1/10

311 41 5
                                    

Dragon menatap poster Portgas D. Ace dalam waktu yang cukup lama.

Di bawah poster itu terdapat catatan kecil bertuliskan.

Memiliki kekuatan Mera Mera no Mi, logia api.

"Api, ya?" Gumam Dragon pelan. Tatapannya berubah penuh rindu. Lantas tanpa diminta, kenangan yang sudah dia simpan rapat selama puluhan tahun pun menyeruak di dalam benaknya.

***

Markas Besar Angkatan Laut, Marinfroad, 30 tahun yang lalu.

Hari ini adalah hari tes bagi mereka yang mendaftar untuk menjadi Angkatan Laut.

Dragon juga ikut serta atas dasar paksaan ayahnya, Monkey D. Garp.

"Wah, lihat! Itu Sakazuki!" Seru seorang calon Angkatan Laut di sampingnya.

Dragon sedikit berjinjit agar bisa melihat lebih jelas ke arah panggung tempat duel dilakukan.

Tampak seorang remaja berambut hitam dengan tatto bunga dan mengenakan topi bertuliskan Keadilan tengah bertarung sengit melawan seorang gadis dengan surai abu-abu gelap yang dikucir kuda.

"Aku yakin perempuan itu akan kalah. Katanya, Sakazuki memakan Magu Magu no Mi!" Bisik orang di belakang Dragon.

"Wah, gawat kalau begitu! Perempuan itu pasti kalah! Ku dengar Sakazuki itu ambisius dan tidak punya belas kasihan pada lawan loh!" Sahut yang lain.

Perlahan, hampir semua peserta berasumsi bahwa perempuan berambut abu-abu itu akan kalah. Mereka bahkan mulai memasang taruhan.

Iiye. Sanggah Dragon dalam hati sambil terus memperhatikan gerakan gadis itu dengan cermat. Gadis itu mungkin tampak kesusahan tapi binar matanya mengatakan sebaliknya, dia bersenang-senang.

Sementara Sakazuki meskipun berwajah serius, Dragon bisa melihat dia mulai kelelahan karena kelincahan sang lawan.

"HIKEN!" Gadis itu meneriakkan nama jurusnya, membuat tinju api yang langsung mengenai Sakazuki, membuatnya terlempar keluar dari arena.

Mereka yang awalnya bertaruh pada Sakazuki memekik tidak percaya sementara yang bertaruh pada gadis berambut kelabu itu berteriak girang.

Bunyi peluit menandakan berakhirnya duel sengit itu.

"Sakazuki keluar dari arena! Pemenangnya, (Name)!" Seru wasit.

(Name) memekik riang. Dia lalu berlari dan langsung memeluk seorang pemuda berambut kribo, Kuzan.

Dragon melirikmya sekilas sebelum maju untuk berduel dengan seorang pengguna Logia cahaya.

"Kuzan! Kuzan! Lihat kan? Apa juga aku bilang. Aku pasti memang dari magma itu!" Seru (Name) riang yang hanya dibalas 'hm' dan
'iya'.

"Jadi, kau akan mentraktirku coklat kan? Kan?" Tanya (Name) lagi.

Kuzan menghela napas sebelum mengacak-acak surai gadis itu. "Iya, chibi cerewet." Ledeknya.

"Hei! Aku tidak chibi! Aku sedang dalam masa pertumbuhan!" Seru (Name) garang yang hanya dibalas kekehan oleh Kuzan.

Menghentakkan kaki sebagai pelampiasan rasa kesal, (Name) beralih menatap panggung arena. Tatapan kesalnya seketika berubah saat melihat Dragon tidak sedikitpun kesulitan melawan orang yang katanya pengguna Logia cahaya.

Mata (Name) menatap mereka dengan berbinar. "Sugoi. Dia bisa melawannya tanpa kesulitan. Sasuga anaknya Garp-san." Ucapnya kagum.

Kuzan ikut menonton dan setuju dalam hati.

Pertarungan antara Dragon dan Borsalino dimenangkan oleh Dragon.

Setelah mengikuti rangkaian tes, akhirnya diumumkan siapa yang lolos dan siapa yang gagal.

Bagi yang lolos, mereka diizinkan masuk dan makan di kantin sementara yang gagal langsung dipulangkan.

(Name) membawa dua nampan yang terisi penuh sementara Kuzan membawa satu nampan dengan porsi normal dan satunya dengan porsi penuh -titipan (baca: paksaan) dari (Name).

Mereka berdua lalu duduk di dekat jendela, agak ke belakang.

Saat keduanya akan makan, (Name) melihat Dragon tengah menatap sekitar dengan bingung, begitu pula dengan Borsalino dan Sakazuki walau tertutup oleh wajah datarnya.

"Hei! Kalian bertiga! Magma, cahaya dan anaknya Garp-san! Sini! Sini!" Teriak (Name) sambil melambaikan tangan.

Merasa dirinya disebut, tiga orang itu mendekat ke arah (Name) dan Kuzan.

"Kalian tidak punya tempat duduk kan? Sini gabung dengan kami saja. Omong-omong, namaku (Name) dan si tukang tidur ini namanya Kuzan! Kalian?" Ucap (Name) riang sambil memberikan tempat duduk sementara satu tangannya menyangga tubuh Kuzan yang hampir ambruk karena pemuda itu tertidur di tengah makan, efek insomnia yang ia alami semalam.

Borsalino mengangguk. "Namaku Borsalino."

"Monkey D. Dragon." Balas Dragon sambil menganggukkan kepala.

Sakazuki berdecih sebelum menjawab. "Sakazuki."

"He ... Begitu rupanya. Oh, ya. Kalian asalnya darimana?" Tanya (Name).

Dan percakapan itu terus berlanjut hingga jam istirahat selesai.

"Hmm. Jadi kita semua pemakan buah iblis, ya?" Tanya Kuzan saat mereka selesai dari aula untuk mendengarkan sesi ceramah dari seorang Admiral.

Keempat temannya mengangguk.

"Aku memakan Pika Pika no Mi. Aku manusia cahaya." Jawab Borsalino.

"Kalau aku makan Mera Mera no Mi. Aku manusia api. Kuzan makan Hie Hie no Mi. Dia manusia es. Kalau Dragon?" Tanya (Name).

"Tori Tori no Mi model: Thunder Bird." Balas Dragon datar.

"Mystichal Zoan? Buah yang kuat sekali, Dragon." Ucap Kuzan.

Dragon hanya tersenyum sebagai balasan.

"HOI, aku tidak ditanya?" Tanya Sakazuki.

(Name) menggelengkan kepalanya. "Buat apa? Kan gak penting."

"HOI!" Seru Sakazuki garang.

"Mereka sepertinya bakal jadi rival abadi." Bisik Borsalino pada Kuzan dan Dragon.

Dan faktanya memang begitu. Dimana ada (Name) dan Sakazuki, di situ ada keributan.

Sudah pasti.

Wajib pake banget.

Sengoku dan Kong sampai lelah.

A Girl in the Past  (Dragon x OC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang