Cuma mau ngingetin yang masih dibawah umur skip aja ya ceritanya okeiiii
******
Jam menunjukkan pukul 5 pagi, mark bangun dengan sendirinya dia melihat ke arah jeno yang masih setia bergelut dibawah selimut sambil memeluk tubuhnya. Entah kapan dia dan jeno tidur seperti orang berpelukan seperti ini. mark menyingkirkan tangan jeno yang bertengger di pinggangnya dengan erat. Setelah terlepas mark dengan pelan turun dari atas kasur dia menuju ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya, hari ini mereka libur karena hari sabtu. sekolah hanya sampai hari jumat saja jadi mark tidak perlu repot untuk mandi dan berangkat ke sekolah. Mark keluar dari kamar mandi dan menatap ke arah jeno yang sudah terbangun dari tidurnya dan menatap ke arah mark sambil tersenyum."Pagi sayang, kau terlihat cantik pagi ini." Mark tidak menanggapi perkataan jeno dia hanya memutar bola matanya malas. Mark mendekati jendela dan melihat ke arah luar, ternyata hujan turun dengan lebat pantas saja dingin dan mark ingin kembali tidur namun karena ada jeno di atas kasur dia mengurungkan niatnya.
"Kemarilah." Panggil jeno sambil menepuk kasur kosong di sampingnya. Mark menatap jeno sebentar lalu menggeleng kepalanya. Dia lebih baik duduk di sofa dari pada duduk di dekat jeno, bisa bahaya nanti jika dia menuruti perkataan jeno.
"Tidak mau?" Lagi" mark menggeleng sebagai jawabannya. Jeno turun dari atas kasur dengan hanya menggunakan boxer tanpa atasan dia tidak peduli toh mark bukan anak kecil lagi. Mark yang melihat hal itu langsung memalingkan wajahnya kearah lain.
Jeno mendekati mark lalu mengangkat tubuh mark agar bisa duduk di atas pangkuannya, mark memberontak namun dengan cepat jeno memeluk pinggangnya dengan erat, haruskah pagi ini dia memiliki mark seutuhnya? Otak jeno tiba-tiba berpikir hal tersebut, dia harus memiliki mark dia tidak mau melihat mark persama pria lain terlebih pria itu adalah lucas. Jeno menatap mark dengan pandangan tajam, dia menarik pelan kepala mark agar memudahkannya mencium pria itu. Jeno dengan perlahan mengecup dan melumat bibir mark, dia membawa tangan mark agar memeluk lehernya lalu jeno bangun dan membawa tubuh pria itu ke atas kasur, dia harus melakukannya lebih cepat jika tidak mark akan sadar dengan apa yang dia lakukan. Sedangkan mark seperti orang yang terhipnotis dan menuruti semua perlakukan jeno terhadap dirinya. Jeno melepas baju tidur mark dengan cepat tanpa menyisakan apapun, dia takjub melihat tubuh mark yang ada di bawahnya. Sial kenapa jeno tidak pernah berpikir untuk melakukan ini saat mereka pacaran, bahkan sudah 1 tahun mereka pacaran dan jeno hanya bisa mencium mark tanpa meminta lebih dari pria itu.
"Eenngghhh..."Lenguh mark saat kedua tangan jeno meremas kedua puting mark. Dia tersadar dan langsung menjauh dari jeno, dia menatap tubuhnya yang naked dan tidak menggunakan sehelai benangpun.
"Aaaaa..apa yang kau lakukan!" Teriak mark, dia berusaha melilitkan selimut ke tubuhnya yang tidak tertutup oleh apapun, jeno mendekati mark dengan perlahan dia melepas Boxernya tanpa memperduli kan mark yang terus berteriak menyuruhnya
menjauh."Relax sayang, kau tidak ingin merasakan ini hm." Tunjuk jeno ke arah miliknya yang sudah menegang.
Mark menangis saat melihat bahwa jeno berubah menjadi monster hari ini, di tidak seharusnya berada di jangkauan jeno. jeno dengan sekali sentak menarik kaki mark ssehingga pria manis itu terkejut dan terletang di atas kasur, jeno dengan cepat menindih tubuh pria manis itu. Dia menyingkirkan poni yang menutupi wajah manis milik mark. Jeno mulai melancarkan aksinya dia tidak peduli jika nanti mark akan tambah membencinya, jeno tidak ingin membuat mark pergi darinya dan berdekatan dengan sepupu laknatnya itu. Jeno tau jika lucas ingin memiliki mark, apa yang jeno miliki lucas pasti ingin memilikinya namun kali ini beda. Mark adalah miliknya dan jeno tidak mungkin berbagi jika itu sudah menyangkut soal mark.
"Aku mohon jangan seperti ini jeno" ucap mark sambil terisak mencoba menghentikan niat dari pria tersebut.
"Jangan seperti apa? Seperti ini hm" pria itu meremas kedua puting mark secara bersamaan. "Atau seperti ini?" Lalu pria itu meneken penis mark membuat ia berjengit dan menggeram tertahan.
"Mulutmu mungkin berkhianat, tetapi tidak dengan tubuhmu sayang" pria itu memasukan kedua jarinya kedalam anal mark secara bersamaan. Mark terkejut bukan main, dia tidak pernah di lecehkan seperti ini dan mark benci pada dirinya sendiri karena tidak bisa melawan Jeno.
"Ahhh.. " Mark benci dengan mulut sialan yang tidak bisa diajak untuk berkompromi. Sungguh ia terlihat sangat tidak bermoral dihadapan Jeno, dia tau Jeno akan bahagia saat mendengar suara desahannya. Sungguh rasanya mark ingin kabur saja. jeno mulai memaju mundurkan jarinya, rasa sempit itu membuat jari jeno tersedot dan dia menggeram tertahan. Ini baru jari yang masuk dan jeno sudah merasa tertelan ke dalam, apa lagi jika milik nya yang masuk. Jeno mencabut kedua jarinya sebelum mark mendapatkan pelepasan, jeno tidak ingin jika mark duluan keluar dia akan menyiksa mark. Jeno menjilat kedua jari nya di depan wajah mark dengan sensual. Kelakukan jeno membuat mark hampir muntah bagaimana bisa pria itu dengan santai menjilat jarinya.
"Rasanya sangat nikmat sayang." Bisik jeno, lalu dia melebarkan kedua kaki mark hingga pria itu mengakangi dirinya.
"Maaf aku melakukan ini sayang, tapi percayalah aku mencintai mu." Lalu Jeno menuntun miliknya untuk masuk ke dalam milik mark yang tidak pernah terjamah oleh siapapun itu. Mark menahan perut Jeno dengan kedua tangannya dia merasa sakit saat milik Jeno sudah masuk dengan pelan.
"Ti--tidak Jeno!" Tolak mark namun penolakan itu tidak Jeno gubris karena dia ingin segera memiliki mark seutuhnya. Jeno menyingkirkan kedua tangan mark yang terus mencoba menahan dirinya untuk maju. Dia mengenggam kedua tangan itu sambil berusahan memasukkan miliknya ke dalam anal mark yang sangat sempit. Dengan sekali hentak seluruh milik Jeno masuk dan membuat mark berteriak kencang dan menangis keras. Jeno tidak bergerak dia menunggu mark terbiasa dengan miliknya, lalu setelah beberapa menit Jeno mengeluarkan miliknya dan membuat mark merasa lega dan dia pikir semuanya sudah selesai sampai disitu namun pikirannya salah, setelah Jeno mengeluarkan miliknya tadi pria itu kembali tiba-tiba memasuki dirinya.
"jlebbb"
"Aaarrggghh---Jeno!!" Teriak mark"Rilex sayang, aku ingin kamu menikmati ini." Pinta Jeno namun mark tiba-tiba menangis dia sangat bodoh sekarang dia seperti seorang jalang yang mau saja mengakang untuk seorang Jeno. Jeno mencium dan melumat bibir mark sambil mulai bergerak perlahan, dia menggeram tertahan baru kali ini dia merasakan seorang yang belum dijamah siapapun, selama ini dia selalu main dengan wanita 'bekas' bahkan teman mark saat itu juga sudah tidak perawan. Jeno pikir seorang perawan/perjaka sudah hampir punah namun dia salah ternyata kekasihnya ah ralat mantan nya masih perjaka dan Jeno bangga karena sudah menjadi orang pertama untuk mark.
"I love You." Bisik Jeno dan kembali menambah hentakan pinggulnya, mark hampir pingsan karena kebruntal Jeno terhadap dirinya.
oke mari tinggalkan meraka
hei hei hei maaf y jarng up soalnya sibuk ngel*nte.g sibuk kerja mksdnya hha dan eum keknya asa bakalan up kalo libur kerja doang
Sorry ga pro adegannya:(Ceritanya ga jelas yah? Ko kaya alay aja gitu kata katanya mau dibenerin tapi males hehe nanti aja di revisinya kalo ada yng typo sorry ya soalnya leptop nya rusak jadi pake HP
KAMU SEDANG MEMBACA
ex - boyfriend [nomark]
De Todolangsung baca aja ya pren Ini book no mark Jeno seme Mark uke