•
•
•
© araleyy
Trigger Warning :
🔞 Explicit Mature Content 🔞
••
•
•
•
Biiiiiipppppp...Biiiiiipppppp...
Biiiiiipppppp...
Alarm bedside monitor dari dalam kamar operasi 6 kian memekik runguku.
Oh, rupanya pasien itu meninggal dunia.
Jadi, aku harus menyaksikannya seperti ini?
Mungkinkah pertanda bahwa sebentar lagi nyawaku juga akan dicabut?
Pria berusia senja dengan kostum surgical gown mengayunkan langkah gontai dari pintu kamar operasi 6, lantas merapati sosok wanita bersurai cokelat yang jatuh bersimpuh di lantai koridor. "Percayalah, skenario Tuhan adalah yang terbaik. Ayahmu tidak lagi menderita karena penyakitnya."
Ini tidak adil. Bagaimana mungkin wanita itu memiliki akses di Instalasi Bedah Sentral VVIP sementara keluargaku sedikitpun tidak diizinkan masuk?
Dia bahkan tak tahu malu untuk merintih sejadi-jadinya, sarat akan kepiluan hingga dadanya sesak sulit bernapas. Sepasang netra hazel bertitikan bulir bening itu kini terkunci di obsidianku bak memohon pertolongan.
Lantas atensiku beranjak menuju empat orang perawat dengan gesit mendorong brankard bermuatan sekujur tubuh kaku berselimut putih-berpapasan denganku.
KAMU SEDANG MEMBACA
BELAMOUR 1.0
Fiksi Penggemar[ONESHOOT STORY OF BANGTAN MEMBER 1.0] Publish ulang di sini 💜 [AUTHOR COLLABORATION] @salwa-ptr @araleyy @Taeslandlady @RanEsta13 @pandachimi @Min-Yoona9 @kimtaelul Start : 22/04/21 => Di akun sebelumnya End : 29/04/21