III

190 23 4
                                    

Di villa keluarga.
Wendy sibuk dengan berita di tv. Sambil meminum kopi hangat.

"Mommy pulang duluan? Wae?" Tny irene

"....

"Aku kan sendirian" gumam irene duduk didekat wendy sambil memakan kue pie

"Arasso." Gumam irene menutup panggilannya.

Wendy tdk memperhatikan irene.
"Bukankah dia biasa saja" gumam irene
Wendy melihatnya sekilas

"Apanya?"

"Tampilan dan wajahnya"

Wendy mengganti chanel lain.

Irene melihat jam dinding.
"Ah, aku lelah" gumam irene

"Apa lagi yg kau rencanakan?" Tny wendy

"Apa? Yaa, kenapa berpikir jahat terus!" Kesal irene

Wendy menunjukkan telinganya yg memakai earphone.
Irene terhentak diam.
"Mian" gumam irene

Wendy tersenyum kecil.
"Istriku apa kau mendengar teriakannya tadi" tawa wendy kecil
Irene mengunyah pie dengan malu

"...

"Hmm, org rumahmu seperti itu juga?" Tny wendy

"...

"Haha, Mr. Vans, kapan kita mengadakan makan malam bersama? Aku akan mentraktir jika mr dan mrs Vans ke Korea" ucp wendy

"...

"Oke. Goodnight" ucp wendy melepas earphonenya.

Wendy mengambil kopi nya.
"Tidak baik banyak2 meminum kopi" gumam irene menatap ponselnya

Wendy meminum seteguk lalu meletakkan lagi.
"Tidak baik menatap layar ponsel sedekat itu" ucp wendy menjauhkan ponsel irene

"Kau tdk marah besar padaku?" Tny irene

"For what?"

"Soal perusahaan"

"Daddy Bae sudah melampiaskannya pdaku" tawa wendy

"Mianhae"

"Aku maafkan. Kau bilang mengantuk, tidur saja duluan" ucp wendy

"Aku takut sendiri. Disini sepi" gumam irene

Wendy menaikkan satu alisnya.
"Besok kau pulang bersama sopir. Aku akan langsung ke bandara ada pertemuan di luar kota" ucp wendy mematikan tv lalu beranjak diikuti irene

"Mwo? Kemana? Aku ikut" ucp irene

Wendy semakin bingung. Sikap irene berubah. Apa yg sebenarnya irene inginkan
"Kau serius? Baiklah" ucp wendy berjalan duluan menuju kamar yg terpisah jauh dengan ruang tamu.

"Yaa.. ini sudah gelap. Aku takut, bisa tunggu aku" ucp irene

Wendy masih berjalan.

"Oppa!!" Teriak irene
Wendy baru berhenti.

Pelayan villa tersenyum mengambil gambar mereka.

Irene menggandeng lengan wendy.
"Sikapmu ketika diperusahaan saat itu sangat hangat." Gumam irene
Wendy berdehem kecil

"Kau ingat pesan daddy mommy?" Tny irene

"Panggil aku oppa. Jangan ada Kau...kau.. dan kau.." ucp wendy

"Keurae, mianhae oppa" ucp irene
Wendy berjalan santai.

"Dulu aku memimpikan akan menikah dengan laki2 yg romantis, humoris, hangat" gumam irene

Romantic IllusionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang