Happy Reading!!! Don't forget too vote and follow!.
.
.
.
Claretta yang sempat ingin menyengir itu segera menahan nya, ia menampilkan tatapan tajam untuk sang kakak (tak) tercinta nya. "Bukan urusan lo"
Ia mencoba mengambil benda kesayangan nya setelah ponsel dari tangan Azzriel namun pemuda yang lebih tinggi itu justru akan menaikkan tangan nya tinggi-tinggi. Jika dipikir-pikir Claretta merasa seperti kucing yang dipermainkan oleh pemiliknya.
Azzriel berdecak keras, mensedekapkan kedua tangan nya agar adik kecilnya tidak bisa mengambil benda tersebut "Lo beneran adek gue gak si??"
Claretta hanya mengendikkan bahu, membuat kadar kebencian Azzriel yang sempat mencair selama tiga menit yang lalu kembali lagi pada sang adik.
"Gausah kemana-mana"
Claretta terkekeh gemas (dalam arti ingin membakar, memukul, menampar) akan kelakuan kakak jahanam nya itu "Dih!? Punya hak apa, Lo buat ngatur-ngatur gue" lawannya. Ya memang seperti ini hubungan antara Claretta dan Azzriel kakak beradik itu tidak berjalan dengan baik. Saling membenci satu sama lain.
Azzriel menghembuskan nafas kasar "Terserah" sejahat-jahatnya dia sebenarnya masih ada sedikit sosok kakak yang baik kepada adiknya, nyesel Azzriel udah perhatian sama si item.
Kenapa item? Karena Claretta dulunya atau masa kecilnya hitam, kurus kurang gizi dan dekil, karena tidak diurus oleh orangtuanya. Ia sama sekali tidak diberi kasih sayang, berbeda dengan Azzriel yang dimanja oleh sang ayah karena hanya abangnya itu yang diakui sebagai anaknya.
Kunci ditangannya Ia lempar pada sang adik dan segera ditangkap oleh gadis itu, Claretta tersenyum culas kala merasa menang lagi. Melihat Azzriel pergi dengan bibir dilengkungkan kebawah tanda mengejek.
***
Suara bell menggema keseluruh penjuru cafe, menampilkan Claretta yang cantik dengan balutan gaun hijau itu walau pun dengan make up yang tebal.
Claretta mengedarkan pandangan nya dan menemukan kedua teman nya yang asik mabar game online tembak tembakan menggunakan Wi-Fi cafe itu duduk dimeja nomor empat, setelah memesan dikasir Claretta berjalan menghampiri kedua gadis kembar itu.
Pergerakan Claretta tak luput dari pasang mata yang menatapnya penuh damba dan kagum tapi malah dibalas tatapan tajam oleh Claretta, alhasil mereka semua takut dan memfokuskan pandangan nya dengan apa yang ditemuinya dan dapat membantunya, kecuali sepasang sejoli yang duduk di pojok cafe dekat dengan kaca. Mereka malah sibuk bermesra - mesra'an seolah dunia hanya milik meraka berdua saja.
Claretta mendekatkan bibirnya ke telinga Hani dan Hana, yang saling duduk berdempetan itu "Dor.." Claretta berbisik namun dapat mengagetkan kedua kakak beradik itu hingga latah dan masing - masing ponselnya terbang ke atas, tapi syukurlah dapat ditangkap oleh mereka berdua.
"Kirain om pedo" gumam Hani namun dapat didengar oleh Claretta dan Hana.
Hana menyenggol lengan adiknya hingga jari jempol Hani yang lagi megang bom jadi ngebom dirinya sendiri jadi knock, membuat Hani menahan emosinya agar tidak mencekik sang kakak karena takut karma "Yeuu dasar, om pedo mulu pikiran lo"
Baru sadar jika game nya diabaikan Hana segera melirik ponsel yang berada diatas telapak tangan nya, dan melihat si adik knock.
"Lah lah, kok lo bisa knock sih Ni!!"
Hani berdecak kesal "Ya makan nya, lo gak usah senggol-senggol gue dong, gue gak minta disenggol kayak yang ditoktik-toktik itu!"
Hana meringis sambil mengusak surainya pelan, padahal ia sama sekali belum mengerti mengenai game ini, ini pun karena si Hani yang bajak ponselnya dan download - download game yang gak penting, mau Hana hapus tapi sayang karena ini downloadnya pake kouta bukan tethering hotspot nya emak. Akhirnya kedua kakak beradik itu mati dan kalah dalam permainan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayura And Claretta; World
Fantasy(FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA) *** Masa ada sih orang berpindah jiwa cuman gara-gara dipatok sama seekor ayam? Iya ayam! Ternyata itu beneran ada! Dan itu semua terjadi begitu saja pada Ayura!? *** Berbeda dengan gadis-gadis pada umumnya A...