Chapter 9

723 83 4
                                    

INI HANYA SPOILER DARI EBOOK FIREFLIES, BAGIAN LENGKAPNYA ADA DIEBOOK YANG AKAN DIRILIS YA GAES..

Rosseanne POV

Didalam sebuah ruangan interogasi, aku duduk diam bersama seorang gadis yang duduk berseberangan denganku. Dilihat dari gayanya, dia biasa-biasa saja. Tanpa ada sedikitpun raut kecemasan dari wajahnya itu. Ia sepertinya tak ambil pusing dengan apapun, bahkan sempat-sempatnya ia menatap cat kuku dan jari lentiknya didepanku. Sudah kubilang, aku paling tidak percaya dengan tampilan dan paras dari seorang yang rupawan. Karena biasanya mereka menyembunyikan sesuatu dari rupa mereka yang sempurna itu. Hari ini adalah hari pertama Kim Jennie dipanggil ke kantor Kejaksaan untuk melalui proses interogasi dan aku lah Jaksa yang menerima kasus ini. Aku juga yang akan berhadapan dengan gadis itu untuk menanyainya. Jangan menganggap remeh padaku Jennie Kim. Walau statusku masih jaksa muda, bukan berarti kau bisa lolos dari jerat pertanyaanku.

Aku meletakkan beberapa dokumen diatas meja dengan sedikit agak kasar, lalu duduk menatap Jennie sambil berpangku tangan. Kedua mata Kim Jennie langsung tertuju padaku, sangat kental sekali perang arogansi diantara kami. Entah pihak mana yang paling kuat, yang paling jelas aku harus menaklukkannya.

"Kim Jennie Ssi. Kau tahu alasan kenapa kau dibawa kemari bukan ?" Tanyaku memulai interogasi ini sambil membuka laptop.

"Cih" Aku langsung menatap gadis itu kesal. Ketika dengan santai ia berdecih dan meremehkanku. Dia bahkan tersenyum miring, menertawaiku seperti aku ini orang bodoh.

"Ada yang lucu ? Apa yang kau tertawakan ?" Tanyaku pada Jennie. Tentu sudah dengan tersulut oleh emosi.

Aku tak bisa mengerti, kenapa gadis ini bisa-bisanya terlihat sangat tenang, padahal ia sedang di interogasi karena menjadi tersangka kasus pembunuhan. Dia terlihat rileks sekali tanpa sedikitpun ada rasa takut yang terpancar.

"Jaksa Park ? Tidakkah kau pikir kau sekarang sudah terlalu berlebihan ?" Tanya Kim Jennie balik padaku dengan sebuah senyuman.

Dia mengangkat kedua pergelangan tangannya. Menegaskan ia tak terima dengan borgol besi yang membelenggu kedua tangannya. Hm, sepertinya gadis ini tau caranya bermain-main. Oke sekarang aku mengerti.

"Ya begitulah hukum berjalan memperlakukan kriminal. Yang jelas sebagai Jaksa aku tidak akan kendur untuk membiarkan seorang tersangka bebas begitu saja" Jawabku padanya. Dengan balas tersenyum tentunya, seperti yang dia berikan padaku.

Kim Jennie terlihat menatapku dengan seribu arti, dibalik wajahnya yang tersenyum dengan ramah. Kami seakan sedang berperang kecerdasan diantara senyuman manis yang sama-sama kami keluarkan.

"Memangnya kamu sudah yakin ? Kalau aku adalah tersangkanya ? Hmmhhh.. Park Chaeyoung, kamu seolah-olah langsung memutuskan bahwa aku adalah pembunuh Han Seo Joon si anak walikota"

"Apa Walikota mendesakmu agar segera menangkapku ? Kamu dibayar berapa olehnya ? Supaya segera menentukan lalu menangkap pembunuh putranya" Kata Kim Jennie.

Wajahku langsung berubah serius dan kemerahan, setelah Kim Jennie malah berkata yang tidak-tidak terhadapku. Bisa-bisanya dia mempertanyakan moralku sebagai jaksa, padahal disana moralnyalah yang harus dipertanyakan karena dia kemungkinan besar terkait dengan Apple Eater. Karena Apple Eater adalah ayahnya sendiri.

BUM !

Aku menghantam meja dengan kepalan tanganku.

"Kim Jennie ? Apa hakmu untuk berbicara seperti itu ? Apa kau melihat aku diberi uang oleh Walikota ? Jika tidak maka tutup mulutmu atau kau sendiri yang akan kesulitan nantinya" Ancamku pada Jennie.

"Hak ku ? Kau menanyakan tentang hak ku yang menuduhmu ?" Sanggah Jennie tak kalah kuat.

"Lalu apa hakmu Jaksa Park ? Menuduhku mentah-mentah bahwa aku adalah orang yang membunuh Han Seo Joon ? Apakah ada buktinya jika aku yang membunuh Han Seo Joon ? Kau sudah menemukannya ?"

FIREFLIES [EBOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang