BAB I || KECELAKAAN

10 1 0
                                    


Selamat Membaca✨

.

.

Suara bising dari jalanan begitu menggema di telinga Gavin Indrajaya. Laki-laki yang berstatus sebagai mahasiswa itu kini tengah mengendarai mobilnya untuk menuju kampusnya.

Kemacetan yang dialaminya membuat pikirannya begitu stress. Apalagi suara handphone yang sedari tadi tak berhenti berdering. Nama dosen yang begitu jelas tercetak di layar benda itu.

Gavin tak bisa melakukan apapun selain mendiamkannya tanpa berniat untuk membalas. Mengemudi sembari menelpon itu sangat berbahaya.

Ketidakfokusan akan membuatnya celaka. Itu hal yang gavin takuti.

14 panggilan atas nama Pak Haris berjajar di daftar panggilan tak terjawab. Sudah bisa dipastikan ia akan dihukum berat oleh dosen menyebalkan yang satu ini.

Gavin tak menghiraukannya. Yang terpenting untuk saat ini bagaimana caranya agar cepat sampai ke tempat tujuannya.

Handphone itu kembali berbunyi, namun kali ini bukan nama pak Haris yang muncul, melainkan nama Arina, kekasih dari Gavin.

Seketika tangan kiri Gavin meraih ponselnya yang terletak di bagian dashboard, sayangnya sebelum handphone itu sampai ke tangannya, benda itu malah terjatuh.

Jalanan sudah kembali lancar, tanpa sengaja Gavin menginjak gas nya sekaligus hingga membuatnya membanting setir dan menjatuhkan mobil itu ke arah batas jembatan lalu terguling dan memasuki sungai yang kebetulan airnya sedang mengalir deras.

Warga yang berada di tempat kejadian menjadi saksi kecelakaan tragis itu. Beberapa mobil polisi datang untuk mencatat kronologi yang sebenarnya.

***

"Telah terjadi kecelakaan di jembatan golden yang berada di jl, xxxx. Sang korban tak dapat di selamatkan, dikarenakan cuaca yang begitu ekstrim dan menyebabkan mobil milik korban terbawa arus. Semua petugas yang berhubungan telah berhasil menyelamatkan sang korban dan saat ini sedang dilakukan evakuasi."

Sebuah layar yang cukup besar menampilkan berita siaran langsung yang telah terjadi hari ini.

Detak jantung wanita paruh baya itu bergemuruh menandakan bahwa ia dibuat khawatir oleh kabar yang diperolehnya.

"Gavin, itu bukan kamu kan nak?" Gumam Elina.

"Ada apa mah?" Tanya seorang laki-laki yang berstatus sebagai adik dari Gavin, dia adalah Geri.

Laki-laki yang baru saja menginjak pendidikan di bangku SMA. Geri menghampiri sang ibu yang tampak cemas.

"Ada kabar kecelakaan di berita hari ini nak. Mamah takut, mamah takut kakak kamu kenapa-napa."

Geri menghela nafas. Tangannya merangkul pundak sang ibu yang tingginya hanya sampai bahu milik Geri.

"Mamah gak usah khawatir, bang Gavin pasti baik-baik aja."

"Tapi firasat mamah bilang kalo dia kenapa-napa. Dan kamu tahu, firasat seorang ibu gak pernah salah. Apalagi nomor hp kakak kamu gak aktif, mamah udah nyoba beberapa kali, tapi tetep aja gabisa."

"Oke, Geri ke tempat kejadian sekarang. Mamah tunggu dirumah. Jangan khawatir lagi, bang Gavin pasti gapapa."

Elina mengangguk. Kedua tangannya meraih tangan kanan milik Geri dan menggenggamnya dengan erat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 09, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SWEET GHOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang