Ucap soimah mulai panik

" Maaf buk.. Kami utusan pak al farezi  " Ucap pria tersebut

Degggg...

Mata soimah memerah, tangannya mengepal kuat, hatinya bak di remas-remas. Sungguh jika sekali lagi mendengar pria tersebut menyebutkan nama tadi, soimah tak segan mencakar pria itu.

JARAK (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang