Bagian 2

6 1 0
                                    

Tepat pukul 04.00 wib pagi, Pelangi bangun dari tidur nya. Hal biasa yang ia lakukan saat ada Ulangan atau ujian disekolah.

Membasuh muka, kemudian duduk dimeja belajarnya. membaca ulang dan memahami semua pelajaran yang pernah ia pelajari.

"Ulangan besok aku harus dapat nilai 100 biar ayah ga malu punya anak kayak aku!!" ujar Pelangi dengan semangat yang menggebu.

Brakkk

"AAAAA"

Pintu kamar Pelangi dibuka secara kasar oleh kakak nya. " diem lo! kerjain nih tugas gue!" Ketus Mentari, kakak nya.

Pelangi terkejut karena pintu nya dibuka secara kasar oleh kakak nya, kemudian dia melihat soal yang ada dibuku kakak nya tersebut.

"Kakak kan sudah kuliah, aku masih SMA. Aku ga ngerti kak sama soal kayak gini" ujar Pelangi pelan, takut kena semprot Sang kakak.

"GUE GA PEDULI! LO HARUS KERJAIN TUGAS GUE SAAT INI JUGA!" hardik Mentari.

"iy-iya kak, aku kerjain sekarang"

"Kalau salah gue hajar lo" ancam Mentari kemudian kembali ke kamarnya.

Pelangi hanya diam, kemudian ia mengerjakan dengan fokus tugas kakak nya itu.

Beruntung ia terlahir dengan otak yang cerdas, jadi ia bisa mengerjakan sedikit tugas kakaknya seperti saat ini.

Pelangi sedikit takut, sebab ada beberapa soal yang tak ia mengerti. Doakan saja semoga ia tak dihajar oleh kakak nya.







Pukul 06.35 wib Pelangi selesai mengerjakan tugas kakak nya kemudian segera mandi dan bersiap untuk sekolah.





*******






Disekolah

"Pagi semua" sapa Pelangi seraya tersenyum lebar saat ia memasuki kelas.

"Pagi juga Pelangi" Sapa balik semua teman nya.

Pelangi adalah siswa yang berprestasi dan sering tersenyum, membuat banyak yang ingin berteman dengan nya. Ada juga beberapa murid yang iri dan sinis kepada Pelangi karena Berprestasi dan mempunyai banyak teman.

Salah satu nya adalah Irene, sahabat nya dulu. Entah apa yang membuat sahabat nya itu menjauhi Pelangi secara tiba-tiba.

Entahlah, Pelangi sudah lelah dengan itu semua. Ia hanya bisa tersenyum dan menjalani takdir.

"Pelangi" panggil teman sekelas nya yang bernama Anton.

"Iyaa, Kenapa Ton?"

"Nama gue Anton bukan Ton pel"

"Iya-iya, kenapa Anton?"

"hehehe, pinjam pulpen dong pel"

"Aku punya, tapi warna pink. Kamu mau?"

"Emang gaada yang lain pel?" tanya Anton lagi sembari mengusap tengkuk nya yang tak gatal.

"Gaada, aku cuman punya itu Anton.. Maaf yaaa.." lirih Pelangi  merasa bersalah.

"Eh eh, gapapa pel. Santai aja kali, jangan sedih dong. Yaudah pink gapapa deh dari pada kena hukum ga punya pulpen gue."

"ini pulpen nya, jangan hilang ya Anton" ujar Pelangi lugu.

"siapp, thank you beb"

"Nama aku Pelangi bukan beb"

'iyain dah, cape gue."

































Anton be like:

Maaf ya kalo ga dapet feel nya😰Jangan lupa follow, like, komen, and share😍😋 😽🐍💃😈

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maaf ya kalo ga dapet feel nya😰
Jangan lupa follow, like, komen, and share😍😋 😽🐍💃😈

Senja Dan LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang