3. Hari Pertama

49 13 0
                                    

Decitan kapur dari papan tulis di kelas membuat murid-murid bosan. Bagaimana tidak bosan? Ssaem sedang mengajar materi matematika wajib. Ada yang mengantuk, bahkan ada yang tertidur juga. Entah kenapa mereka bisa masuk di kelas XI MIPA 1. Hanya beberapa anak yang memperhatikan ssaem mengajar. Ya, salah satunya adalah namja berkacamata dan namja dengan rambut acak-acakan. Taehyung tidak ingin jika beasiswanya dicopot bukan? Membayangkannya saja sudah takut. Jadi ia harus mempertahankan nilainya. Sementara itu, Jungkook yang sedari tadi menulis rumus-rumus di bukunya akhirnya meregangkan tangannya.

Dia mengangkat tangan kanannya, "Permisi ssaem, bolehkah saya bertanya?". Ssaem yang sedari tadi mengawasi murid-murid pun mengernyit saat melihat ada anak yang sedang tertidur. Ia mengambil penghapus papan tulis lalu melemparkan ke anak tersebut.

Bugh

Lemparannya tepat diatas kepala murid tersebut, "Jika ingin tidur di rumah. Bukan di kelas, Eunha!". Eunha mengusap-usap rambutnya dan mengerucutkan bibirnya. Eunha melirik ke arah Jungkook, Jungkook pun meliriknya. Mata mereka bertemu beberapa detik, Jungkook memalingkan wajahnya. Ssaem melihat ke arah Jungkook dan tersenyum, "Kau tadi ingin menanyakan apa, Nak Jungkook?". Jungkook melirik ke ssaem dan melihat ke papan tulis, "Bisa tolong jelaskan lagi tentang matriks untuk perkalian dan mencari adjoin untuk matriks ordo 3 x 3?".

Ssaem mengangguk dan menatap papan tulis, "Untuk perkalian matriks entah itu ordo 2 x 2 atau 3 x 3 sama rumusnya. Baris di kali dengan kolom, jadi baris satu harus dikali dengan kolom ke satu dan kolom yang lainnya. Lalu untuk mencari adjoin ordo 3 x 3, kau hanya mencari tranpose dari kofaktor. Paham?". Jungkook mengangguk paham. Ssaem tersenyum hangat padanya, "Coba jelaskan padaku tentang mencari determinan". Seketika semua mata dikelas menuju pada dirinya. Jungkook menegakkan posisi duduknya, "Mencari determinan untuk ordo 2 x 2 mengalikan diagonal utama dan diagonal samping. Sebenarnya mencari determinan ordo 3 x 3 caranya sama, hanya saja 2 kolom pertama ditulis lagi disebelah matriks agar memudahkan visualisasi saat mengalikannya". Ssaem mengangguk dan menyunggingkan bibirnya, "Benar, tepat sekali".

Taehyung yang mendengarkan penuturan dari orang dibelakangnya membulatkan matanya tidak percaya. Bagaimana bisa dia menuturkannya dengan baik? Yang dipikirannya saat ini hanyalah bagaimana jika orang yang dibelakangnya bisa menggeser dia dari peringkat pertama? Tunggu siapa yang duduk dibelakangnya?

Taehyung melirik ke Lisa. Lalu mengernyit dengan tingkah Lisa yang sedari tadi melihat Jungkook tanpa berkedip. Taehyung menyenggol lengan Lisa dan mendekatkan dirinya untuk membisikkan sesuatu, "Lisa, siapa yang berada di belakangku?". Lisa menatap Jungkook dengan tatapan terpesona, "Dia bukan manusia, dia adalah malaikat". Taehyung mengerutkan keningnya dan memutar malas bola matanya. Taehyung memukul lengan Lisa, "Aku serius, Lisa". Lisa mengerucutkan bibirnya dan melihat ke Taehyung, "Dia anak baru yang aku bicarakan tadi".

Taehyung membulatkan matanya. Ia kembali ke posisi duduknya dengan benar dan berdoa semoga saja anak itu tidak menggesernya dari peringkat satu.

Kring... Kring...

Seketika Ssaem berdiri sambil merapihkan buku-bukunya, "Baiklah anak-anak materi hari ini cukup sampai sini saja, selamat pagi!". Murid-murid berteriak semangat, "Selamat pagi Ssaem!". Murid-murid mulai berhamburan keluar kelas.

Jungkook pov

Bunyi bel terdengar sangat keras ditelingaku. Saat Ssaem keluar, aku merapihkan buku-bukuku dan menyimpannya di tas. Aku merasakan tikus-tikus di perutku mulai berbunyi. Aku mengusap-usap perutku, "Aku harus pergi ke kantin jika seperti ini". Aku sontak berdiri dari dudukku dan memasukkan satu tanganku kedalam saku celana. Saat hendak berjalan keluar, aku terkejut karena suara puluhan yeoja di luar kelas.

Baa...

Aku langsung membelalakkan mataku dan memutar malas bola mataku. Pemandangan ini sangat tidak mengasikkan untukku. Banyak sekali yeoja yang menghalangi jalanku disini. Bahkan lebih banyak dari yeoja yang dikelas tadi. Sepertinya berita aku pindah kesini tersebar dari mulut ke mulut.

Siswi 1, "Kak, berapa nomormu?".

Siswi 2, "Kau sangat cool, Jungkook".

Siswi 3, "Kau adalah tipeku".

Siswi 4, "Bisa bawa aku ke pelaminan sekarang?".

Taehyung pov

Setelah aku selesai mencatat rumus-rumus di papan tulis itu, aku meregangkan tanganku. Sangat pegal sekali, kemudian aku merapihkan bukuku. Aku berjalan keluar kelas, aku mengerutkan keningku, "Ada apa kalian berkerumun disini?", seorang pria jakun di depanku menolehkan kepalanya padaku. Aku melihatnya dari bawah hingga atas. Apakah malaikat baru saja turun disini? Dia tampan sekali. Tunggu, apa yang kupikirkan? Aku mengelus dadaku berkali-kali, lalu menerobos kerumunan para yeoja sialan untuk menuju ke kantin.

Author pov

Jungkook mengeluarkan tangannya dari saku celana dan melipatkannya di dada. Ia menatap tajam ke arah yeoja-yeoja yang menghalanginya saat ini, "Boleh aku pergi?". Suara itu terdengar suram sekali ditelinga setiap yeoja yang mendengarnya. Para yeoja seketika terdiam, dan memberi Jungkook jalan. Jungkook langsung berjalan ke arah kantin. Ketika sampai dikantin, ia menghela napas. Bagaimana tidak? Kantin disini sangat ramai. Dia tidak suka keramaian seperti ini. Seharusnya, dia membawa makanan dari rumah saja jika seperti ini.

Saat ia berjalan beberapa detik, para yeoja yang ada di depannya melihatnya. Ada juga yang ingin pingsan. Para yeoja seketika membukakan jalan kepada Jungkook. Ia mengedipkan matanya berkali-kali. Merasa tak percaya akan hal ini, lalu ia membeli dua roti dan berjalan ke arah taman.

Dia sedikit memicingkan matanya untuk menemukan kursi taman yang kosong. Lalu, ia sedikit melebarkan matanya dan tersenyum tipis. Jungkook pun berjalan ke arah kursi tersebut dan mendudukkan dirinya. Ia menaruh rotinya di samping, dan perlahan menutup matanya. Sayup-sayup angin yang menerpa wajahnya terasa sangat sejuk. Apalagi angin tersebut menerpa sedikit dibagian rambutnya, itu membuat para yeoja yang melewatinya terpesona. Bahkan, ada yang sampai menabrak pohon karena tidak fokus. Jungkook membuka matanya, dan membuka bungkus rotinya. Ia memakan rotinya dengan lahap.

Sementara Taehyung, sudah sejak tadi membeli makanan. Entah kenapa, dia tidak memakan makanannya itu. Dia sedang mengawasi seseorang dari balik pohon, "Ternyata dia anak barunya. Kepintaranmu itu hanya kebetulan, lihat saja nanti". Setelah mengatakan itu orang yang dia awasi menoleh ke arah pohon, ia segera membalikkan badannya. Setelah ia merasa orang yang diawasinya tidak menoleh ke arahnya, ia melihat ke kursi taman. Tetapi nihil, tidak ada orang. Lalu, orang itu kemana?

Taehyung merasakan ada angin yang berhembus dikepalanya? Dia juga merasa sedikit merinding. Lalu ada suara berat dari belakang badannya, "Kenapa kau mengawasiku?".

❰❰ My Beautiful Angel ❱❱

Since 16.10.2021

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 16, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Beautiful AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang