1

80 11 3
                                    

Diary
by blumyse




Cerita ini berasal dari aku sendiri, namun tidak terlepas dari berbagai inspirasi. Jadi, apabila ada kesamaan, sungguh itu bukan hal yang disengaja.






JaeWin
[ Jung Jaehyun & Dong Sicheng ]






—  I  —








Matahari pagi menggugah semangat orang yang tengah memulai aktivitasnya. Tidak ada yang berubah. Pengulangan terus terjadi pada mereka yang memiliki aktivitas yang sama.

Seorang laki-laki tengah melangkahkan kakinya menuju rumah sakit tempat temannya dirawat. Dengan membawa buah-buahan segar dari pasar yang lumayan jauh dari rumah sakit itu, dia berjalan dengan sedikit menggumamkan nyanyian.

Entah apa yang dipikirkannya, dia selalu seperti itu setiap pagi. Mengunjungi temannya yang tengah terbaring lemah di kamar rumah sakit dengan udara dingin yang menusuk di pagi hari.

Freda Nadta Wileno Anggesa, Ruang Anggrek, No. 129.

Tertulis pada pintu kamar tersebut. Laki-laki itu membukanya dan segera meletakkan buah segar di sebuah meja.

Setiap hari dia selalu membawa buah segar untuk sahabatnya itu, walaupun sahabatnya tersebut masih belum sadarkan diri.

"Nadta, aku disini lagi. Bro, cepetan bangun dong. Kasian itu Ibu kamu tiap malem nangis nungguin kamu sadar." ucapnya.

Laki-laki itu adalah sahabat baik Nadta. Ia sudah berteman baik sejak SMP.

Dia akan berkunjung di pagi hari sementara Ibu Nadta pulang untuk membersihkan diri dan mengambil kebutuhan lainnya.

Sahabat Nadta ini bekerja di sebuah kedai kopi. Dia sebenarnya tidak menyukai pekerjaan itu namun karena rayuan Nadta yang memaksa dirinya, akhirnya dia menurut. Karena menurut Nadta, dia sangat jago membuat kopi yang enak.

Danesa Region Lendrakano

Dia adalah teman Nadta. Biasa dipanggil Gion.

Gion sedang menatap keluar jendela. Melihat langit cerah yang berawan. Dengan merapalkan doa untuk sahabat baiknya agar segera sadar.

Hingga tanpa sadar waktu berlalu begitu saja. Seperti tatapan kosong, Gion terus menatap langit cerah.

"Nadta, lihat tuh langitnya cerah banget ya kamu harus lihat nih cantik banget kayak kamu. Biru langit kesukaan kamu kan?"

Gion terus bergumam seperti sedang mengajak Nadta berbicara. Tanpa ia sadari, ada tangan yang tengah bergerak meraih kehidupan nyatanya.

Gion yang terlihat lelah menatap langit kini mengalihkan pandangannya ke arah Nadta.

Terkejut. Ia langsung memencet bel darurat di atas tempat tidur untuk memanggil dokter.

"Nadta, Nadta kamu udah bangun?"

"Nadta, ya Tuhan syukurlah."

Tak lama kemudian dokter pun sudah datang dan langsung mengecek kondisi Nadta. Sementara Gion menghubungi Ibu Nadta.





//  blumyse  //






Segera setelah mendapat kabar dari Gion, Ibu Nadta bergegas kembali menuju rumah sakit.

Diary | JaeWinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang