Syaratnya yang menggiurkan"Biar saya aja." Dave dengan sigap mengambil berbagai macam makanan dan boneka, saat Shila akan mengambilnya dari bagasi mobil.
Dave menyimpan makanan dan boneka itu di meja, kemudian duduk menyender di sofa melepas penat.
Shila yang melihat Dave kelelahan merasa bersalah. Ini semua salahnya. Karena dirinya yang begitu banyak maunya.
"Om," panggilnya setelah duduk di sebelah Dave.
"Hmm"
"Maaf ya, gara-gara Shila, Om jadi kecapekan."
"Enggak papa, selama itu bisa buat kamu senang." Dave duduk tegap kemudian mengelus puncak kepala Shila sejenak dan menyenderkan kembali badanya.
Biasalah faktor umur, badan cepat merasa lelah. Canda!
"Mau Shila pijitin?"
"Memangnya kamu bisa?" Dave terkekeh menatap Shila.
"Bisa dong! Waktu Bunda masih ada, Shila sering mijit Bunda, kok."
Dave sepertinya salah telah meremehkan Shila. Buktinya sekarang dia telah tertidur karena pijitan Shila yang lumayan.
"Om, om eh malah tidur,"
Shila ikut tidur memunggungi Dave. Dia tersenyum karena bahagia, mulai saat ini dia tidak tidur sendiri.
...
Tidur Dave terusik ketika sektretarisnya menelpon. Dave mendesak kesal. Masa baru sehari nikah harus pergi ke luar negeri. Bagiamana nasib si Bocil ini jika ditinggal sendirian.
Setelah membersihkan badannya, Dave memesan makanan kepada asistenya. Sambil menunggu makanan tiba, dia menghampiri Shila yang masih terlelap. Pasti melelahkan karena acara jalan-jalan kemarin. Ah, Bocil ini. Untung istri.
"Shila...." panggilnya sambil menepuk pelan pipi istrinya.
"Hey...."
"Bangun...."
Dave membuang selimut ke lantai ketika Shila tidak terusik juga.
"Bangun dulu, Shila."
Shila hanya bergumam tidak jelas. Ok, Dave mempunyai cara untuk membangunkan istrinya ini.
"Bangun, bangun, bangun, bangun, bangun," cerocos Dave menggelitiki pinggang Shila.
Shila membulatkan matanya dan berusaha menghindar dari Dave.
"OM, JANGAN JAHIL! OM!"
"AMPUN," pekik Shila.
"Udah, udah. Om ampun. HAHAHA."
"Om...."
"Makanya kalau dibangunin jangan susah," Dave menghentikan kegiatannya karena melihat Shila yang sudah kelelahan tertawa.
Shila menatap kesal pada Dave. Sedangkan Dave hanya tersenyum geli melihat raut wajah Shila.
"Kenapa lihatin saya gitu?"
Shila mengambil ancang-ancang untuk membalas perlakuan Dave, tetapi Dave dengan sigap memegang tangan mungil Shila.
"Udah. Sana mandi, nanti makan," perintah Dave.
"Om-"
"Sana mandi!"
"Ih, lemes mau ke kamar mandinya juga. Gara-gara Om sih, pake gelitikin segala," ujar Shila berbohong, mengerjai suami di pagi hari tidak buruk juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku, Mantan Suamiku
Romancemempunyai ibu dan saudara tiri kejam, memang sudah takdir bagi Shila. Namun, Shila tidak pernah berfikir sekalipun kalau ibunya akan menjualnya. Satu bencana lagi adalah dia harus menjadi jalang mantan suaminya sendiri. Kehadiran Dave di kehidupan S...