Awal pertemuanku dengan Albedo dimulai dari wilayah yang sangat dingin disebut Dragonspine. Aku sedang mengerjakan misi dari Katheryne Adventure's Guild dan sekalian berjalan-jalan mengelilingi Dragonspine bersama Paimon.
Aku dan Paimon sedang mencari dimana letak misi itu berada dan bodohnya kami tidak membawa perlengkapan apapun, seperti alat penghangat dan obat-obatan.
Tiba-tiba cuaca mendadak dingin seperti di Kota Yakutsk wilayah Siberia, Rusia. Aku dan Paimon segera mencari tempat hangat untuk menghangatkan diri. Kami telah menemukan beberapa tenda yang bisa ditempati, tetapi sayangnya itu milik para fatui. Untuk mendapatkan tenda itu, aku harus melawan para fatui dan itu sangat melelahkan batin fisik.
Aku bertanya kepada Paimon
"Paimon apakah kamu mengingat jalan pulang?"Karena daritadi paimon seperti pemandu jalan yang tau segala arah, dia menyuruhku untuk mengikutinya dan aku hanya menurut saja.
"Ah paimon tidak ingat..."
Kata paimon dengan wajah ketakutan."Tamatlah kita disini"
"Ah tapi lumine, kalau kamu lelah, kamu bisa istirahat dibawah pohon ini!, lumayan untuk menghangatkan diri sebentar, aku akan mencari bantuan disekitar sini" kata Paimon.
Lalu dia langsung pergi begitu saja tanpa persetujuan dariku.Aku berteduh dibawah pohon yang penuh salju ini sambil menghangatkan diri dan menunggu Paimon. Tetapi paimon tak kunjung kembali dan aku berinisiatif untuk mencarinya.
Setelah perjalanan yang panjang...
Akhirnya aku tersesat di Dragonspine, bingung, kedinginan, tidak ada cahaya ataupun api yang menyala. Aku hampir mati kedinginan di tumpukan salju ini. Jejak kaki ku sudah tidak terlihat karena salju yang menutupinya. Aku hanya pasrah dengan keadaan ini
"Oh Bartobas, eh tidak, Barsitobas, salah lagi kan, oh Barbatos tolonglah aku" ucapku sambil menyatukan tanganku, tapi aku berpikir apakah doaku akan didengarnya? Aku menyebutnya saja salah salah seperti Suster Rosaria itu.
Kutunggu selama 5 menit, tidak ada juga tanda tanda orang untuk menyelamatkanku, benar benar Teyvat ini terkutuk.
"Awas saja kalau makanan darurat melayang itu muncul saat aku sekarat, mungkin barbatos akan memaafkanmu tetapi aku tidak"
Tapi tidak lama kemudian ada seekor naga besar datang entah darimana, sedang memakan atau membasmi para hilichurl yang menyerangnya, naga itu menyemburkan api besar yang hangatnya sampai ke tubuhku, jarak ku dengan naga itu tidak terlalu jauh dan dekat, aku bisa merasakannya walau aku setengah sadar, aku terbaring lemah di tumpukan salju ini. Tetapi saat aku ingin berdiri, dibelakangku ada sesuatu yang tiba tiba muncul. Aku sangat panik, apakah nasibku juga akan seperti para hilichurl itu? Aku memikirkan kehidupanku, aku belum menemukan saudaraku, kenapa Teyvat begitu kejam. Saat aku berbalik untuk menyerahkan diriku padanya, naga itu berubah menjadi seorang manusia, tubuhnya lebih tinggi dariku, rambutnya yang seperti ice cream vanila dan berantakan itu sangat menarik perhatian, pakaiannya seperti seorang pangeran dan mata biru crystal yang berkilau itu menatapku lekat lekat. Aku mengira itu hanyalah hayalanku belaka karena aku tidak bisa melihatnya dengan jelas, perlahan tubuhku melemas dan akhirnya ambruk ditumpukan salju.
Bersambung~