10

32 3 4
                                    



Jangan lupa klik bintang ya.

Kalo sempet ya komen juga nggak papa.



Masih seperti biasa aktivitas di kelas Junhoe, semua orang sibuk dengan dunianya sendiri. cuma ada satu siswa taat disana, guru lelaki pembimbing itu masuk ke dalam kelas dan disambut dengan keributan murid muridnya.

"Berdiri" satu murid teladan itu memberi hormat yang tentu saja tidak ada yang mengikutinya. Tapi semuanya terkejut ketika melihat Junhoe ikut berdiri, semua aktivitas seakan berhenti dalam detik itu juga dan semua mata menatap Junhoe bingung tanpa di perintah mereka ikut berdiri. "Salam..." lanjut si murid teladan setelah menoleh kearah Junhoe.

"Selamat pagi pak!" jawab semua murid di dalam kelas tersebut sambil membungkuk hormat. Setelah itu mereka duduk dan ada pula yang melanjutkan aktivitas mereka seperti awal semula.

BRAAKK!!!...

"DIAM!!!" Bersamaan dengan menggebrak meja Junhoe berteriak emosi, membuat seisi ruangan itu terdiam kaku dan menatap Junhoe dengan bingung.

"Goo Junhoe... apakah... kau punya pertanyaan?" Guru yang sudah agak tua itu bertanya dengan ragu. Junhoe mengangkat tangannya lalu menjawab "Ya." seisi ruangan itu menatapnya "Halaman berapa sekarang?" lanjutnya. Chanyeol yang tadi bereksperimen terkejut saat gas di dalam gelas meletup, dan Juga Bobby yang sedang melihat majalah dewasa di tutupi menggunakan buku tulisnya, malah buku tulisnya terjatuh dan terlihatnya sampul majalah dewasanya. Bobby menatap bingung Junhoe, sejak kapan Junhoe bersikap aneh seperti ini?.

"Bab 7 halaman 125. Perang dunia " jawab si guru, Junhoe mengambil bukunya lalu membukanya dan mencarinya. Si guru itu melihatnya lagi. " Goo Junhoe... kau... pegang buku Geografi di tanganmu" si guru berujar. Junhoe melotot terkejut lalu melirik Chanyeol dan teman temannya menertawakannya. Dia melihat sampul bukunya lalu menutupnya kasar dan membantingnya di meja lalu beridiri.

"Bab 7 halaman 125. Keluarkan buku kalian!" Junhoe berteriak lantang, dan dengan cepat seisi ruanngan tersebut mengeluarkan buku mereka. "Yang tidak punya bisa pergi dan duduk di samping yang punya." lanjutnnya sambil menyeret kursi miliknya ke depan di samping murid teladan di dalam kelas tersebut, di ikuti murid murid lain.



~~~~~



Yunhyeong sedang sibuk memilih milih baju di depan cermin, berkali kali ganti baju tapi dia merasa tidak cocok. Akhirnya dia memutuskan memakai baju pilihan terakhirnya lalu merapikan rambutnya, setelah selesai dia menghampiri kucing diatas kasurnya dan bertanya. "Apakah aku imut?" tanyanya pada si kucing dan si kucing cuma menyauti 'meong' dan membuat Yunhyeong mencebikkan bibirnya. Yunhyeong melihat jam tangannya lalu pergi ganti pakaian lagi.

Yunhyeong berjalan di pinggir jalan lalu melihat seorang pria di depan toko musik, dia tersenyum lalu lari menghampiri si pria tersebut. Yunhyeong menepuk pundak pria itu dan si pria menoleh dan ternyata Junhoe.

"Wow..." Junhoe berujar. "Tuan. Kau nampak tidak asing..." Yunhyeong senyum malu malu. "Kau adalah... guru SHS ku?" Junhoe melemparkan lelucon, lalu Yunhyeong menatapnya. "Ada apa denganmu hari ini?. Pergi ke festival kuil?" Junhoe bertanya dengan bodoh. "Bukan. Aku..." dengan kesal Yunhyeong menghentakkan kakinya lalu meninggalkan Junhoe yang tersenyum. "Cepatlah. Kita perlu nempatin kursi di McDonald!" omel Yunhyeong. "Festival kuil sebelah sana..." Canda Junhoe, dia berlari menghampiri Yunhyeong lalu mengambil alih tas milik Yunhyeong dan membawanya. Yunhyeong terkesiap lalu menatap Junhoe dan tersenyum, dia berjalan agak di belakang Junhoe dan keduanya terdiam dengan pikiran masing masing.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 31, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our TimesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang