1. PULANG

6 1 0
                                    

Jam menunjuk pukul tujuh malam. Sean dan Selena baru saja selesai makan di sebuah resto di daerah Pathuk, Gunungkidul. Resto ini memiliki pemandangan malam yang sangat luar biasa. Mereka dapat menyaksikan hamparan kelap-kelip lampu kota sejauh mata memandang. Pemandangan malam kota Jogja.

Selena berjalan santai mendekati tepi tebing di resto itu, Sean menyusul di belakangnya.

"Keren," gumamnya.

Entah kenapa, hari ini Selena merasa sangat bahagia karena bisa menghabiskan waktu liburan bersama sang kakak yang sangat disayanginya itu, meski tanpa kedua orang tuanya yang jika ikut pasti akan membuatnya lebih bahagia.

Tanpa sadar, Selena menggenggam tangan kekar Sean. Sedangkan Sean yang merasa sedikit aneh mengarahkan pandangan ke Selena yang berdiri tepat di sebelahnya.

"Kenapa?"

"Engga papa kak, bagus aja pemandangannya," kata Selena tanpa melihat kearah Sean yang kini tengah menatapnya.

"Kamu suka?"

"Bangettt kak, ini keren."

Angin bertiup sepoi-sepoi, menggerakkan anak rambut Selena yang lepas akibat diikat asal.

"Ulang tahun mu ke-17 mau minta apa?"

Selena tersenyum, senang mendengar ucapan kakaknya barusan. Pasalnya, jarang sekali kakaknya menjadi baik seperti ini.

"Emm.." Selena berpikir sejenak.

"Ajakin aku ke tempat kek gini kak, boleh?" tanya Selena mendongak, menatap kakaknya yang lebih tinggi darinya. Matanya berbinar indah, seolah memohon kakaknya itu akan menjawab 'iya'.

"Ini keren banget. Aku pengennya pas ulangtahun ke -17, kak Sean sama aku pergi ke tempat yang kaya gini," Selena kembali melihat kelap-kelip lampu kota di depannya. Dia tersenyum.

"Oh, sama.. beli kue ulang tahun black forest, terus Kak Sean nyanyi lagu Happy Birthday gitu, hahah," Selena tertawa, membayangkan bagaimana ekspresi kakaknya yang pendiam ini akan menyanyi.

"Harus gitu?" Sean menaikkan sebelah alisnya.

"Iyaa. Harus ya kak!" Selena berkata mantap.

"Iya."

"Tapi masih lama, baru kemarin Desember." Selena membuang nafas pelan.

"Ngapapa, nikmati aja waktunya, karena waktu nggak bisa diputar."

"Huaaa, sayang kak Seannn," Selena memeluk kakaknya erat. Sedangkan Sean balas memeluknya, dan menepuk punggungnya pelan.

"Kak Sean juga sayang Selena," Sean mengecup pucuk kepala Selena.

"Jangan tinggalin aku ya kak.." Selena kembali mendongak, menatap kakaknya.

"Nggak akan, masa kakak ninggalin adek yang jelek ini?"

"Huh, enak aja!"

Kakak beradik itu tertawa,

Untuk terakir kalinya..

💫💫💫

Dan sekarang mereka akan bersiap pulang ke Jakarta. Ini akan menjadi perjalanan panjang mereka berdua, sebagai kakak-adik.

"Kak Sean nggak capek apa nyetir sampai Jakarta?" tanya Selena yang baru saja masuk kedalam mobil.

"Bakalan capek kayaknya," Sean segera memasang sabuk pengaman.

"Umm, kalau capek nanti istirahat aja ya kak, atau mau cari penginapan dulu?" karna jujur, Selena tidak tega membiarkan kakaknya mengemudi sendirian jika ia ketiduran.

SELENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang