Last Promise

1.2K 92 10
                                    

Proses pencarian (Name) sedikit mengalami kerusuhan, karena Mikey tak mau bekerja sama dengan rekan lamanya. Meski demikian, Takemichi dan lainnya nekat mencari keberadaan (Name). Tak memedulikan pendapat Mikey.

(Name) sudah mereka anggap sebagai saudara. Di balik penampilannya yang terkesan kasar, wanita itu sangat baik berbanding terbalik dengan Kisaki.

Bahkan (Name) pernah memberitahu pada Takemichi semua rencana Kisaki. Walaupun terlambat, tapi Takemichi sangat menghargai kejujuran (Name).

Entah bagaimana (Name) bisa berakhir dengan Mikey. Terkurung dalam neraka tak berujung, yang mengekang hingga nyaris berakhir kematian.

(Name) tak pernah meminta tolong pada siapa pun. Seolah-olah pasrah menerima takdir. Meski bukan kesalahannya. Dirinya tak harus menanggung beban dosa yang bukan miliknya.

***

Dentuman keras mengiringi langit gelap. Ruangan minim pencahayaan penuh jeritan menyayat hati. Abai akan suara memohon ampun sang puan.

Diri sibuk melindungi bagian terpenting. Meski lengannya terasa memar dan hampir mati rasa. Nyeri menjalari bagian perutnya.

"Nak, mama mohon bertahanlah sedikit lagi. Mikey tolong aku, ah tidak tolong anak kita." (Name) memohon dalam hati. Sudut bibir membiru terasa kelu.

Kerusuhan yang terjadi membuat musuh lain Bonten mengambil kesempatan dalam kesempitan. Menculik (Name) karena tahu jika wanita itu satu-satunya kelemahan sang pemimpin Bonten.

(Name) tahu Mikey dapat menemukannya dengan mudah. Firasat Mikey tak pernah meleset.

Samar-samar peenglihatannya menangkap pencahayaan dari lampu ruangan ini. Menelisik lebih jauh detail ruangan yang cukup megah dan mewah.

Para iblis tertawa menonton betapa menyedihkannya jalang dari pemimpin organisasi terkenal kejam itu, tengah berusaha bertahan hidup. Tanpa ada sedikit pun rasa iba.

Baru saja salah seorang dari lelaki itu hendak melucuti pakaian (Name). Sebuah tembakan peluru mengenai tepat kepalanya.

Langkah lebar diambil menghampiri (Name), yang setengah sadar. Darah bercucuran di mana-mana berasal dari tubuh wanitanya.

Mikey merengkuh (Name) dalam pelukan. Mengelusi penuh sayang durja pucat yang melemah. Mikey tersenyum untuk pertama kalinya setelah sekian lama menyimpan dendam dan benci.

"Haruchiyo, bunuh mereka semua."

Sesuai perintah sang raja, nomor dua Bonten itu bergerak cepat membasmi para cecunguk dalam ruangan. Mereka hanya lah sampah bukan lawan yang sepadan bagi Bonten.

Jemari (Name) terangkat mengelusi garis rahang kokoh kekasihnya. Senyum lemah terpatri pada kurva. "Senang melihatmu senyum lagi, Jiro-kun." Panggilan sayang selama (Name) dan Mikey masih menjalin hubungan manisnya percintaan.

"Jiro-kun, aku sangat mencintaimu, sangat."

"(Name) ... maaf aku memang terdengar gak pantas mengatakan ini. Maafkan aku, maaf." Mikey menangis sesegukan.

(Name) menggeleng lemah seraya menghapus cairan bening di pipi Mikey."Tak apa. Bukan salahmu, kok. Sulit membuktikannya, selama ini aku hanya mencintaimu."

"Aku tahu. Aku lebih mencintaimu, (Name) sayangku, ibu dari anak-anakku .... " Mikey terdiam tak melanjutkan perkataannya. Sebuah peluru menembus dada bagian kirinya.

(Name) membelalak kaget. Cipratan darah Mikey mengenai wajahnya. Apalagi saat cairan kental kemerahan itu keluar dari celah bibir Mikey.

"Bos!" Sanzu lantas menebas leher orang yang berhasil menembak peluru mengenai sang bos.

Dia adalah pemimpin organisasi ini. Sebelumnya sudah terkena tembakan Mikey, tapi dia masih sadar dan membalas perbuatan Mikey.

Mikey merubah posisi berbaring sambil memeluk (Name) dengan erat, sementara Sanzu keluar memanggil bantuan.

"(Name)-chii mulailah hidup baru dan berbahagia tanpaku." Deru napas Mikey mulai terdengar tersendat-sendat. (Name) membalas pelukan Mikey, sembari mengelus lembut surai perak sang terkasih.

"Jiro-kun ...." (Name) memanggil lirih. Sekuat tenaga menahan tangisannya. Tak mampu lagi mengeluarkan kata-kata, sebab dapat dirasakannya tubuh ringkih kekasihnya semakin melemah.

Mikey memejamkan mata perlahan mengecup kening (Name) cukup lama. Sebelah tangan bergerak mengusap lembut perut buncit (Name).

"Jagoan-jagoan papa, jaga mama untuk papa, ya. Papa sangat mencintai mama dan Ichiro, Niijiro." Mikey mengecup lembut sekilas bibir (Name). "Ingat nama bayi kembar kita."

(Name) mengangguk pelan. Mikey mengeratkan pelukan merasakan kehangatan dari raga sang puan.

Mikey tertidur lelap dalam pelukan (Name).

Isakan tangis tak terbendung. (Name) menjerit tanpa suara. Ini sangat menyakitkan kehilangan orang yang dicintainya, bagaikan kehilangan separuh jiwanya.





*** THE END ***

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.


Note:
Dah yah, nih draft sebenarnya dah lama tapi baru inget di up skrg hhe. Sekali lagi mohon dimaapkeun (シ_ _)シ


Reckless || Mikey✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang