"PARK JIHOON!"
Sebuah teriakan menggelegar terdengar sangat memekakkan telinga. Teriakan yng mampu membuat pagi hari yang seharusnya damai, berubah menjadi sebuah keributan.
Kim Junkyu berlari keluar dari kamarnya dan berhenti didepan kamar dengan pintu kayu ber cat merah darah. Dengan wajah yang terus ditekuk, laki laki itu mengetuk pintu kamar didepannya dengan brutal.
Menimbulkan suara berisik yang mampu membangunkan saudara saudaranya yang sedang tertidur nyenyak.
"BUKA PINTUNYA JIHOON-AH!" Teriak Junkyu sekali lagi. Tidak lama terdengar suara gumaman dari dalam kamar dan Laki laki yang kerap dipanggil koala itu langsung menjauhkan diri dari pintu.
Pintu terbuka dan menampilkan laki laki lain yang terlihat seumuran dengannya. Laki laki dengan lingkaran hitam dikedua matanya itu menguap lebar dan menatap Junkyu dengan tatapan bingung.
Karna tumben sekali saudara nya yang satu itu sudah berisik pagi pagi begini, dan terus terusan meneriakinya. Bahkan lebih anehnya, sejak kapan saudaranya itu jadi terbangun pagi pagi begini?
Junkyu berdecak dan membuat wajahnya sebal. Apalagi saat netranya melihat Jihoon yang kembali memejamkan mata dengan tubuh bersandar pada dinding.
"Ya! Jihoon!" Jihoon membuka kedua matanya dan bergumam.
"Dimana kau menaruh parfum ku?! Kenapa parfumku tidak ada dimeja riasku?!" Jihoon terdiam dan sibuk memperhatikan Junkyu.
Iya memang kemarin Jihoon meminjam parfum Junkyu, tapi yang Junkyu maksud ini parfum yang mana? Junkyu memiliki banyak parfum dan tidak mungkin semua parfum milik siluman koala itu hilang dan Jihoon menjadi sasaran tersangka kan?
Jihoon menegakkan tubuhnya dan menatap Junkyu dengan kedua pipi laki laki itu yang menggembung sebal.
"Parfum yang mana kyu?" Tanya Jihoon mencoba tenang.
"Parfum yang kamu pinjam kemarin!" Jawab Junkyu ketus.
Jihoon menghela nafasnya kasar dan segera membuka pintu kamarnya lebar lebar. Setelah itu, laki laki itu mengajak Junkyu untuk masuk kedalam kamarnya.
"Ini parfumnya kan?" Tanya Jihoon saat mengambil sebotol parfum berbentuk hati. Junkyu menganggukan kepalanya dan langsung menyambar parfum itu dari tangan Jihoon.
Memeluknya erat dan berteriak senang. sedangkan Jihoon memilih untuk duduk dipinggir kasur sambil memeluk selimutnya. Ntah kenapa rasanya dia sangat mengantuk dan ingin tidur lagi. Mungkin efek karna selama seminggu ini dia terus begadang karna pekerjaan.
"Akhirnya parfum ku tersayang huhuhu...." Gumam Junkyu dramatis.
"Kak Junkyu kak Jihoon?"
Sebuah suara menginstrupsi keduanya dan mengalihkan perhatian kedua laki laki didalam kamar itu.
Bisa mereka lihat ada Dua adik bungsu mereka tengah mengucak kucak kedua mata mereka dan menguap lebar.
Niki dan Junghwan.
"Iya? Tumben dah bangun." Junkyu berjalan menghampiri kedua adik bungsunya itu. Tentu dengan Jihoon yang mengekori dari belakang.
"Kak Junkyu sendiri sudah bangun?" Tanya Junghwan dan hanya dibalas senyuman oleh Junkyu. Sedangkan Jihoon sudah menahan tawa melihat ekspresi Junkyu.
"Ya tentu udah bangun dong sayang. Buktinya kakak ada didepan Junghwan sama Niki lagi bicara." Junkyu mengelus kedua kepala anak itu dengan lembut.
"Ooh Niki kira kak Koala kerasukan." Celetuk Niki membuat tawa Jihoon lepas seketika.
Junkyu? Laki laki itu langsung mendengus sebal dan menatap sinis kearah Junghwan dan Niki. Terkadang Junkyu berpikir, kok bisa dia punya adik bermodel Junghwan dan Niki?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Nightmare
Fanfiction19 orang laki laki yang terjebak dalam gelapnya mimpi buruk selama bertahun tahun. Menjalani kehidupan yang bukan kehidupannya.