******
"Jeno." Panggil yeji dengan pelan, dia tidak bermaksud untuk merusak hubungan mark dan jeno namun apa lah daya dia mencintai jeno lebih dari apapun. Katakan saja dia egois, karena masalah cinta dia harus mengorbankan persahabatannya yang terjalin selama dua tahun ini.
Jeno menatap Yeji penuh kebencian karena Yeji dia harus kehilangan mark yang bisa mengerti dan memahami dirinya lebih dari siapapun.
"Wanita jalang tidak tau diri, enyahlah gue muak liat muka busuk lo itu!" Bentak jeno emosinya tiba-tiba naik saat mengingat jika Yeji yang menjebaknya untuk melakukan seks di apartemen mark malam itu. Dia memberikan obat perangsang di minuman yang mark buat untuknya dan saat itu mark tengah pergi ke supermarket sendiri dan semuanya terjadi begitu cepat. Dia tidak sadar jika dia tengah melakukan hal yang tidak senonoh di apartemen mark. Sejak saat itu sedikit demi sedikit sikap mark berubah terhadap dirinya.
"Jeno, aku lakuin itu karena aku mencintai kamu. Aku iri terhadap mark yang bisa dengan mudah mendapatkan kamu!" Tangis Yeji menambah rasa jijik jeno terhadap Yeji.
"Lo tau kenapa mark bisa dengan mudah mendapatkan gue, itu karena dia tidak jalang seperti lo. Lo harusnya sadar dimana posisi lo sekarang!" Bentak jeno lalu setelah itu dia pergi dari hadapan Yeji percuma berbicara kepada wanita itu karena bisa saja dia membuat Bara naik darah.
Dilain tempat
"Hm lucas aku minta maaf atas perbuatan jeno tadi terhadap kamu." Ucap mark kini keduanya tengah berada di ruang UKS lucas membawa mark kesini karena melihat tangan mark yang memar ternyata tarikan yang di lakukan oleh jeno sangat kencang.
"Itu bukan salah kamu mark, lupakan tentang itu. Apa nanti kamu akan latihan untuk acara minggu depan?" Tanya lucas dia tidak ingin membahas jeno, pria yang notabenenya adalah kakak tingkah yang sombong.
"Tentu saja aku akan latihan, biar nanti pas tampil akan sangat sempurna." Melihat senyum mark membuat lucas ikut tersenyum juga dia tidak menyangka di balik penampilannya mark sangat manis dan lucu.
Setelah dari UKS lucas mengantar mark ke kelasnya, mereka beda kelas lucas di kelas Ips dan mark di kelas Ipa.
"Sampai jumpa nanti sore ya." Ucap lucas lalu dia mengacak pelan rambut mark dan membuat pria itu menggerutu karena rambutnya berantakan.
"Ah lucas!" Lucas hanya bisa tertawa mendengar rengekan mark. Dia berlari mengindari mark yang hendak mengamuk. Semua tingkah mereka tidak lepas dari tatapan jeno. Jeno tersenyum melihat mark yang lebih bahagia tanpa dirinya tapi jeno tidak bisa melepaskan mark untuk orang lain karena pria itu adalah takdirnya dan jeno akan berusaha merebut perhatian mark kembali.
Jam pulang sekolah sudah berakhir sejak lima menit yang lalu, mark bersiap untuk pergi ke lapangan basket hari ini dia tidak bisa berlama- lama karena dia memiliki janji dengan orang tuanya. Mark sedikit berlari agar segera sampai di tempat tujuannya dan tanpa sengaja dia menabrak seseorang sampai membuat dia terjatuh dan mengaduh kesakitan.
"Sial!l" Maki mark lalu dia menatap orang yang dia tabrak. Saat melihat orang itu mark tidak perlu bersusah payah untuk meminta maaf. Dia berdiri lalu hendak pergi namun namanya di panggil otomatis langkah mark berhenti.
"Mark, aku minta maaf sungguh aku mencintai jeno." Dengan tidak tau malu Yeji mengutarakan apa yang dia anggap benar dan membuat mark mengepalkan tangannya.
"Dasar penghianat, silahkan ambil Seorang jalang sangat cocok dengan penjahat kelamin!" Ucapan menusuk mark membuat Yeji naik pitam dia tidak terima dengan perkataan mark yang seakan merendahkan dirinya.
Plak!
"Aku tidak bisa tinggal diam saat kamu selalu merendahkan ku!" Bentak Yeji dia tidak segan menampar mark hingga bibir mark mengeluarkan darah segar.
"MEMANG ITU KENYATAAN LO NGAMBIL JENO DARI GUE DAN DENGAN TIDAK ADA RASA MALU LO NGAKUIN KALAU L0 CINTA SAMA DIA!" Teriak mark sambil mengeluarkan air matanya sudah cukup sekarang dia akan membuat perhitungan dengan Yeji.
"PANTESAN AJA KETURUNAN LO ITU JALANG SEMUA, DAN TIDAK BISA LIHAT KEBAHAGIAN ORANG HAH"' Mendengar perkataan mark membuat Yeji kembali mengangkat tangannya dan hendak menampar mark namun tangannya ditahan oleh seseorang.
"JANGAN BERANI NYAKITIN MARK"
Plak!
Plak!"Itu buat lo yang gak tau malu dan membuat mark terluka!"
"Je---noo?" Ucap Yeji dia tidak menyangka jika jeno dengan berani memukul nya. Selama ini dia mengenal jeno dia adalah sosok yang lembut dan tidak akan pernah berani menyakiti seorang perempuan.
"Ciuh, tidak tau malu!" Jeno meludah tepat di depan Yeji yang terduduk di lantai karena tamparannya tadi.
"Are you okay sayang?" Tanya jeno dan mark hanya mengangguk dia tidak menyangka akan sikap kasar yang di perlihatkan oleh jeno tadi. Jeno membawa mark masuk ke dalam mobilnya, dia tau pria itu masih syok dan jeno memakluminya karen selama ini mark tidak tau sisi gelapnya.
"Dimana ponsel kamu sayang?" Tanya jeno, dan lagi mark hanya memberikan ponselnya dengan suka rela. Jeno membuka aplikasi chatting lalu membuka grup mark dan memberitahukan bahwa dia tidak bisa ikut latihan hari ini.
"Kita pulang ke apartemen ku ya." Lalu jeno menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang meninggalkan parkiran sekolah. Jeno mengenggam tangan mark dan sesekali membawa tangan itu untuk dia kecup. Dia suka saat mark seperti ini,
menjadi pria penurut. Mobil jeno memasuki parkiran apartemen mewah yang selama ini menjadi tempat tinggalnya."Kita sudah sampai." Lalu jeno membawa tas mark namun dengan cepat mark mengambilnya.
"Tidak usah, gue bisa bawa sendiri." lalu mark keluar dari mobil jeno, dan jeno hanya bisa menghela nafas saat melihat perubahan mark.
"Aku rindu masakan kamu, bisakah kau memasak makan kesukaan ku sekarang?" Tanya jeno dengan hati-hati sekarang ini keduanya tengah duduk di sofa yang berada di ruang tamu Apartemen jeno.
Tanpa menjawab mark langsung menuju dapur yang ada di apartemen jeno. Selama satu tahun ini semua keperluan jeno dia yang urus dari hal kecil maupun besar. Orang tua jeno sudah mengetahui hubungan mereka dan mereka menyetujui jika jeno dan mark menjalin hubungan. Begitupun orang tua mark namun kedua belah pihak keluarga belum tau jika sekarang ini hubungan jeno dan mark sedang renggang.
"Lain kali beli bahan masakan, di kulkas cuma ada telor sama sayur ini doang." Kata mark masakannya sudah selesai dia memasak telur di campur dengan sayur hijau. Sebenarnya jeno tidak menyukai sayur namun karena mark yang memasaknya dia akan memakan makan itu.
"Selalu lezat dan kau yang terhebat sayang." Puji jeno dan tanggapan mark hanya wajah datarnya saja. Dulu saat jeno memuji masakannya mark akan tersipu namun sekarang tidak lagi, dia sudah kebal dengan mulut manis jeno.
"Biasa aja kali!" Ketus mark lalu dia ikut memakan masakannya. Tidak buruk dia sangat bersyukur karena dia dianugrahi pandai di dapur.
⁜ ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ ⸙
Haii segini dulu ya haha srry pndk maaf jga kalo ada yng typo ataupun salah kata
Next... Tunggu aja ya
KAMU SEDANG MEMBACA
ex - boyfriend [nomark]
Randomlangsung baca aja ya pren Ini book no mark Jeno seme Mark uke