Di sebuah kamar dengan nuansa warna abu tua,seorang anak laki laki masih tertidur pulas padahal jam sudah menunjukan pukul 06:00 pagi namun ia tak kunjung bangun
"Hari bangun." teriak wanita paruh baya yang tak lain adalah bundanya
"Ish ada apa si bun pagi pagi udah teriak teriak." ucap Hari sambil menutupi kepala nya dengan bantal
"Bangun,kamu harus sekolah,liat udah jam berapa sekarang hari." ucap bunda sambil berteriak
"Iya iya Hari bangun,nyebelin banget." ucap Hari sambil bangun dari tidur nya lalu masuk ke kamar mandi
"Ya alloh punya anak satu gini amat kelakuan nya,dosa apa yang ku perbuat dulu tuhan sehingga anak ku seperti ini." ucap bunda yang tidak mengerti akan sifat anak nya itu di dapat dari mana sedangkan ia dan suaminya tidak seperti itu saat muda dulu
Bunda pun keluar dari kamar Hari dengan wajah kesalnya sehingga ayah menarik nafas nya panjang melihat bunda yang seperti itu,pasal nya itu terjadi setiap hari sehingga ayah sudah tidak aneh lagi
"Sabar ya bun." ucap ayah
"Sekali lagi dia bikin ulah,bunda masukin kirim ke rumah nenek nya di desa dia,biar ngga bikin ulah tuh anak,pusing banget bunda." ucap bunda
"Sabar bun,sabar." ucap ayah
"Capek yah,dia bikin ulah ngga sekali dua kali loh,hampir setiap hari." ucap bunda
"Udah udah bun daripada bunda marah marah mending bunda duduk ya." ucap ayah sambil mengelus bahu sang istri
"Pagi yah bun." sapa Hari sambil duduk di kursinya lalu memakan roti yang sudah bunda siapkan
"Pagi." jawab ayah dan juga bunda
"Bun yah aku pamit ya,udah siang." ucap Hari
"Mangkanya bangun tuh pagi." ucap bunda dengan menatap kesal pada anak semata wayang nya itu
"Bawel deh bunda." ucap Hari sambil menyalami tangan bundanya setelah itu pada ayah nya
"Assalamualaikum." ucap Hari sambil berlalu pergi
"Waalaikumsalam." jawab ayah dan juga bunda
"Dosa apa aku ya alloh punya anak kelakuan nya nguji kesabaran banget." ucap bunda sambil membenamkan tangan nya di antara kedua tangan nya
"Mungkin ini kesalahan kita bun,karena kita terlalu memanjakan dia sampai akhirnya dia ngelunjak kaya gini." ucap ayah
"Iya yah,bunda nyesel kenapa dulu ngga di kasih adik aja dia." ucap bunda
"Penyesalan itu akan selalu di akhir bun,tapi biarlah siapa tau nanti dia berubah,iya kan?" ucap ayah
"Bunda harap si begitu yah." ucap bunda
***
Setelah pamit pada ayah bundanya Hari pun pergi ke sekolah menggunakan mobil Lamborgini berwarna hitam milik nya.Dia sekolah di kalangan orang orang elit teman teman nya pun pada menggunakan mobil yang sama seperti hari dan yang paling rendah adalah anak yang memakai motor apapun jenis nya itu
"Hai bro udah lama." tanya Hari pada teman nya yang bernama Ridwan
"Baru aja,eh iya bro nanti malam ada balapan liar lo mau ikutan lo."tanya Ridwan
"Gue si ayo ayo aja,tapi yakin lo ngga bakal ada kendala apa apa?" tanya Hari
"Aman ko,tenang aja." ucap Ridwan
"Ya udah,masuk kelas yu bentar lagi bel." ucap Hari
Semua siswa yang ada di koridor sekolah menatap langkah Hari dan juga Ridwan karena mereka adalah most wanted di sekolah itu.Meskipun mereka terkenal nakal namun mereka tergolong anak pintar di sekolah.Hari yang selalu mendapatkan juara kelas dan di susul oleh Ridwan di belakang nya membuat mereka selalu menjadi kebanggaan di kelas nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wife is Ustadzah
General Fictionseorang lelaki tampan dari kalangan keluarga kaya namun dia anak yang sangat nakal dan juga boros tapi dia mencintai seorang wanita solehah akan kah dia memenangkan hati wanita tersebut?? pantengin aja ya jangan lupa like,komen,and follow