Albedo 4

136 14 0
                                    

Aku mencoba memecahkan keheningan ini, tetapi tidak bisa. Mulutku hanya ingin diam tapi hatiku ingin menginterogasi Sucrose.

Sucrose sedang meneliti bahan-bahan yang yang diperintahkan Albedo, aku hanya mengamatinya, aku ingin membantu tetapi aku akan menjadi beban saja.

"huh" aku menghela nafas dan sepertinya Sucrose menyadarinya.

"Ah nona, anda kelelahan ya? Kalau begitu silahkan berbaring di kasur ini, sebentar akan ku bersihkan, karena Tuan Albedo menyuruhmu untuk tidur yang cukup kan? Perintah Albedo adalah tanggungjawabku juga, aku akan menjagamu disini, jika nona butuh sesuatu, silahkan panggil saya saja"

Aku kaget melihat dan mendegarnya. Kukira Sucrose hanya akan bertanya dan menjelaskan hal hal yang pendek, ternyata dia menjelaskan semuanya dan langsung melakukannya.

"Sucrose, aku tidak apa apa, aku hanya sedang memikirkan sesuatu, lalu mengehela nafas. Bukan berarti aku kelelahan atau bagaimana, jadi tidak perlu repot-repot begitu dan jangan memanggilku dengan sebutan "nona", kita kan teman, jadi harus memanggil dengan sebutan nama saja"

Sebenarnya aku tidak enak sih mengatakan itu kepada Sucrose. Karena aku melihat wajah lesu Sucrose dan aku merasa bersalah. Tapi yah bagaimana lagi.

"Ah ba-baik nona, eh maksudku Lumine? maafkan saya" kata Sucrose dengan wajah kebingungannya.

"Hei Sucrose, tidak apa apa santai saja kumohon, bersikaplah seperti biasa saja seperti teman, seperti kau berbicara dengan Albedo"

Setelah aku mengatakan itu, Sucrose langsung mengerti dan meminta maaf lagi. Yah kebiasaan Sucrose adalah... selalu meminta maaf walaupun bukan dia yang salah.

"Jadi... Lumine... apa yang ingin kau lakukan sekarang?"

"Hmm aku ingin megetahui tentang dirimu, apakah boleh? Karena Albedo bilang, kita harus menjadi teman akrab, dan itu adalah salah satu caranya. Bagaimana Sucrose? Aku akan menceritakan tentang diriku juga"

Aku meyakinkan Sucrose agar aku bisa mengetahui apa hubungan Sucrose dengan Albedo hehehe. Ah lumine sadarlahh bukan ini tujuanmu sebenarnya
Dan aku mulai gila dengan ini semua, hati nuraniku berkata yang tidak tidak.

"Ah baiklah kalau begitu.."

YES LUMINE, YOU DID IT.

"Pertama tama perkenalkan aku Sucrose, asisten Tuan Albedo. Kalau Lumine ingin menanyakan sesuatu tentang Alkimia, boleh menanyakan apa saja kepadaku. Aku harap, aku bisa menjawabnya. Sekian."

Wow perkenalan yang sangat singkat, mirip seperti Albedo'

"Baiklah kalau begitu giliranku. Aku Lumine, anggota Knights of Favonius dari Mondstadt. Aku datang ke Dragonspine karena mencoba misi baru dan menjelajahi pegunungan ini. Seingatku, aku terbaring lemah di tumpukan salju dan bertemu dengan naga?. Lalu Albedo menyelamatkanku dan begitulah ceritanya, aku tidak tahu lengkapnya bagaimana. Aku akan tanya padanya nanti saja. Aku harap Grandmaster Jean tidak khawatir bahwa aku hilang. Sekian"

Raut wajah Sucrose yang biasanya malu-malu itu sekarang berubah menjadi raut wajah kaget yang tidak disangka. Aku bingung kenapa dia kaget seperti itu.

"Ka-kau Pengembara yang legendaris itu?! Yang berhasil melawan naga di Strometertor itu?!" Ucap Sucrose dengan mata berbinar dan terlihat bahwa dia sangat ingin tahu tentangku lebih dalam.

"Ah iya itu aku dan kata "legendaris" sepertinya terlalu berlebihan"

tch ningen ini, watashi sangat senank jika dipuji legendaris seperti ini humu humu
(Sekali lagi author meminta maaf karena ini bukan bagian dari cerita🙏🏻)

"Aku sudah mendengar cerita cerita hebat tentangmu, tidak kusangka aku bisa menelitimu dari dekat!"

Tunggu, apa? Menelitiku? MAKSUDMU APAA

Bersambung~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GenishiniusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang