Jangan sampai laut meyukaimu.
---- Thalasophile ----
cr: pinterest
Felix menghamburkan pandangannya ke lautan luas. Sinar sang surya yang mulai bertransformasi ke oranye, benar-benar memanjakan netra. Pemuda Lee itu membiarkan angin berembus, membelai surai blonde-nya lembut.
Desiran ombak yang mencapai rungu membawa Felix kembali pada masa itu. Masa yang menjadi salah satu bagain terindah dalam kehidupannya.
Felix masih ingat, di umurnya yang ke-20, ia bertemu dengan gadis itu. Gadis berkulit putih, bibir yang murah senyum, dengan mata yang bulat, dan hidung yang mungil. Byron Bay, menjadi saksi dimana ia bertemu dengan seorang Kim Chaewon, his first love, his first kiss, and his first trauma.
Chaewon, si pecinta laut. Chaewon, yang sepanjang hidupnya mempercayai dongeng tentang laut. Chaewon, yang setiap harinya menceritakan filosofi kehidupan bahari, seakan-akan mereka memiliki tali merah kuat yang mengikat.
"Di kehidupan selanjutnya, aku ingin menjadi laut."
Saat itu, Felix cuma menatap Chaewon penasaran, sambil bertanya, "Kenapa?"
"Laut itu penyimpan rasa. Saksi bisu dari kejadian yang ada di kehidupan kita. Aku ingin menjadi laut. Menjadi harta karun yang membiarkan setiap kenangan hidup di dalamnya, tanpa perlu khawatir, aku akan membocorkan tiap perihal penting yang rahasia."
Felix selalu kagum dengan Chaewon. Sebegitu cintanya Chaewon terhadap samudera, begitu juga dengan cintanya terhadap gadis itu. Ia kelewat paham akan sifat manja penuh energi yang selalu Chaewon salurkan. Dan Felix, terbiasa akan itu, selama dua tahun menjalin hubungan.
Chaewon suka disini, tempat dimana batu-batuan karang cukup besar, tersusun secara alami membentuk jalan setapak panjang, hampir ke tengah laut.Chaewon bilang, ia bisa merasakan laut menyatu didalamnya. Ia juga gemar menatap beberapa kerang yang mendamparkan diri di bebatuan. Felix masih ingat kebiasaan jahil Chaewon, yang suka mengganggu waktu istirahat kerang-kerang tersebut. Katanya, mereka lucu.
Felix juga ingat betul, kalau tempat yang sangat Chaewon gemari itu, adalah tempat yang sama, dengan tempat mereka bertemu untuk yang terakhir kalinya.
Pemuda ber-freckless itu tidak ingat betul, alasan mengapa mereka bertengkar hebat di hari itu. Yang jelas, saat itu langit memang mendung, ombak terkesan garang menghempas batu karang, dimana mereka berdiri. Seakan sejalan dengan suasana tegang antara Felix dan Chaewon.
"Memangnya kenapa?! Itulah kamu! You never listen!", mereka memang sering terlibat pertengkaran kecil, namun itu pertama kalinya, Felix mendengar Chaewon membentak.
KAMU SEDANG MEMBACA
THALASOPHILE [ Lee Felix ] [COMPLETED]
Fiksi Penggemar| Laut, pemilik misteri keberlangsungan hidup atas penghuni di dalamnya. Penyimpan rahasia alam penuh keajaiban semesta, Lee Felix, si pengagum dunia air, pemuja cerita bawah samudera. Si pemendam perasaan, menenggelamkan kisah jauh di dalam palung...