01

75 16 0
                                    

Happy reading♡

✿⁠ ✿⁠ ✿⁠

Tahun ajaran baru telah dimulai. hari ini adalah hari pertamaku memasuki masa putih abu-abu.

Kebanyakan orang bercerita kalau saat masa Sekolah Menengah Atas, akan ada banyak kisah kasih bahkan pertemanan yang unik dan menyenangkan.

Tapi sayangnya, di hari pertamaku tepatnya saat kegiatan Masa Orientasi Siswa (MOS) aku terlambat karena bangun kesiangan. Bukannya tidak ada yang membangunkan, mamaku sudah berusaha membangunkanku dengan berbagai macam cara sampai-sampai peralatan dapurnya pun ikut berbunyi.

Aku mulai memasuki area sekolah yang sudah dipenuhi oleh barisan murid baru yang di antara mereka akan menjadi temanku nantinya.

Dengan berjalan mengendap-endap, aku langsung berbaris di barisan paling belakang agar tidak ketahuan oleh kakak OSIS yang berdiri di depan sana. Namun hasilnya sia-sia.

"Perhatian untuk cewek yang baru datang harap maju ke depan sekarang!"

Semua pasang mata menuju ke arahku. Aku tidak punya pilihan lain selain mengikuti perintah kakak OSIS itu untuk maju ke depan.

Aku mulai berjalan dengan menundukkan kepalaku karena malu. Sesampainya di depan, ternyata ada seorang laki-laki dengan memakai atribut yang terlihat seperti hukuman.

Lelaki itu menggunakan topi yang terbuat dari potongan bola serta mengalungkan sekeping kardus yang bertulisan 'saya tidak akan terlambat lagi'. Detik itu juga perasaanku sudah tidak enak saat melihatnya.

"Kenapa terlambat" tanya seseorang yang menyuruhku tadi untuk maju yang diketahui ia adalah ketua OSIS.

"Kesiangan, kak.." jawabku pelan, antara takut dan malu

"Kalo ngomong yang keras!"

"KESIANGAN KAK!"

"Sekarang, lo lebih milih hukuman atau pulang." Kata ketua OSIS itu dengan nada yang ketus

"Hukuman kak"

"Yang keras suaranya!"

"HUKUMAN KAK!"

Saat ia menyuruhku untuk mengulangi perkataan yang aku katakan, ingin sekali aku berteriak 'Lo budeg ya!' . Tetapi untungnya bisa aku tahan dengan segenap kesabaran.

Anggota OSIS yang lainnya mulai memakaikan atribut hukuman untukku. Aku berdiri di samping lelaki yang telat datang ke sekolah sama seperti aku. Ekspresi wajahnya yang sinis dan datar membuatku refleks mengerutkan alis karena bingung sekaligus kesal.

"Ini contoh-contoh orang yang tidak disiplin! Tapi kalo di liat-liat kalian berdua kaya pasangan serasi. Setuju?!" Ucap sang ketua OSIS menyindir kami dengan bertanya kepada seluruh murid baru yang sedang berbaris

"SETUJUUU!!" Seru mereka

Pada detik itu juga, aku merasa ingin pulang dan menghilang dari bumi. Untung saja aku sudah menyiapkan mental untuk tidak menangis sejak kemarin.

"Kalian berdua, berdiri di depan tiang bendera sambil hormat ke bendera selama dua jam ke depan"

Sial! Benar-benar hari yang sial. Aku berjalan menuju tiang bendera bersama laki-laki yang berwajah dingin karena wajahnya seperti tidak ada energi semangat.

Kami di iringi oleh seseorang yang diketahui bernama Rama, aku melihat nametag lelaki itu ternyata dia adalah wakil ketua OSIS.

Sifat ketua dan wakil OSIS di sekolah negeri satu ini sangat bertolak belakang. Rama sesuai dengan namanya, dia baik dan ramah. Sedangkan Iqbal.. Iqbal ramah sih, tapi bintang satu.

"Maaf ya kalo ucapan Iqbal tadi terdengar ga sopan. Enggak usah masuk ke hati, dia emang gitu orangnya."

"Iya kak, enggak apa-apa. Aku juga yang salah" ucapku dengan sedikit senyuman

✿⁠ ✿⁠ ✿⁠

Semakin lama, matahari semakin panas dan kaki terasa semakin pegal. Aku melirik lelaki yang berdiri di sebelahku. Aku belum tau siapa namanya, yang jelas ia tampak membosankan.

"Enggak usah ngelirik, gue tau lo kagum sama ketampanan gue" akhirnya lelaki di sebelahku bersuara dan membuatku langsung reflek menghadap ke arahnya dengan sinis.

"Apa sih, geer banget. Siapa juga yang ngelirik lo"

Setelah itu hening, tidak ada respon apapun darinya. Andai saja aku tidak terlambat ke sekolah hari ini, pasti tidak akan bertemu dengan manusia misterius dan menyebalkan ini.

🌻🌻🌻

Vote vote vote, terima kasih 💐





MONOKROM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang