Akhir pekan yang tenang membuat Johnny terbangun cemas. Bangkit dari ranjang dengan masih mengusap mata dan menguap ia menuju lemari di hadapannya. Memandangi bayangan diri di pantulan kaca ia sedikit bergumam kecil.
"Gimanapun itu Johnny Suh tetep ganteng." Ucapnya melantur.
Lalu kembali melanjutkan niat awalnya untuk mengambil baju. Hari ini ia harus mengantar sang istri ke stasiun untuk pergi ke Yogyakarta, ada sepupunya yang menikah.
Dengan tubuh yang masih gontai dan terus menguap ia berjalan masuk kamar mandi. Di ambang pintu kamar sang istri tertawa geli melihat Johnny yang terlihat lucu dimatanya.
Sama dengan daddy-nya, Renjun pun masih setengah tidur saat berjalan ke kamar mandi. Jalan sekuatnya, melihat sesanggupnya, dan menguap. Namun matanya terbuka seketika saat tubuhnya yang tidak seberapa itu di tabrak tiba-tiba oleh Johnny yang sedang tergesa-gesa.
"Eh, maaf mas." Refleks Johnny karena tidak sengaja menabrak putra manisnya.
"Daddy ngapain pagi-pagi dah rapi amat?" Tanya Renjun yang memandangi Johnny dari atas sampai bawah saat sedang mengambil kunci mobil.
"Daddy pergi dulu ya mas." Pamit Johnny setengah berlari. Tak lama ia berhenti dan berbalik menghadap anaknya yang menumpukan dagunya di pegangan tangga sambil menutup mata.... -ya sudahlah ya namanya juga baru bangun tidur.
"Tolong bangunin yang lainnya ya soalnya Daddy harus pergi." Tak lama kemudian Johnny benar-benar lenyap dari balik pintu rumah. Meninggalkan Renjun dengan separuh jiwanya yang masih berada di kasur. Karena pengganggu tidurnya sudah tidak ada lagi Renjun hanya kembali tidur menyusul saudaranya yang lain.
-*-*-*-*
Pagi yang cerah sudah mulai panas karena matahari bersinar terang pagi ini. Keluarga seo yang hanya tersisa 7 saudara itu mulai bangun satu persatu.
Dimulai dari Nana. Si anak manis yang senang memasak dan mengomel tapi pendiam(pas pagi aja) itu sudah didapur dari beberapa saat tadi. Karena ya itu jobdesk dia dari dulu.
Dia satu kamar dengan Jeno jadi mau tak mau saat ia bangun Jeno juga harus bangun. Biar adil katanya. Dan sekarang Jeno sudah di taman belakang untuk menyiram tanaman dan bunga-bunga lili kesayangan Daddy.
Mark baru saja turun untuk menuju ruang keluarga. Melihat sekitar dengan kebingungan karena merasa ada yang berbeda. Dan ya ternyata yang salah ada pada dia. Termenung sebentar hingga ia menyadarinya bahwa ia lupa cuci muka.
"I am home."
"Welcome home dad."
"Loh kak Na sendirian? Yang lain mana?" Tanya Johnny sambil membuka sepatu dan berjalan kearah ruang tv.
"Masih rebahan dad. Nyaman mereka jadi beban keluarga." Johnny hanya tertawa mendengar jawaban dari Nana. Karena nyatanya memang begitu.
Ia segera menuju sofa di mana Mark duduk sehabis cuci muka. Menyandarkan diri dengan penuh kenyamanan.
"Adek belum bangun bang?"
"Adek yang mana dad?" Jawab Mark ringan.
"Oh iya Daddy lupa kamu punya adek sebanyak tim basket." Jawab Johnny sambil senyum setangah meledek. Ia mengalihkan pandangannya ke arah Nana yang sedang memukul Renjun dengan spatula.
"Nanti dulu ributnya si duo piyak gak di bangunin ya kak Na?" Pertanyaan dari Johnny menginterupsi balas dendam Renjun.
"Kata mas Jen tadi Ji sama lele masih tidur nyenyak dad jadi gak tega buat bangunin." Sahut Nana masih dengan kegiatannya di pantry. Dan melanjutkan untuk menjegal Renjun yang hendak pergi dari kegiatan menutup kulkas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Babies Need You | Johnny Seo Ft Nct Dream Ot7
Fanfiction[End] "Because We Need You." - Seo brothers. "Don't you listen into that word? Because babies need you and of course I want you."- Johnny. Main cast: Johnny 7 dreamies Supporting cast: Yuta Jaehyun Winwin Doyoung Taeyong Bangchan Yeji Kun Lucas Hi...