01 : Dispiteous

1.9K 176 20
                                    

Dahulu kala, salah seorang pintar menemukan pintu menuju dunia lain. Di mana mulai hari itu, dua dunia itu mulai saling terhubung. Namun, hanya mereka yang memiliki kartu ruby yang dapat memasuki dunia lain begitu pun sebaliknya.

Dunia yang sama dengan dunia yang mereka tinggali, hanya saja perbedaannya pada segi kemampuan. Jika di dalam dunia yang sebenarnya mereka hidup layaknya manusia biasa, berbeda dengan dunia lain, di mana benar-benar jauh di luar nalar. Kehidupan yang memang maju, namun suasananya begitu mencekam, seolah berada dalam dunia fantasi, mereka memiliki power dan hewan buas sebagai tunggangan.

Power sudah menjadi hal biasa di dunia lain, semua manusia yang tinggal di dunia lain pasti memiliki power.

Hewan buas pun terkadang bukan hanya dijadikan tunggangan saja, melainkan dijadikan sebagai alat untuk bertarung.

Dispiteous adalah nama dunia tersebut, yang artinya cruel and without mercy atau tidak ada belas kasihan dan pengampunan. Semuanya setara di mata Raja. Seharusnya.

-Dispiteous-

Perlahan tangan yang mulus itu menyentuh kepala pemuda yang masih terlelap dalam tidurnya.

"Bangun."

"Nak, kamu harus bangun. Bukankah ini hari pertamamu pergi ke Arcane."

"Nghh."

"Shoyo, bangun."

Secara perlahan pandangannya mulai terbuka, meski malas Shoyo berusaha memulihkan semua kesadarannya dengan duduk di atas ranjang.

"Makanan sudah siap," ujar wanita muda di depan Shoyo itu. "Kamu harus mandi kemudian turun untuk makan, oke?"

"Tunggu dulu, Ibu."

Wanita yang dipanggil ibu itu langsung berbalik kala Shoyo memanggilnya dengan ujung baju yang ditarik oleh anak laki-lakinya itu.

"Ada apa, Shoyo? Kau bisa telat nanti."

"Bagaimana bisa aku pergi ke Dispiteous? Hanya orang-orang yang memiliki power yang berada di sana. Bagaimana denganku? Ibu yakin menyuruhku ke sana? Arcane School? Menghadap Raja Amethyst?"

"Tentu, jangan takut. Selama kamu memiliki kartu ruby, maka kamu bisa masuk."

"Bukan itu maksudku, Arcane School itu sekolah khusus sihir, power, bakat, dan darah bangsawan. Kemudian bagaimana denganku? Ibu tidak memikirkan perasaanku?"

"Shoyo, kau tahu Yu-kun?"

Shoyo mengalihkan pandangannya, selalu seperti ini. Ibunya akan membawa Nishinoya Yu anak tetangganya ke dalam topik pembahasan Dispiteous.

"Bukankah dia sama saja denganmu? Dia manusia biasa, hanya berbeda satu tahun, setelah pergi ke Dispiteous dan bersekolah di Arcane, dia jadi mempunyai power." Penjelasan yang sama, tidak pernah berubah. Bukankah pendapat orang yang akan menjalaninya itu lebih penting.

"Ibu, jujur saja," Shoyo kembali menatap ibunya itu. "Apakah Ibu melakukan ini karena aku yang terlahir menjadi anak menyedihkan?"

"Tunggu! Apa? Tidak, tentu saja tidak. Ibu tidak pernah berpikir seperti itu, Sho."

Pandangan Shoyo menurun, tentu saja ibunya akan melakukan hal itu. Shoyo adalah anak yang menyedihkan di mana di sekolahnya ia selalu mendapatkan perundungan.

Hanya karena luka bakar di sudut matanya, yang menjadikan wajahnya tidak sempurna seperti orang lain. Seharusnya luka bakar itu hilang mengingat Shoyo rajin mengobatinya, lagipula luka bakarnya benar-benar kecil tidak separah itu. Akan tetapi lama sekali untuk menghilangkannya, bahkan hingga saat ini luka itu belum juga hilang. Membuat Shoyo selalu menutup satu matanya dengan rambutnya yang lumayan panjang, dia selalu melakukannya saat berada di luar rumah. Masalah lainnya adalah jari-jemari Shoyo yang penuh dengan jahitan, dulu saat dirinya kecil entah apa yang dia lakukan hingga menimbulkan luka dan harus dijahit.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐃𝐢𝐬𝐩𝐢𝐭𝐞𝐨𝐮𝐬 || OnGoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang