4. Tamu

771 90 14
                                    

Jika mengatakan mengenai kehidupan perkuliahan Jeanne pun sangat sulit untuk menjabarkanya. Bagaimana pun ia sangat bersyukur karena dapat mengejar cita-cita untuk mendapat beasiswa di universitas favorite di Korea.

Walau ia baru saja selesai mengerjakan revisi skripsinya. Iya saat jam dinding kamarnya menjukkan tepat pukul 8.12 pagi.

Mata berlingkar hitam tebal itu hanya melirik jengah kearah jam lalu menariknya lagi pada kaca kecil yang bertengger tepat didepannya.

Ia menyibakkan gorden jendela kacanya yang lebar itu hingga sinar matahari menyambar dirinya yang tengah duduk di balik meja belajarnya. Memang bukan hal baik menepatkan meja belajar tepat di depan kaca kamar yang lebar.

Belum selesai menikmati pagi harinya yang sangat sial fokus Jeanne teralihkan oleh dering ponsel miliknya. Entah apa yang dilihat dari panggilan itu namun raut wajahnya berubah seketika.

"Hello Mr. Kyle"

"...."

"Right now?"

"...."

"Yes, sir it was finished already."

"...."

"Alright, I'll be there on 15 minutes."

Sepertinya itu kabar baik, buktinya tanpa aba-aba gadis malang yang menghabiskan malamnya bersama skripsi itu bergegas untuk berangkat menuju kampusnya.

Seperti janjinya tadi Jeanne sudah berada di kampus, berjalan cepat dikoridor dengan tangan kiri yang menjinjing tas tangan mengenaskan itu dan tangan kanan sibuk menyela rambutnya yang berantakan. Tidak berdandan terlalu mewah hanya kemeja putih lengan panjang dan celana bahan hitam panjang dengan sepatu kets berwarna biru.

Ia sibuk mengatur napas sedari tadi hingga ia mengembuskan napas beratnya saat ia berada tepat didepan pintu berwarna putih disalah satu rungan. Ia menyakinkan diri lalu mengetuknya.

----

Siang hari memang tak ada yang menyenangkan karena itu adalah waktu bersih-bersih untuk Seo brothers.

Mengingat mereka harus mengurus rumah karena daddynya yang bekerja dari pagi hingga sore. Seo brothers memiliki jadwal masing-masing untuk mengerjakan pekerjaan rumah. Seperti Jaemin yang tengah menyapu seluruh ruangan, Jeno yang mencuci dan menjemur baju, haechan yang membantu Renjun untuk memasak, dan Mark yang menjaga duo babies.

Daddy mereka menurunkan tangan ajaibnya kepada sang sulung, maka dari itu Mark tidak ahli dalam pekerjaan rumah hingga semua melarang ia untuk memasak bahkan hanya sekedar menggoreng telur.

Awalnya mereka tidak memasak karena ada katering. Tetapi karena kejadian beberapa hari yang lalu sang Daddy menghukum mereka dengan menyuruh mereka masak sendiri. Sebelum hal itu pun Renjun dan Jaemin sangat menyukai memasak dan pandai dalam hal itu.

Syukurnya mereka sangat kompak dalam hal beres-beres rumah dan leha-leha di karpet ruang keluarga setelahnya. Seperti Haechan yang tiduran di atas Jaemin dan Jeno yang tengah tengkurap menikmati lembutnya karpet. Sedang Renjun yang tiduran dengan kaki diangkat ke sofa dengan sesekali mengganggu kegiatan gaming sang sulung. Ya mereka semua Mabar.

"Dek Ji udah minum susu kan tadi?"

"Udah." jawab Jaemin cepat.

"Minum obat?" Kali ini Haechan.

"Sama Kak Njun semua aman terkendali. Gak kayak Lo kakak pengaruh buruk."

"Lo juga pengaruh buruk dong."

Babies Need You | Johnny Seo Ft Nct Dream Ot7Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang