senyum manis-mu, masih terukir jelas dalam imaji
tatapan matamu, masih terbayang sepanjang malam
hidungmu yang irit, masih masih terasa lucu saat terbayang
merah pipimu, aku tidak rela melupakannyasemua tentang dirimu, penuh sesak di dalan pikiranku
kamu adalah salah satu karya terbaik Sang Kuasa
kamu tercipta, dengan ayah dan ibu sebagai perantara
tidak bosan ku memandang karya Tuhan yang satu ini
alih-alih karena bosan, aku malah terhenti karena tindakanku sendiriadn.