Misinterpretasi ;siji

133 20 5
                                    

"I missing you, waiting for you, geudael oneuldo gidaryeoyo"
Sunjae - im missing you ♪

Disebuah kelas kosong, atau lebih tepat nya ruangan ekskul musik, bernyanyi lah seorang gadis shorthair dengan pianonya, suara nya merdu bagaikan burung bercuit di pagi hari.

"Bintang kecil~ di langit yang biru... amat-"

"Di langit yang tinggi, Bintang..."

"hah?"

Namanya Anggit, seseorang yang tiba tiba memotong nyanyian Bintang. Dia mendatangi Bintang yang masih bingung. Menjelaskan apa yang dia maksud.

"Iya, di langit yang tinggi, nih liat deh"
Anggit mendekat sambil menunjukan HP nya.

Bisa dirasakannya hembusan angin menerpa rambut panjangnya, seseorang di depannya terdengar sedang menghembuskan nafas yang berat.

"Hah apaan, gue dari TK diajarin nya gak gitu dah"

"Heeeem, gatau sih, tp yang jelas ini bisa dipercaya, dari gugel soalnya...."

"Cih, padahal yang pasti... semesta, udah merakit benang merah untuk Langit dan Biru, awokawokwok"
ucap bintang dengan muka pede yang gak banget.

"Hah? lo alay banget deh Bin, jiji gw jadinya"

"Hahahhaha sialan"





Tanpa mereka sadari, terdapat sepasang mata yang mengawasi mereka dibalik pintu. Mendengar perkataan Bintang , merasakan sebuah perasaan rindu yang amat luar biasa. Mengamini perkataan Bintang dalam hatinya. Berharap ia kembali. Langit tidak mau mendung lagi. Dia ingin Biru nya dia.





Anggit keluar dengan barangnya yang tertinggal, meninggalkan Bintang yang sedang menunggu seseorang. Seseorang yang mengisi masa kecilnya,mereka sudah bersama sejak jaman masih zigot. Tapi Bintang tahu, dia tidak akan selamanya disisi Bintang, Bintang tahu dia sudah mencintai orang lain. Tapi bintang bodo amat, Bintang juga punya mas uke kok!

"Lho?bolang nape disini? Mau jemput Bintang ye?" Anggit menyapa langit yang sedang melamun dan sedikit mendung.
Langit terkejoed dengan sapaan itu.

"Hah,o-oooh iya iya mo jemput si monyet..."

"Oh yaudah, samperin noh.... Udah kek bocah ilang"

"Gue balik duluan ya,dah~"
pamit Anggit dengan senyum Mega Watt nya. Tapi langit tidak terpesona dengan gadis yang sangat didambakan para kaum Adam itu, dia lebih suka Julianto, bukan sembarang Julianto,namun hanya Biru seorang.

"Iya...atiati lu"

Anggit pergi, meninggalkan dua insan yang sedang merindukan teman lamanya. Langit menghampiri Bintang yang sedang termenung. Atmosphere di sekeliling mereka seakan berubah, gersang. Mendung.

"Kangen Biru deh, dia lagi ngapain ya?"
Suara Bintang serak, nafas nya berat, sesak. Seolah olah mencoba melupakan seseorang yang mengisi masa kecil nya. Yang meninggalkan mereka berdua dan tidak kembali. Mengingkari janji yang mereka buat di masa lampau. Pembohong.

"Gatau, gw juga kangen"

"Njiiiieer, Langit humu"
mengejek temannya dengan hal yang sudah dia tahu memang kebangetan, tapi langit terlihat fine fine aja dibilang gitu

"Gue gak humu Bintang, cuma Biru-addict"
Ucapnya bangga tanpa ada rasa jiji sedikit pun.

[•••••]

Bintang terkekeh, dia jadi teringat sesuatu. Saat kecil, biru pernah mengungkapkan rasanya kepada langit. Di tengah lautan manusia yang sedang berdugem. Saat itu ada dangdutan di daerah mereka... acara pernikahan tetangga mereka. Mereka bertiga membeli sosis bakar yang harganya ntah kenapa mahal sekali, dua ribu coy!

Sesekali biru mengintip langit yang tinggi, berharap langit mentraktirnya dengan menbayar sosis milik biru. Tapi nyatanya tidak. Langit emang gak peka, budek, kaya dora, begitu kata bintang.

Bintang ingat jelas, saat sedang melihat biduan itu menyanyi, tanpa ada babibu biru mengungkapkan rasa sukanya kepada langit, dengan hiruk pikuk keramaian, langit yang budek pun tak menggubris nya. Biru kecewa berat. Bintang yang mengganggap mereka berdua menyukai nya pun kecewa.

Melihat ekspresi bintang yang campur aduk itu, tanpa alasan yang jelas biru malah menganggap bintang itu menyukai langit, makin retak lah hati kecil biru ini. Tapi ingat, ini hanyalah wisata masa lalu.
~

3 hari setelah kejadian langit budek itu. Biru terpaksa kembali ke kampung halamannya, bali. Sebab nenek satu satu nya telah berpulang ke rahmattullah. Biru berjanji kepada langit dan bintang, berjanji akan kembali lagi.

Tapi gimana ya?? Sampai 7 tahun ini biru tidak kembali. Meninggalkan langit dengan mendungnya. Mereka bahkan lostcontact, tidak ada acara kabar kabari. Mungkin biru sedang dalam masalah, keluarga besar biru memang agak keras, pasti biru tidak diperbolehkan pulang ke jawa. Tidak diperbolehkan menemui belahan jiwanya.

[•••••]

"Woi! Udah nyampe nih,nglamun mulu anjr! Dari tadi knpe sih,melayang ye g pernah diboncengin cowo ganteng cem gue?"

"Dih halu anying,ga kenape nape gw mah, just missing someone"

"Ckck,sok english bet dah klo lagi alay lu bin"

"Yodah gw balik dlu bin, jan lupa kunci pager"

"Iyee sono pergi lu,hush"







Di lain tempat,
Matahari telah tertidur, langit sudah gelap hingga tak terlihat sedang menangis. Merintikan air hujan untuk membasahi planet gersang ini. Tepat malam itu, bertambahlah umur biru. Disambut oleh langit yang semakin deras merintikan air hujannya.

Malam itu, Biru akan meninggalkan semua tanggung jawab nya disini. Meninggalkan pulau dewata yang disebut sebut sebagai pulau surga. Tapi bagi biru, surga tanpa langit akan percuma rasanya.

Dengan dibantu abang nya yang telah kabur duluan 2 tahun yang lalu, biru menuju bandara. Dulu ibu nya juga seperti itu, kabur. Entah kenapa keluarga besar biru sungguh keras, menginginkan bisnis kuliner nenek untuk dilanjutkan keluarga biru. Kenapa bukan mereka? Mereka malas, mereka hanya ingin uang nya mengalir tanpa bekerja. Nenek memang salah memberikan saham bisnisnya kepada keluarganya secara cuma cuma.

Tidak cukup jika hanya satu paragraf untuk menceritakan kekesalan biru kepada keluarga besar nya. Kita skip saja hal itu. Saat ini biru ingin tidur, di kursi burung besi yang sedang melaju ini. Menuju tempat pujaan hati nya berada.

[•••••]

Jadi tuh ini cerita yang kesekian kalinya gw berusaha publikasi, dan gatau anjr ini awal mulanya dari chat2an Ama tmn gw si rerenxat  trus jadilah cerita gini, niatnya mau barbar aja tapi gw pen nyoba melankolis😌Gw minta maap klo ada typo Ato beg...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jadi tuh ini cerita yang kesekian kalinya gw berusaha publikasi, dan gatau anjr ini awal mulanya dari chat2an Ama tmn gw si rerenxat trus jadilah cerita gini, niatnya mau barbar aja tapi gw pen nyoba melankolis😌
Gw minta maap klo ada typo Ato begimane, intinya monmaap lah, newbie aku tuh
Dah lah...
Fak yu so much
|•••••|

JANLUP BUAT VOTE YA! COMENT JUGA YA ANJENG🙂
_kunci

|Jumat, 8 Oktober 2021|

misinterpretasi [B×B]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang