Prolog

3 0 0
                                    


Happy Reading...

••••

    Kalian tahu hati wanita itu mudah rapuh, tapi terkadang juga mudah luluh. Ibaratnya hati perempuan itu ialah sebuah kaca, bisa pecah bahkan hancur ketika ada sesuatu yang menikamnya.

   Perasaan adalah sebuah hal mutlak yang tidak pernah bisa mudah untuk diubah, bukan manusia yang mengendalikan hati. Jika bisa pun, gadis ini juga tak ingin menjatuhkan hatinya pada dia– si lelaki tampan di depannya yang tak pernah bisa menghargai apa itu namanya rasa.

"Maaf."

Hanya seuntai kalimat itu yang bisa si gadis katakan, dia juga tidak tahu mengapa bisa hatinya luluh hanya dengan tatapan intens milik pemuda bermanik hitam ini, tapi sekali lagi cinta memang datang tanpa bisa dicegah bukan?

"Kalau pun gue bisa milih, gue juga gak akan mau jatuh hati sama cowok bajingan kaya lo!"

Bugh!

Gadis itu memejam saat pemuda tampan ini memukul dinding yang berjarak lima centi dari samping si gadis berdiri.

"Tatap gue." Pemuda itu mengangkat dagu si gadis, hingga dapat menatapnya. "Gue gak peduli apa pun alasan lo, yang jelas gue gak suka dicintai!"

"Apalagi sama cewek kaya lo, genit."

"Yang sukanya gombalin cowok sana-sini, "

Si gadis mengepalkan tangannya emosi.

"Tau definisi murahan?"

"Itu lo! "

Perkataannya begitu menusuk, ada hati yang terluka dari tajamnya sebuah mulut. Dia adalah luka sekaligus penyakit.

Lelaki itu tidak pernah jadi obat, karena dari awal harusnya sadar gadis itu telah salah menjatuhkan hati.

Pemuda itu mendorong tubuh si gadis dengan kasar hingga jatuh terduduk. "Jangan pernah mencintai gue, kalo lo gak mau menderita!" ujarnya lalu pergi meninggalkan si gadis yang terjatuh dengan miris.

Pada akhirnya bulir bening itu jatuh juga, "Gue benci lo Zeroun!"

••••

"Perasaan itu semu, membingungkan. Bagaimana bisa aku mencintai dua orang dalam satu waktu? "

-Zeroun Gideon Al-Siggit

"Terkadang mencintai itu perlu egois, Jika cuma diam maka kamu akan kehilangan."

-Gesha Fairuz Ulani

"Hati memang tidak bisa dicegah. Salah letak bisa retak, salah tempat bisa ngumpat, kita bukan cinta salah melainkan waktu yang salah menempatkan rasa. "

-Zarea Afsheen Aloysius

"Jika pelabuhan cintaku itu kamu, lantas apa yang harus aku lakukan? menolaknya aku tak sanggup, membiarkannya pun itu mustahil. "

-Kenan Adiwijaya Al-Siggit

***

Semoga suka prolognya, maaf kalo masih kurang saya masih belajar😊🙏

Tbc.

Tentang Asa : ZerounTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang