•Part 1•

10 3 1
                                    

"semua berubah ketika aku bertemu denganmu."
_Dira_

•••

Menatap rembulan dari balkon kamar menjadi suatu ketenangan tersendiri bagi seorang gadis yang bermarga Pramesti. Ditambah ia memangku gitar dan memainkan beberapa lagu yang salah satunya berjudul happier-olivia.

I hope you're happy
But don't like how you're were with me
I'm selfish i know, i can't let u go
So find someone great, but don't find no one better
I hope you're happy but don't be happier...

Entah mengapa lagu itu yang paling Dira sukai, lirik dan intonasinya sangat pas untuk orang yang gamon seperti Dira. Potongan-potongan memori seakan memaksa masuk kedalam benaknya terlebih memori itu tentang masa lalunya. Mendadak dadanya terasa sesak, cairan bening pun turun dari matanya tanpa permisi.

"Ayolah Dira dia udah nyakitin lo! Ayo lupain!" Lirihnya dan menyemangati diri seraya menyeka air matanya.

Meoww
Dira menoleh mendapati kucing kesayangannya tengah mengelus-elus kakinya. Sontak Dira meraih kucing itu dan membawanya keatas pangkuannya.

"Claud, kenapa gue ga bisa lupain dia?" Tanya Dira.

kucing itu hanya mengeong, Dira terkekeh pelan. Mana mungkin seekor kucing yang diberi nama Claud itu menjawab pertanyaan aneh Dira. Kemudian ia bangkit dan meletakkan gitarnya didekat meja belajarnya. Ia memakai cardigan oversize miliknya dan berencana mencari udara segar seraya berjalan-jalan diluar. Dira keluar dari kamarnya kemudian menghampiri mamanya yang sedang mengurus berkas-berkas penting.

"Ma, Dira izin ke Alfamart sebentar." Izin Dira.

"Hm, jangan lama-lama sudah malam." Ucap sang mama yang masih sibuk dengan kertas-kertas didepannya.

Dira memutar bola matanya malas, untuk apa ia minta izin jika mamanya bahkan tak melihat sedetikpun kearahnya. Lantas Dira langsung saja keluar dari rumahnya, ia berjalan santai ditengah dinginnya malam itu. Ia menyusuri dari rumah ke rumah dan sampailah dia di Alfamart.

"Selamat datang." Sapa mba Alfamart yang tengah menjaga kasir, yang dibalas senyuman Dira.

Dira pergi menghampiri beberapa pintu kulkas yang berisi minuman segar salah satunya minuman kesukaan Dira yaitu Cimory stroberi. Namun baru saja ia menutup pintu kulkas seseorang menabraknya sangat keras hingga membuat Dira kehilangan keseimbangan dan tersungkur dilantai.

"Eh sorry-sorry gue ga sengaja sumpah, Lo ga apa-apa?" Tanya seorang cowok yang tadi menabraknya, seraya membantu gadis itu berdiri.
"Gapapa. Lain kali hati-hati kalau jalan." Ucap Dira dengan ekspresi datar membuat cowok itu terus melihat Dira.

Gadis itu menghela nafas lalu meninggalkan cowok itu dan segera membayar minumannya dikasir. Setelah itu ia langsung melenggang pergi, masih dipantau oleh cowok tadi.

Sampai akhirnya Dira berhenti disebuah taman kota, dari sana Dira bisa melihat pemandangan kota. Tatapan Dira berubah menjadi sendu, tak lama kemudian ia menangis. Menangis sekencang-kencangnya, ia tak peduli dengan orang-orang yang melihat kearahnya. Dira bingung, ia sendiri tak tahu apa yang terjadi pada dirinya.

Disisi lain ia juga lelah dengan kehidupannya. Entah itu tentang keluarganya, tentang dia yang pergi karena alasan bosan dan lain sebagainya. Dira benar-benar lelah. Ia duduk diubin-ubin taman, memeluk kedua lututnya.

"Jangan duduk dibawah, kotor." Ucap seorang cowok seraya mengulurkan tangannya. Dira mendongak dan mendapati seorang cowok sesusianya yangbia temui di Alfamart tadi.

"Lo ngikutin gue?" Tanya Dira masih dengan posisinya yang memeluk kedua lututnya layaknya bocah.

Cowok itu tampak menghela nafasnya kemudian ia jongkok menyamakan posisi Dira. Kemudian ia menatap mata Dira yang sembab, cowok itu kemudian mengulurkan tangannya.

Pletak.

Cowok itu menyentil dahi gadis didepannya dan menatap gadis itu dengan datar. Sedangkan Dira terkejut kemudian mengusap-usap dahinya.

"Lo apa-apaan sih?" Tanya Dira.

"Lo yang apa-apaan, gue heran kenapa cewek seperti lo berani keluar malam, sendirian lagi. Lo bukan siapa-siapa gue dan sebaliknya, tapi gue takut lo kenapa-kenapa jadi gue ikutin lo. Ga lama gue ngeliat lo nangis karena ga tega gue nyamperin lo... Sorry kalau gue berlebihan." Ujar cowok itu membuat Dira menatap lama kearahnya. Tak lama Dira tertawa, membuat cowok itu heran.

"Kenapa?" Tanya cowok itu.

"Lo aneh, bukan siapa-siapa tapi care banget." Jawab Dira yang masih tertawa bahkan sekarang ia lupa jika ia baru saja menangis.

Cowok itu lantas tersenyum karena gadis didepannya kini berhenti menangis dan ceria lagi karena ulahnya. Cowok itu berdiri dan mengeluarkan tangannya kembali. Dira berhenti tertawa dan menatap uluran tangan cowok itu.

"Ayo berdiri, gue gatau apa masalah yang Lo alami, tapi jangan jadi lemah semudah itu. Gue tahu lo cewek kuat, lo pasti bisa hadepin semuanya." Ujar cowok itu.

Dira tersenyum dan meraih tangan cowok itu dan berdiri, ia merapikan rambutnya kemudian membersihkan debu yang menempel pada celananya. Perasaannya sudah jauh lebih baik berkat cowok itu.

"Sekarang udah malam, mau gue antar pulang?" Tawar cowok itu namun Dira menggeleng.

"Gue bisa pulang sendiri lagian rumah gue ga jauh dari sini kok." Jawab Dira.

"Lo yakin?" Tanya cowok itu dan Dira hanya mengangguk.

Pada akhirnya Dira dan cowok itu berpisah ditaman itu mereka pulang dengan arah yang berbeda. Malam itu adalah malam yang mungkin akan terus diingat oleh Dira. Karena ini kali pertama Dira bertemu dengan cowok asing yang care padanya.

•••

To be continued

Follow ig dibawah ini ya
@nqmhfqrn_
@ptriiysn
@alfimrdyn

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 10, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aku & HarapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang