part 01

424 64 329
                                    

Pertemuan yang tidak disangka-sangka

Di sebuah tempat yang begitu ramai dan musik yang memekakkan telinga. Shila menangis tersedu-sedu di kamar khusus, dia meremas baju seksi yang dipakainya. Shila tidak ingin memakai baju itu, tetapi dia dipaksa untuk memakainya oleh bos yang telah membelinya. Di dalam benaknya tidak pernah terbersit sekalipun, kalau dirinya akan dijual oleh ibu tirinya. Dia lebih memilih disiksa dan disuruh kerja yang lain daripada harus dijual ketempat haram ini.

Dia tersentak saat mendengar suara pintu terbuka. Jantungnya berdegup kencang saat melihat laki-laki yang telah menatapnya dingin adalah mantan suaminya. Keluar dari kandang singa masuk kandang buaya kalau gini caranya.

"Tuhan ... Apa lagi, ini? Kenapa harus mas Dave?" Batin Shila.

Dave mengangkat dagu Shila menggunakan jarinya dan menatap Shila begitu intens.

"Jadi j*lang kamu sekarang? Alex enggak mampu biayayain kamu?" Hinanya pada Shila.

"Alex? Kenapa Alex harus biayayain aku?" Disela-sela tangisnya Shila mengernyit heran akan pertanyaan Dave yang tidak masuk akal.

Alex adalah pacar saudara tiri Shila, lalu kenapa harus Alex yang membiayai hidup Shila?

"Bukanya kamu nikah sama dia setelah ngirim surat gugatan cerai sama saya?"

Pertanyaan dari Dave membuat tangisan Shila terhenti seketika.

"Aku enggak pernah nikah lagi setelah cerai  dari mas Dave. Bukanya mas, ya, yang ajuin gugatan cerai itu?"

"Loh, saya enggak pernah, tuh."

"Tapi ... kata ibu-"

Shila dan Dave langsung terdiam, mereka saling memandang dan berperang dengan fikiranya masing-masing. Jadi, selama ini mereka hanya salah faham. Mereka hanya diadu domba kan oleh ibu tirinya Shila. Satu fakta lagi yang membuat Shila semakin tidak percaya akan kekejaman ibunya.

Dave mengeraskan rahangnya menahan emosi. Selama ini dia tersiksa karena menyangka bahwa Shila telah mengkhianatinya. Namun, ternyata ibu tiri Shila yang menjadi beang keroknya. Dia bersumpah setelah ini akan membalaskan dendamnya. Dia tidak akan membiarkan keluarga tiri Shila hidup dengan tenang.

Namun, mengetahui Shila yang belum menikah lagi, hati Dave menghangat. Artinya dia masih bisa memperjuangkan Shila lagi. Ya, dia harus memperjuangkan Shila lagi. Shila harus menjadi miliknya, hanya miliknya. Dave begitu mencintai Shila, bahkan alasan dia ketempat haram ini adalah Shila, Dave tidak bisa melupakan Shila. Hidup Dave begitu hancur berantakan setelah berpisah dengan Shila. Ya, walaupun pernikahan mereka hanya bertahan beberapa bulan dan atas dasar perjodohan yang dilakukan mendiang ayahnya Shila.

Shila begitu terkejut saat Dave memegang kedua lengannya dan meremasnya pelan.

"Tapi ... Kamu, sudah saya beli. Itu artinya, kamu, harus layanin saya malam ini juga!" kata Dave dingin. Jauh didalam sana dia ingin sekali tertawa melihat wajah ketakutan dan cemas dari Shila. Dia tidak mungkin melakukan itu. Sekali-kali menggoda mantan istri tersayangnya, boleh juga, kan.

"Mas Dave, jangan, ya. Please ...." ucap Shila bergetar karena menahan tangis. Dia memelas dengan tatapan berkaca-kaca pada Dave.

"Kalau saya mau?" Dave sebenarnya begitu gemas melihat ekspresi Shila. Sekuat mungkin dia menahannya untuk tidak segera menggigit hidung dan pipi Shila.

"Please ...." Isaknya. Shila tetaplah Shila yang cengeng dan tidak bisa membedakan mana orang yang sedang serius dan mana orang yang sedang bercanda.

Dave menggigit pelan hidung dan pipi Shila kemudian memeluknya erat.

"Iya, Lala. Saya bercanda, kok," kekehnya mengelus punggung Shila untuk menenangkannya.

Jodohku, Mantan SuamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang