02

24 3 0
                                    

Hari ini adalah hari Senin dimana hari yang menjengkelkan bagi para pelajar tak terkecuali Clara yang sedari tadi menggerutu karena tak dapat menemukan topi sekolahnya yang hilang entah kemana.

"Issh mana sih masa topi nya bisa ilang!"kesal Clara sambil membongkar lemarinya.

"Buuu!topi aku ilang gak tau dimana.."Rengek Clara sambil menghentak hentakkan kaki menuju kedapur untuk mememui ibunya.

"Emangnya kamu simpan dimana topi kamu sampai bisa ilang?"tanya Ibunya sambil menyiapkan sarapan pagi.

"Kalo aku tau gak bakal aku tanya bu."jawab Clara dengan jengkel.

"Dilemari kamu pasti ada coba carinya pelan pelan."Usul Ibunya.

"Udah aku cari tapi gak ketemu ketemu."jawab Clara.

"Awas kalo sampai Ibu dapet topinya ibu Tempeleng kamu."Jawab Wanita itu lalu pergi ke kamar Clara.Tak lama kemudian terlihat sang ibu membawa sebuah topi yang sudah pasti itu adalah topi Clara.

"Ini apa?Makanya kalo nyari barang itu pakai mata jangan pakai dengkul"Ujar Sang ibu membuat Clara terdiam.

"Perasaan dari tadi aku cari gak ada deh."Ucapnya sambil menggaruk kepala pelan.

"Ini ibu dapat dari mana?"Tanya Clara heran karena dia sudah membongkar lemari itu tetapi tetap tidak menemukan nya.

"Ya dari lemari kamu lah!"Jawab wanita itu dengan nada kesal.

"Yaudah deh kalo gitu aku pergi dulu bu"Ucap Clara lalu menyalimi tangan ibunya.

"Kamu gak sarapan dulu?"

"Ga usah aku sarapan disekolah aja soalnya udah telat nih"jawabnya sambil menunjukkan jam ditanganya.

"Kalo gitu aku pergi dulu ya bu Assalamualaikum!"

"Waalaikum salam hati hati dijalan jangan ngebut!"teriak ibunya.



^^^



Clara ke sekolah menggunakan motor maticnya yang sudah 3 tahun dipakainya itu.Clara mengendarai motor tersebut dengan kecepatan diatas rata rata karena waktu masuk sekolah sudah tinggal beberapa menit lagi.Clara tak sadar bahwa didepan sana ada wanita yang ingin menyebrang hingga saat jarak mereka dekat Clara dengan cepat mengerem dan membelokkan setirnya kearah kanan dan dia tak sadar bahwa disebelah kanannya terdapat truk yang melaju.

Tin tinnnn

BRUKKK

Motor yang dikendarai Clara terpental karena truk menabraknya sehingga Clara juga ikut terpental hingga Clara Mendarat diaspal dengan wajah yang penuh darah.samar samar dia mendengar suara bising bising kemudian matanya yang dipenuhi darah perlahan menutup karena tak kuasa menahan rasa sakit yang ada ditubuhnya.

Ibu,Leo selamat tinggal.batin Clara.

^^^

"Eunggh.."Lenguhan terdengar dari seorang gadis yang terbaring di kasur tersebut lalu perlahan membuka matanya.ketika membuka matanya ia merasa asing dengan tempat ini.saat ini ia sedang berada di sebuah kamar bernuansa biru yang sangat megah.perlahan matanya berkeliling untuk mencoba mengingat tempat apa ini.Lalu ia bangun dan terduduk bersandar di tepi kasur itu.

"Sudah bangun nona?"ucap seorang wanita yang terlihat memakai seragam seperti....pelayan?entahlah Clara pun tidak tahu karena ia hanya pernah melihatnya ditv.

"Ini dimana?"Tanya Clara dengan Kening berkerut pasalnya ia ingat bahwa dirinya baru saja kecelakaan lalu kenapa saat membuka matanya ia berada ditempat asing?Pelayan yang melihat nonanya bertanya seperti itu pun ikut bingung.

"Ini adalah kamar nona."Jawab pelayan tersebut.

"hahaha gak lucu mbak ini bukan kamar saya.sekarang saya lagi dimana mbak?"tanya Clara menganggap hal tersebut candaan.

Pelayan tersebut terlihat khawatir lalu kemudian keluar dari kamar tersebut untuk memanggil nyonya nya.Clara yang melihat itupun menyerngit heran.

"Nyonyaaa!gawat nyonya!"Ucap sang pelayan berlari tergesa gesa menuju ruang tamu.

"Ada apa bi?"Jawab seorang wanita paruh baya bernama Monica yang sedang membaca buku.

"I-itu Nyonya non Laura bersikap aneh Nyonya!"ujar pelayan tersebut membuat Monica mengalihkan perhatiannya dari buku tersebut.

"Maksud kamu?"

"Non Laura gak inget apa apa!"sontak Monica bergegas kekamar putrinya tersebut setelah mendengar apa yang dikatakan sang pelayan.

Cklek

Clara yang tengah melamun pun mengalihkan pandangannya memandang pintu yang memperlihatkan seorang wanita yang tengah berjalan tergesa gesa kearahnya.

"Sayang kamu kenapa?kamu gak ingat mama nak?ini mama sayang nggak mungkin kamu lupa sama mama kan?"ucap Monica yang dengan nada gelisah lalu mengelus kepala anaknya.

"Maaf ibu siapa ya?saya gak kenal."

Deg

Mendengar apa yang diucapkan anaknya pun membuat mata Monica berkaca kaca menahan tangis.Kemudian dia membawa Clara masuk kedalam pelukannya sambil mengecup kepala putrinya berkali kali.

"Bi tolong telponin suami saya sama Bara bilang kalo Laura lagi sakit."perintah Monica dengan nada sedikit bergetar.Clara yang mendengar namanya disebut dengan nama Laura pun menyerngit bingung.perlahan ia melepaskan pelukan Monica lalu menatap wajah wanita itu.

"Saya bukan Laura bu."ujar Clara sedikit tak enak.

Luntur sudah pertahanan Monica mata yang berkaca kaca mengeluarkan air mata yang sedari tadi ditahannya.Clara yang melihat itupun menjadi merasa kasihan lalu menepuk pundak wanita itu berkali kali.sudah beberapa menit tetapi wanita itu tetap menangis membuat Clara bingung ia harus bagaimana untuk menenangkan wanita itu.Tak lama terlihat 2 orang lelaki yang masuk dengan tergesa gesa dan berkeringat disekujur tubuhnya.

"Laura kamu sakit apa?dibagian mana?kita kerumah sakit aja ya?"Pinta seorang pria paruh baya bernama Abraham yaitu ayahnya Laura.Clara yang medengar orang itupun sontak tersenyum canggung.

"maaf kayaknya om salah paham saya bukan Laura."ucap Clara sontak membuat Abraham dan Bara kaget.

"Kamu ngomong apa sayang?hmm?ini gak lucu loh"ucap Abraham sambil terkekeh pelan menutup kegelisahan dihatinya Kemudian Abraham mengambil tangan Clara lalu berjongkok.

"Papa tau kamu masih marah sama kita tapi jangan gini sayang ini gak lucu."ujar Abraham sambil menunduk.

"Tapi aku gak kenal sama kalian."Jawab Clara membuat tangisan Monica menjadi lebih keras.

"Lau ini gak lucu."Bara yang sedari tadi diam kini membuka suaranya.

"Laura siapa?"tanya Clara heran karena dari tadi Monica memanggilnya dengan sebutan Laura.

"Itu kamu sayang"jawab Abraham sambil mengelus kepala putrinya.

Tunggu...

Clara merasa nama Laura seperti tak asing untuk dirinya.dan Bara?nama itu juga pernah ia dengar tapi dimana?

satu detik

dua detik

tiga detik

mata Clara membulat karena ia sudah ingat nama nama itu.Laura adalah nama antagonis di novel yang ia baca dan Bara adalah nama kakak dari sang antagonis.Wajah yang tadinya biasa saja kini berubah datar.

"Kalian bisa keluar dulu?"sontak ucapan Clara membuat Monica menghentikan tangisnya.

"Aku butuh waktu buat sendiri"ucapan Clara membuat tiga orang tersebut menangguk lalu keluar dari ruangan tersebut.

Clara termenung.jiwanya berpindah ke dalam novel yang dia baca dan parahnya dia menjadi sang antagonis yang ia benci.



Tbc
Jangan lupa vote&komen.

c u<3

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 09, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

WHO AM I?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang