Diary
by blumyseJaeWin
[ Jung Jaehyun & Dong Sicheng ]
•
•
Cerita ini berasal dari aku sendiri, namun tidak terlepas dari berbagai inspirasi. Jadi, apabila ada kesamaan, sungguh itu bukan hal yang disengaja.
••
Hero Nadta
Jezial Hero Ma Juang
&
Freda Nadta Wileno Anggesa— V —
Nadta berjalan menuju ruangannya. Pagi ini suasana jauh lebih ramai dari sebelumnya. Pesanan hari kemarin lumayan banyak. Dilihat Shinta, Putri dan Dita sudah datang lebih dulu dan sedang menyiapkan bunga segar untuk rangkai hari ini.
Nadta sedang menarik nafas dalam-dalam. Selama perjalanannya kesini dia benar-benar gugup tak karuan. Hanya karena laki-laki yang mengajaknya tadi pagi.
Hero. Ya, nama yang sangat keren tentu.
Nadta diturunkan tepat di depan toko bunganya. Lantas, ia langsung pamit dan pergi begitu saja. Namun, samar-samar terdengar dari arah dalam mobil seseorang mengucap kalimat padanya.
"Nanti kalau ketemu lagi, jangan nunduk. Sayang wajah cantik kamu." katanya.
Nadta hanya diam tanpa menoleh. Namun, tanpa Nadta tau seseorang yang berada di kemudi tengah tersenyum karena dia yakin Nadta mendengarnya.
"Mbak Shinta, semua sudah siap?"
"Sudah mas. Tinggal masukin ke kotak aja."
"Oke mbak. Nanti di ambil kan?"
"Iya mas."
Nadta mengangguk dan kembali menuju ruangannya.
Seperti yang Nadta bilang pada Ibunya waktu itu, dia memikirkan ide baru untuk toko bunga ini dan begitulah sekarang Nadta berada di ruangannya dengan beberapa buku diatas meja.
Dia melihat-lihat banyak konsep dan ingin membuat ide dari situ. Ya setidaknya ide yang sesuai dengan toko bunga ini dan Nadta.
Nadta juga berniat menambah beberapa bunga yang akan tersedia di toko ini nantinya. Tidak lupa dia memilih beberapa bunga yang akan ia tanam di halaman belakang. Tentu saja dia akan membicarakan ini semua dengan Ibunya, karena Ibunya lebih mengerti.
Jam menunjukkan pukul 09.00, masih sangat pagi untuk Nadta yang sudah sibuk memikirkan rencananya itu. Sebelum pintunya diketuk oleh seseorang.
"Mas Nadta.."
"Oh, iya mbak."
"Itu tadi mbak Maretha telfon katanya gak bisa ambil karena persiapan acara masih belum selesai."
"Oh gitu. Tapi jadi kan?"
"Jadi mas. Suruh antar sekarang katanya. Ini mau saya antar."
"Oh, jangan mbak. Biar saya aja ya. Kamu jaga kasir sama rangkai pesanan yang lain."
"Ini gapapa mas? Mas Nadta kan baru sembuh."
"Gapapa mbak. Saya sudah sehat."
Shinta hanya menurut dan undur diri dari ruangan tersebut.
Sementara Nadta tengah bersiap diri untuk mengirim rangkai bunga mawar yamg sudah siap.
•
•
[ 💌 dari blumyse ]Halo semua. Disini Jen selaku pemilik akun blumyse. Terimakasih buat kalian yang sudah mampir di cerita aku. Ada banyak hal yang telah terjadi. Terutama dalam kehidupan nyata seseorang. Aku mungkin membawa kabar yang sedikit tidak mengenakan. Maaf, aku sudah memutuskan ini dengan berpikir beberapa kali. Maaf, cerita ini tidak akan selesai. Aku memutuskan untuk unpublish semua tulisan yang sudah aku posting di akun ini.
Buat jaewinist dan temen-temen lainnya. Terimakasih sudah mampir dan baca ceritaku ya. Mungkin kita akan bertemu lagi dengan cerita yang lebih baik dan bagus. Terimakasih. 💕
Jaewinist, tolong support JaeWin selalu ya. 💕
Salam dari Jezial Hero Ma Juang & Freda Nadta Wileno Anggesa dari semesta Diary.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary | JaeWin
FanfictionSemua tentangmu tercatat rapi dalam buku harian itu. Tidak hanya dirimu, harapan besar bisa bersama juga sudah tertulis sebanyak itu di buku harian itu. Kamu, orang yang selama ini aku sukai? apakah benar seperti itu? start : 12 Oktober 2021 end :...