Seven

307 23 0
                                    

"berhentilah bepikir bahwa aku dan Jimin menghabiskan malam kami!!–jisoo
Jisoo menatap Lea saat berbicara begitu,Lea yang merasa ada yang salah dengan pertanyaannya,memilih untuk diam,karna sepertinya jisoo sedang tidak ingin diajak bercanda.

Setelah jisoo selesai mandi dan menghampiri Lea keruang makan,disitu terlihat sudah ada beberapa kantor plastik,menandakan makanan ini dipesan bukan dibuat.

"Kau memesannya?"–jisoo
"Tentu,jika aku masak aku akan malas untuk membersihkannya jadi aku pesan saja"–lea
"Dasar pemalas"–jisoo
"Makan atau bagian mu aku yang makan?!"–lea

Disaat Jimin membuka mata,ia melihat jam dinding waktu menunjukkan pukul 06.40
Segera ia bangun dan keluar kamar,tapi tunggu dimana jisoo?.ah tidak penting lagi pula namja cuek sepertinya tidak akan peduli.jimin bergegas mengunci pintu dan pergi kerumah orang tuanya.

"Pagi nyonya"–karyawan
"Pagi"–lea
Lea tumben menjawab mereka dengan kata-kata biasanya hanya senyuman yang ia berikan,mungkin karna dia sedang bahagia atau yang lainnya? Entahlah,kini mereka sudah duduk didepan layar laptopnya masing-masing,mulai mengerjakan tugas kantor seperti biasa.tak terasa jam makan siang sudah tiba,tapi sekarang pekerjaan jisoo belum selesai,jadi dia menunda makan siangnya bersama Lea di resoran kantor.

"Kau masih sibuk?"–lea
"Kau punya mata kan?"–jisoo
"Baiklah kau mau apa,akan ku belikan dan membawanya kesini"–lea
"Tidak perlu,kau pergi makan saja"–jisoo
"Hmm baiklah aku pergi dulu"–lea
Tidak ada sahutan dari jisoo.

"Jim,ayo makan siang"–chyunjin
Chyunjin,sekertaris Jimin ia sangat dekat dengan Jimin,bahkan mereka hampir sering menghabiskan waktu berdua,entah kenapa perasaan yang dirasakan chyunjin pada Jimin bertolak belakang dengan apa yang Jimin rasakan,Jimin hanya menganggap dia sebagai sekertaris dan juga temannya tidak lebih.
"Ayoo aku juga sudah selesai"–jimin

Mereka berdua pergi kerestoran terdekat dikantor,berbeda dengan kantor jisoo,kantor jimin tidak memiliki restoran bahkan kantin saja tidak ada,jadi jika ingin makan siang karyawan harus keluar kantor dan berjalan beberapa menit.bukan berarti kantor jimin kecil,no itu salah kantor jimin besar tapi ruangan bagian lobby memakan banyak tanah,jadi tidak ada tempat lagi untuk membuat kantin/restoran.

Jam pulang kerja sudah dekat,jisoo yang tadinya fokus pada pekerjaan kini hanya tersandar dikurisnya,menunggu waktu pulang karna dia tidak makan siang dan pekerjaannya lebih cepat selesai.

"Ayo pulang"–lea
"Sudah waktunya?"–jisoo
"Ya,ayo pulang atau kau ingin disini?"–lea
"Ayo"–jisoo

Sampai dirumah Lea.

"Aku ingin mengemasi barang-barang ku"–jisoo
"Untuk apa?kau ingin pergi?"–lea
"Kan aku sudah ada rumah!!"–jisoo
Lea menepuk pelan dahinya.
"Astaga aku lupa jika kau sudah menikah,baiklah akan ku bantu dan ku antar kerumah mu"–lea

Sesampainya dirumah jimin,Lea melihat sudah terparkir mobil Jimin disana,berarti Jimin sudah pulang.lea membantu jisoo menurunkan barang-barangnya,barang jisoo tidak banyak hanya 2 koper besar.lea memilih untuk pergi dari sana lebih cepat karna tidak ingin mengganggu.

Ceklek

Jisoo menarik kopernya membawa koper-koper itu masuk kedalam kamar,saat sampai dikamar dia tidak melihat adanya Jimin,dimenghiraukan itu dan menyusun semua pakaiannya dilemari,setelah selesai dia merasa tubuhnya lengket karna keringat jadi dia berpikir akan mandi sekarang,mengambil beberapa baju dari lemari lalu memasuki kamar mandi yang ada dikamar.

36 menit kemudian,selesai jisoo mandi dia masih menggunakan handuk dikepalanya karna rambutnya basah,turun kebawah dan mencari makanan yang bisa dimakan,sayangnya tidak ada apapun karna mereka baru pindah,jadi jisoo berinisiatif untuk memesan saja,saat ia ingin berbalik badan tak tengaja bertabrakan dengan seseorang yang tak lain adalah Jimin.

Brukkk

"Apa kau tidak punya mata"–jisoo
Jimin terdiam saat itu juga melihat bagaimana penampilan jisoo dengan rambut basah dan baju seperti itu.

Ya baju itulah yang dikenakan jisoo,bukan karna ingin menarik perhatian atau apa,karna dia pikir setelah ini malam dan pergi tidur,lagi pula dia sudah sering memakainya saat akan tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ya baju itulah yang dikenakan jisoo,bukan karna ingin menarik perhatian atau apa,karna dia pikir setelah ini malam dan pergi tidur,lagi pula dia sudah sering memakainya saat akan tidur.

Jimin POV:

"Oh astaga,apa ini?baju oversize dengan celana pendek tanpa menyentuh lutut,rambut basahnya,apa dia sedang menggoda ku?"end.

Melihat Jimin hanya teridiam dihadapannya,jisoo mencoba untuk memberitahu bahwa *ia mau lewat jangan di jalan itu*.

"Permisi"–jisoo
Jimin tidak menjawab sama sekali.
"Permisi apa kau bisa menyingkir dari jalan itu,aku mau lewat"–jisoo
Kali ini ucapan jisoo juga tidak terdengar oleh Jimin,dia melamun dan menatapi jisoo.
"Maaf tuan park,apa kau bisa memberiku jalan aku ingin lewat!!"–jisoo
Jisoo sedikit meninggikan suaranya dan Jimin baru tersadar dari lamunannya.
"Ah maaf kau mengatakan apa?"–jimin
"MINGGIR TUAN!!"–jisoo
Sambil mengatakan itu jisoo sedikit mendorong Jimin karna dia tidak akan mengulangi perkataannya lagi.
"Heii apa kau tidak punya sopan,sampai mendorongku(sedikit berteriak)"–jimin
"Lebay"–jisoo
Hanya kata-kata itu yang jisoo keluarkan dari mulutnya sembari berjalan kearah kamar.
Ngomong-ngomong untuk apa Jimin tiba-tiba ada dibelakang jisoo?Jimin ingin bertanya pada jisoo dimana ia harus menaruh pakaiannya.

"Rasanya sepi sekali tidak ada jisoo disini"–lea
Lea mengambil ponsel lalu menekannya,tampak dilayar ponsel ia menelfon seseorang.

"Yeoboseo"–lea
"Nee"–seulgi
"Kau ada acara malam ini?"–lea
"Tidak,ada apa?"–seulgi
"Aku bosan,bagaimana jika kita pergi jalan-jalan"–lea
"Ayo,aku juga sedang tidak ingin berada dirumah ingin mencari udara segar"–seulgi
"Ah bagus,aku akan jemput kau 15 menit lagi,kau tunggu saja dirumah"–lea
"Okey"–seulgi
Lea menutup panggilan itu,beranjak untuk bersiap-siap,pikirnya dari pada bosan dirumah lebih baik ia berjalan-jalan.

Ceklek

Jimin memasuki kamarnya,melihat jisoo sedang duduk membelakangi pintu kamar dan pastinya fokus pada ponsel membuatnya tidak menyadari keberadaan Jimin dikamar itu.
Jimin berdehem,sengaja ia lakukan supaya jisoo menyadari keberadaannya.

"Hmmm"–jimin

Deheman jimin berhasil membuat jisoo berpaling menatap kearahnya.

"Kau mau apa masuk kamar?"–jisoo
"Ini kamar ku,jika kau tidak suka kau bisa pergi"–jimin
"Tadi malam aku sudah tidur diluar,sekarang kau yang tidur diluar"–jisoo
"Jika kau ingin tidur disini tidak masalah,tidur saja.....aku akan tidur disebelah mu"–jimin
"Tidak,kau tidur diluar"–jisoo
"Untuk apa ada kamar kalau tidak ditiduri?dasar pabo"–jimin
"Jangan kau pikir aku tidak tau apa yang kau pikirkan sekarang!!"–jisoo
"Kau peramal?"–jimin
"Coba ramal bagaimana masa depan ku nanti?ayo cepat lakukan"–jimin
"Apa kau gila?!"–jisoo
"Tidak,kau bisa tau apa yang kupikirkan sekarang berarti kau peramal"–jimin
"Astaga tidak begitu juga!!"–jisoo
"Lalu? Memang apa yang kupikirkan"–jimin
Jimin mulai menunjukkan smirknya pada jisoo,itu membuat jisoo tidak nyaman.lalu kenapa Jimin bisa jadi tidak cuek pada jisoo?

Flashback

Saat jisoo meninggalkan Jimin yang tadi terdiam melihat penampilan jisoo,Jimin berkata.

"Sepertinya menjahili jisoo,akan seru,aku akan coba sekarang eoh tadi kemana dia,ah nee kamar,aku akan kesana,menunjukkan sikap ku yang tersembunyi,hahahaha"

Jadi karna itu Jimin bersikap friendly pada jisoo.

Annyeong-annyeong balik lagi,makasih yang udah mau vote kalian baik banget😖🙏💜maaf kalo ceritanya gak seseru yang lain.

"Mine"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang