1

59 14 0
                                    

Gerbang sekolah kini tengah ramai dengan banyak siswa yang berjalan keluar dari perkarangan sekolah lantaran bel pertanda berakhirnya jam pelajaran di sekolah hari ini sudah berbunyi. Banyak dari siswa-siswi itu tersenyum sumringah karena akhirnya keluar juga dari penjara berilmu itu. Namun, tak sedikit juga dari mereka yang justru terlihat murung lantaran lelah bersekolah nyaris 10 jam lamanya.

Seorang gadis dengan cardigan coklat berjalan melawan arus para siswa dan siswi dengan langkah cangguh. Ia terlihat bingung harus berbuat apa, bagaimana, dan harus ke mana. Ia terus berjalan sampai akhirnya berhenti tepat di depan gerbang sekolah.

Namanya Salsabila Keysia, gadis berusai 21 tahun yang kerap dipanggil Salsa. Ia hanya seorang gadis biasa dengan paras cukup rupawan dengan rambut pirang turunan sang Ibu, juga mata sedikit sipit pemberian Ayahnya.

Ia mengedarkan pandangan ke sekitaran gerbang sekolah, kemudian bergumam, "Yang namanya Jayden di mana, sih?"

Gadis itu terdiam sebentar, kemudian melipat tangannya di dada dan kembali bergumam, "Tunggu bentar aja, deh. Barangkali ntar anaknya lewat."

Sebenarnya Salsa belum pernah sekalipun bertemu denga orang yang diketahui bernama Jayden itu. Ia hanya pernah melihat sosok pemuda itu dari sebuah polaroid yang diberikan seseorang padanya. Ia juga diberi tahu beberapa hal tentang Jayden seperti tempat ia bersekolah, alamat rumah, usia, serta tingkat sekolahnya.

Waktu demi waktu berlalu. Sudah 15 menit Salsa berdiri tak menentu di depan gerbang sekolah itu, tak juga tampak olehnya seseorang yang sedari tadi ia tunggu. Sekolah pun kini mulai sepi dan kerumunan siswa tak lagi banyak terlihat. Hanya tinggal beberapa siswa yang baru saja keluar dari sekolah.

Salsa menggeleng pelan, ia tak bisa lagi menunggu. Ia berpikir, bagaimana jika ia terus menunggu, rupanya orang yang ia cari sudah pulang sedari tadi? Ia pun memutuskan untuk melangkahkan kaki ke arah kediamannya dan menunggu hari esok untuk kembali menemui Jayden. Akan tetapi, di pertengahan langkahnya, terbesit suatu pikiran di otaknya.

"Atau gue coba tanya ke orang yang baru keluar gerbang aja kali, ya? Mungkin dia ngeliat Jayden masih di dalam?" gumamnya, rupanya masih pantang menyerah untuk menemukan seorang pemuda bernama Jay itu.

Setelah selesai dengan kalimatnya, Salsa mengangguk kemudian berbalik badan dan tepat sekali seorang siswa dengan raut wajah lelah baru saja keluar dari gerbang sekolah. Sesuai rencananya, Salsa berjalan menghampiri pemuda itu.

"Permisi," ujar Salsa yang membuat si pemuda menghadap ke arah gadis itu dengan air muka bingung. Salsa yang menyadari itu pun tersenyum canggung lantas melanjutkan rencananya untuk bertanya.

"Maaf mengganggu, kamu tau yang namanya Jayden, nggak?" tanya Salsa dan pemuda yang ditanyai pun tampak berpikir.

"Kalau boleh tau nama lengkapnya siapa, Kak? Juga, kelas berapa? Soalnya yang namanya Jayden di sini tuh ada sekitar ... berapa, ya? Lebih dari tiga, mungkin," jawab si pemuda dengan nada ragu-ragu.

"Jayden Adipratama, kelas dua belas."

"Hmmmm, Jayden Adipratama, ya," gumamnya panjang dan membuat Salsa makin berharap akan jawaban yang akan diberikan pemuda ini.

"Kamu tahu?" tanya Salsa memastikan.

Pemuda yang ditanya menggeleng dan mengucapkan maaf. Senyuman Salsa yang semula penuh harap pada pemuda di sampingnya ini tiba-tiba saja luntur. Ia kemudian mengangguk dan berterima kasih pada anak SMA yang terlihat lebih muda sekitar tiga sampai empat tahun darinya.

Setelah menjawab ucapan terima kasih Salsa dengan anggukan, pemuda itu berjalan meninggalkan Salsa yang mulai benar-benar pasrah akan berusaha mencari sosok jayden itu pada esok hari.

Ia mulai melangkahkan kakinya berjalan meninggalkan gerbang sekolah. Baru beberapa langkah saja diambilnya, pemuda yang tadi sudah berjalan cukup jauh dari Salsa tampak berlari ke arah Salsa kembali.

Pemuda itu kini tiba di hadapan Salsa dengan mengulurkan tangannya, bermaksud berjabat tangan dengan Salsa. Gadis itu menaikkan alisnya sebelah kemudian bertanya masuk dari uluran tangan tersebut.

"Sebelumnya kenalin, Kak. Gue Arjuna Adipratama, biasa dipanggil Juna, kelas 10. Adik kandung dari Jayden Adipratama yang Kakak tanyain tadi," jawabnya dengan nada canggung.

Mendengar paparan kata demi kata yang terlontar dari mulut Juna membuat Salsa menganga. Pemuda di hadapannya ini bahkan lupa tentang saudara kandungnya sendiri? Gaya bercanda baru macam apa ini?

"Itu, tadi otakku masih nge-blank karena baru kelar ulangan kimia. Jadi yaaa, masih antara sadar dan ngga sadar. Sekali lagi, maaf ya, Kak!" ujar Juna lagi sembari menggaruk belakang kepalanya dengan tangan kiri, sedikit malu.

Mendengar itu Salsa pun menggeleng lalu menerima uluran tangan si pemuda dan berucap, "Salsabila Keysia."

" si pemuda dan berucap, "Salsabila Keysia."

"By the way, kenapa nyari Bang Jay, Kak?" tanya Juna memulai kembali topik.

"Ada urusan, dikit. Dia datang ke sekolah, nggak, hari ini?" jawab sekaligus tanya Salsa.

Juna menggeleng, lantas bertanya, "Enggak, Kak. Doi lagi sakit, dari kemarin demam. Emangnya ada apa, sih, Kak?"

"Oalah, begitu, ya. Enggak, enggak ada apa-apa, kok. Gue cuma mau membahas sesuatu sama Jayden. Thanks for your info, ya, Juna."

Pemuda yang berbicara di hadapan Salsa mengucapkan sama-sama kemudian bertanya lagi, "Ada yang mau disampaikan ke Bang Jay, nggak, Kak?"

"Nggak usah, Juna. Sekali lagi, makasih, ya! Maaf karena mengganggu waktumu!" ujar Salsa sembari tersenyum ramah.

Juna mengangguk kemudian izin pergi meninggalkan Salsa yang dibalas anggukan oleh gadis itu. Sepeninggalan Juna, Salsa berkacak pinggang. Sembari menggeleng, ia bergumam, "Bisa-bisanya ada adek yang lupa sama saudara kandungnya sendi cuma gara-gara ulangan kimia."

Salsa tekekeh sebentar kemudian tangannya tergerak mengambil sesuatu dari dalam tas kecil yang sedaritadi ia sandang di bahu kanannya. Sebuah kertas kecil berisikan alamat rumah dibacanya kemudian tersenyum sekilas.

"Gue lupa, kalau gue juga dikasih alamat rumahnya."

Hai! Jangan lupa tinggalkan jejak keberadaan kamu di sini dengan:

Vote, comment, dan share cerita ini ke teman-teman kamu biar kita bisa menikmati ceritanya bersamaa~

-Sunny
16 Februari 2023

-Sunny16 Februari 2023

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arjuna Adipratama

I'm (not) DeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang