Halte

428 45 2
                                    

"Kak Mark aku pulang duluan aja ya, lama banget nunggu Jaemin" Kata Renjun membuat Mark menoleh yang tadinya membelakangi Renjun

"Loh terus pulang naik apa?" Tanya Mark

"Naik bis lah, udah biasa kok. Aku duluan ya" Renjun pun pergi tanpa menunggu jawaban dari Mark sang Kakak kelas pacarnya Jaemin

Renjun tadinya ingin menumpang bersama Mark dan Jaemin, namun daritadi mereka menunggu Jaemin yang belum juga keluar kelas. Alhasil Renjun merasa jenuh, dia ingin cepat-cepat menjalankan rutinitas rebahan nya dirumah

Dia pun berjalan menuju halte, sialnya beberapa menit kemudian hujan melanda kota tersebut

"Ih kok hujan, kalau gini mah mending nunggu aja tadi sama Kak Mark. Mana kalo ujan begini bis suka lama" Monolog Renjun sambil mengerucutkan bibirnya

Lama kelamaan Renjun merasa kedinginan ditambah suasana halte sangat mencekam, dia hanya seorang yang berada di halte

Tak lama ada seorang pemuda yang Renjun kira seumuran sama dia, pemuda itu datang dan duduk disamping Renjun, membuatnya sedikit lega setidaknya ada yang menemani di halte tersebut

Renjun kembali dibuat kedinginan, dia apabila sekolah jarang memakai atau membawa semacam jaket atau hoodie. Alhasil kalo disituasi sekarang dia merasa menyesal kenapa tidak pernah mendengarkan omongan abangnya yang menyuruh dirinya untuk membawa jaket ke sekolah

Tiba-tiba Renjun merasa dikagetkan ketika ada sebuah tangan dengan hoodie digenggamannya berada di depannya

"Lo kedinginan kan? nih pake hoodie gue aja" Ucap pemuda itu

"Eh ga usah, aku gapapa kok" Jawab Renjun

"Udah pake aja, hoodie nya bersih kok" Merasa tak kunjung di ambil, pemuda itu pun berdecak kesal

"Cepetan ambil!! sebelum gue berubah pikiran ini."

Renjun pun cepat mengambil dan memakai nya setelah mendengar suara tegas dari pemuda tersebut

"Lo naik bis itu kan? bis nya udah ada tuh, sana naik" Suruh pemuda itu

Renjun yang tengah melamun langsung di kagetkan dengan ucapan tersebut. Tanpa babibu dia langsung menaiki bis tersebut tanpa berterima kasih, menanya nama, bagaimana cara mengembalikan hoodie nya, dimana dia akan bertemu kembali

"Ih kok kamu bego sih Renjun, ini gimana kembaliin nya. Aku juga lupa berterima kasih huhu" Ucap Renjun sambil menepuk-nepuk pelan kepalanya






RJN STORY





Hoodie digenggamannya, dia berlari setelah bel pulang sekolah berbunyi

"Eh Jun mau kemana?"

Tanpa mendengar ucapan Jaemin, dia berlari ke arah halte kemarin

"Aduh aku harus nunggu nih?" Bermonolog Renjun sambil duduk di kursi halte tersebut

20 menit 30 menit 1 jam dia menunggu, bis ke arah rumahnya sudah beberapa kali lewat

"Lo belum pulang?"

Renjun terlonjak kaget setelah menundukkan kepalanya sambil mengayunkan kaki di bawah

Dia pun langsung berdiri sambil memberikan totebag ke arah pemuda itu "Makasih buat hoodienya kemaren" Ucapnya sambil tersenyum manis

Pemuda itupun menerima nya dan langsung duduk diikuti oleh Renjun

"Nama aku Renjun" Renjun mengulurkan tangannya pertanda untuk berjabat tangan

"Gue Jeno" Jawab singkat Jeno tanpa menerima uluran tangan Renjun, Renjun pun menarik kembali tangannya

"Kamu anak sekolah mana?" Tanya Renjun setelah beberapa menit mereka diam

"Hm" Jeno menjawab dengan deheman, membuat Renjun mengerucutkan bibirnya

Sudah beberapa menit namun bis tak kunjung datang, Renjun mulai gelisah. Jam ditangannya sudah menunjukan jam 6 sore

"Ayo gue anter pulang" Ajak Jeno sambil berdiri

Renjun mendongak kan kepalanya melihat ke arah Jeno "Hah?"

"Udah sore, kemungkinan bis palingan masih lama lewatnya" Kata Jeno meyakinkan Renjun

"Cepetan Renjun!! sebelum gue berubah pikiran. Mau ga?"

"Yaudah gue pulang duluan" Lanjut Jeno ketika tidak mendapat jawaban dari Renjun

Renjun buru-buru berdiri dan langsung menggenggam lengan jaket Jeno dengan lucu. Jeno menoleh ke arah genggaman dan tersenyum sedikit melihat kelakuan Renjun yang menggemaskan

"Aku ikut deh, boleh kan? masih berlaku kan?" Tanya Renjun sambil menatap Jeno

Jeno dibuat kaget ketika mata Renjun ternyata sudah berkaca-kaca "Loh kok lo malah nangis?"

Renjun menghentakkan kakinya "Ih belum tau"

"Haha yaudah gue ngambil mobil dulu ya di supermarket itu tuh. Bentar tunggu disini"

Ketika Jeno akan pergi tiba-tiba tanpa angin tanpa hujan petir berbunyi dengan keras membuat Renjun mengikuti Jeno dan langsung memeluknya dari belakang

"hiks..hikss"

Mendengar tangisan Renjun, Jeno yang tadinya kaget setengah mati akibat petir iya, pelukan dari belakang iya. Dia pun langsung membalikkan badannya dan memeluk Renjun dengan erat

"Kok lo jadi nangis?"

"Takut petir..." Jawab Renjun dengan lirih

"Udah tunggu disini, gue mau ngambil mobil dulu Renjun.."

Renjun menggelengkan kepalanya "Yaudah ayo ikut" Jeno melepaskan pelukannya dan langsung menggenggam tangan Renjun dengan erat, membawa ke arah parkir supermarket

Renjun merasa hatinya menghangat, baru dua kali bertemu dengan Jeno. Tapi dirinya sudah merasa ada benih-benih cinta muncul

Begitupun dengan Jeno, memang dirinya bukan kedua kalinya bertemu, tapi sudah beberapa kali melihat Renjun suka menunggu bis di halte tersebut

Jeno merasa dirinya menyukai Renjun pada pandangan pertama, kemudian kemarin ada kesempatan untuk mendekat kepada Renjun, dia pun melakukannya

Rasanya senang setengah mati bisa berada didekatnya. Dan sekarang boom dia bisa memeluknya dan menggenggam tangannya yang begitu pas untuk dia genggam

Apakah mereka jatuh cinta?

RJN STORY

hai?

RJN StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang