Albedo 3

128 13 2
                                    

"Apakah nona tidak menyimak percakapan kita barusan? Aku memperkenalkan diri dan kau juga, tidak kusangka nona ini berotak udang"

"Tutup mulut anda Tuan Kreideprinz, anda seorang Pangeran tetapi bicaramu kasar begitu? Ah aku tidak bisa membayangkan bagaimana rakyatmu bisa mengikuti Pangeran yang kasar ini"

"Tapi aku tidak pernah melihat para rakyatku, mereka pergi kemana ya?"

"Lah to**l"
(Author meminta maaf ini bukan bagian dari cerita🙏🏻)

"Baiklah aku akan diam tapi jangan memanggilku begitu dengan sebutan 'Tuan Kreideprinz', panggil saja Albedo"

"Oh Pangeran satu ini penurut juga, baiklah Tuan Albedo"

"TIDAK USAH PAKAI TUAN, CUKUP ALBEDO SAJA APA SUSAHNYA"

"Hey ini hanya masalah panggilan, kenapa kau begitu mempermasalahkannya?

Dan kami hanya berdebat dan berdebat sampai akhirnya...

"Baiklah Albedo, cukup"

"Kau ini sangat keras kepala ya Lumine"

Aku dan dia saling menatap satu sama lain, lalu kita tertawa bersama.
———————————————————————————

Keesokan harinya, aku lupa bertanya kenapa aku bisa disini dan tentang naga itu. Saat aku keluar dari kamar ini untuk mencari Albedo, aku melihat sebuah lukisan besar terpampang jelas di depan wajahku, di lukisan itu, aku melihat albedo dan seekor naga? apa ini? Albedo yang membuatnya atau dia yang suka menghayal?. Tempat ini terlihat dingin karena bernuansa putih, tetapi di dalamnya sangat hangat, aku masih berkeliling untuk mencari Albedo, disini sangat hening.

"Apakah disini tidak ada maid seperti Noelle? Dia seorang Pangeran tetapi tinggal sendirian dirumah yang besar ini? Aku heran dengan orang seperti itu"

Lalu aku menemukan pintu yang terbuka sedikit, aku mendengar suara Albedo sedang berbicara dengan seorang perempuan, aku mengintip sedikit dan mendengarkan percakapan mereka.

"Tuan Albedo, eksperimen ini tidak akan berhasil tanpa bantuan Lady Yae..." kata perempuan itu.

"Iya aku tahu itu, masalahnya Lady Yae tidak ingin membantuku dalam membuat eksperimen kali ini, Sucrose. Aku perlu penawar ini secepatnya agar tidak terjadi hal yang tidak-tidak kedepannya, aku tidak ingin menjadi na-"

Kalimat Albedo terputus, dia menyadari bahwa ada seseorang yang sedang menguping mereka.

Sepertinya Albedo menyadari keberadaanku, tanganku ditahan oleh batu yang entah datang darimana. Aku mencoba melarikan diri tetapi tidak bisa. Lalu Albedo membuka pintu dan terkejut saat melihatku, dia langsung memegang tanganku dan menghilangkan batunya, dia menggendongku masuk ke dalam ruangan itu.

Aku melihat seorang perempuan berambut hijau, memakai topi dan kacamata bulat itu terkejut saat melihatku, wajahnya yang terkejut itu langsung ditutupi buku olehnya. Lalu Albedo menurunkanku diatas meja kosong, aku duduk disana.

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Albedo

"Siapa perempuan itu?" Pertanyaan yang seharusnya tidak ku tanyakan, ini bukan waktu yang tepat untuk membicarakan ini!

"Dia asistenku" Jawab Albedo enteng.

"O-oh asisten yaa"

"Biar ku perkenalkan kalian dulu, Lumine, dia Asistenku Sucrose. Dan Sucrose, dia Lumine orang yang ku selamatkan di Dragonspine, nah sekarang kalian harus akrab, karena aku membutuhkan bantuan kalian berdua kedepannya, kalau begitu aku pamit undur diri~, Sucrose teliti lagi bahan-bahannya dan Lumine jangan lupa istirahat yang cukup, kau masih belum pulih, bye all"

Albedo sudah keluar dari ruangan dan sekarang hanya ada aku dengan Sucrose... keheningan pun terjadi.

Bersambung~

GenishiniusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang