1 [2/2] - Awal Bertemu
"Gue inget-inget, lucu juga ya awal kita kenal dulu. Ya nggak Khao?" Ujar Win kepada Khao dan Jeje setelah ia mengingat awal mereka bertiga bisa menjadi teman sampai saat ini.
Khao yang mendengar hal tersebut reflek membulatkan matanya, dia tidak ingin mengingat hal memalukan yang pernah terjadi diantara mereka."Kayaknya gue ada gangguan amnesia dadakan deh, Win." Ucap Khao dengan ekspresi pura-pura bingungnya.
"Bisa gitu ya Khao?" Tanya Jeje ikut bingung, Win yang mendengar hal itu lantas mendecak sebal.
"Mana ada amnesia dadakan, omongan lo dikabulin Tuhan mau?" Tanya Win menakuti Khao.
"Eh bercanda gue Win, yatuhan maafkan hambamu ini, gue malu banget plis." Ucap Khao mendramatisir. Win dan Jeje yang mendengar Khao berbicara seperti itu lantas tertawa."Hahaha anjir, gii mili bingit plis." Ucap Jeje mengikuti perkataan Khao.
Obrolan mereka bertiga diakhiri dengan Khao yang mengajak mereka berdua main ke rumah nya setelah selesai makan.
***
"Win?"
"Eh iya bang? Kenapa?"
"Daddy tadi pesan, suruh kumpul di ruang keluarga setelah makan malam ya. Tolong sampaikan ke kakakmu juga. Abang daritadi belum liat dia soalnya."
"Oke bang, kayaknya aa belum pulang. Biasalah anak rajin, paling lagi belajar bareng temennya. Nanti Awin sampein kalo aa udah pulang."
"Oiya bang Josh, tunggu!"
Joshua atau yg biasa disebut Josh menghentikan langkahnya dan berbalik ke arah Win.
"Ada apa Win?" Tanya Josh sambil kembali menghampiri Win.
"Awin penasaran, daddy kira-kira mau bahas apa ya?" Tanya Win kembali sambil memeragakan postur orang berpikir.
"Hm." Bukannya menjawab, Josh malah mengikuti gaya Win yang seperti orang berpikir juga.
"Ihh abang, Awin kan penasaran." Win kembali berbicara sambil menekukkan ekspresi wajahnya. Josh yang melihat itu tentu gemas sendiri.
"Kalo soal itu abang gatau dek, abang juga nggak bisa kasih tau kamu. Jadi?..." Josh menggantung ucapannya yang membuat Win menunggu apa yang akan dikatakan Josh.
"Jadi..." Ucap Win sambil menunggu apa yang akan Josh katakan.
"Jadi, ayo tunggu daddy pulang dan kita bakal tau apa yang akan daddy omongin nanti." Ujar Josh sambil mencubit pipi chubby milik Win. Setelah melakukan itu, Josh pun bergegas kembali ke kamarnya sebelum adiknya itu memarahi dirinya.
"BANG JOSSSHHH! SAKIT TAU PIPI AWIN!!!." Win teriak kepada Josh, Josh yang mendengar itu lantas meminta maaf tanpa kembali ke hadapan Win.
"Hahahaa, maaf ya dek. Abisnya kamu gemes banget." Setelah mengucapkan itu, Josh langsung masuk ke dalam kamarnya.Asisten rumah tangga keluarga Winata yang mendengar Win berteriak langsung menghampiri Win,
"Duh den Tama, ada apa kok teriak-teriak? Nanti tetangga mikirnya disini ada KDRT loh den." Tanya bi Sumi. Sumiati atau yang sering dipanggil Sumi adalah ART khusus keluarga Winata, ia merupakan ART terlama yang sudah mengabdi sejak mendiang bunda Win masih hidup."Iya bi, disini emang lagi ada KDRT. Tuh bang Josh langsung lari nggak mau tanggung jawab dulu." Ucap Win mengadu pada ART kesayangannya itu. Sumi yang mendengar itu hanya bisa tertawa kecil.
"Ya sudah kalo kayak gitu, bibik balik ke dapur lagi ya. Akur akur den sama den besar." Sumi menasihati sebelum dia kembali ke dapur.
***
Makan malam sudah hampir selesai, tapi Win tidak melihat tanda-tanda daddy nya akan datang ke meja makan, ia pun bertanya kepada kedua kakak nya,
"Abang, aa. Daddy kok nggak ikut makan malam sama kita ya?""Biasa lah Win, paling lagi di ruang kerja nya. Emang kebiasaan buruk banget waktunya makan malah skip mulu." Jawab sang kakak pertama nya. Win yang mendengar itu lantas mendesah kecil.
"Kayaknya keputusan kita buat izinin daddy nikah nggak salah. Semoga aja, setelah daddy nikah, istri baru nya bisa buat daddy lebih teratur lagi." Win berkata seperti itu sambil sedikit menyelipkan doa. Ia tidak ingin orang tua satu-satu nya yang dia miliki hanya berfokus pada pekerjaannya saja.
Setelah makan malam selesai, mereka bertiga langsung bergegas menuju ruang keluarga, sesuai dengan yang dikatakan Josh tadi. Ada yang ingin disampaikan oleh kepala keluarga dirumah itu.
"Daddy sudah memutuskan akan menikah minggu depan."
"APA?" Ucap ketiga orang yang ada di ruangan tersebut berbarengan.
***
Hai semua, apakabar? Semoga kalian selalu sehat dan bahagia yaa! Selamat tanggal 18 hihii ^^. Lagi-lagi, aku mau minta maaf karena story ku yang ini baru up lagi setelah berabad-abad seperti story mati yang gapernah up lagi :V
Setelah up dua chapter bab pertama untuk story ini, aku mau kembali bersemedi di dalam Gua terlantar biar cepet dapet hikmah buat rangkai kata-katanya🗿
Kejadian langka loh aku up Bab 1[1/2] hampir 2,3k words 555+.Oiyaa, aku mau ngasih tau kalian sedikit tentang cerita ini. Jadi maaf banget kalo mungkin alur cerita disini bertele-tele, contohnya kaya aku masukkin alur yang seharusnya emang gausah di publish. Nah disini tuh aku sengaja kaya bikin dialog Win sama teman-temannya, dan juga dialog Win sama Kakak-kakaknya yang panjang gitu biar ceritanya ga terlalu on point banget, jadi biar ada relaksasi nya dikit-dikit. Biar keliatan kayak di real life jugaa. Jadi disini kita bisa merasakan ikatan persahabatan Win, kekeluargaan Win dan yang lain jugaa! Intinya kalo kalian kurang nyaman atau gimana, feel free bangett buat tanya sama aku lewat DM instagram atau WP nya yaa!
Okey gais, mungkin segitu aja untuk hari ini. Jangan lupa untuk selalu stay safe n stay healthy yaa! terutama stay with me sampai kapan ya? kapan kapan deh wkwk. Gak jelas, maapin😴
—~•~—
Okey, see you in another chapter. Please leave comments and vote if you like and enjoy my story! ^^
—~•~—
• Kritik dan saran disini yaa! •
—~•~—
See you in the next chapter
- METAWIN -——————————
- 18 April 2022 -
KAMU SEDANG MEMBACA
METAWIN
FanfictionSemua orang punya kesempatan kedua untuk memperbaiki kesalahannya di masa lalu. Tetapi bagaimana jika ia selalu mengulangi kesalahan yang sama? -Metawin *** Metawin Adhitama Winata, siswa Sekolah Menengah Atas sekaligus calon Mahasiswa Kedokteran ya...