3

32 6 1
                                    

Diary
by blumyse



Cerita ini berasal dari aku sendiri, namun tidak terlepas dari berbagai inspirasi. Jadi, apabila ada kesamaan, sungguh itu bukan hal yang disengaja.







JaeWin
[ Jung Jaehyun & Dong Sicheng ]








—  III  —









Nadta berteriak seperti sedang tertekan. Bagaimana tidak, ketika dia membaca bagian salah satu lembar tersebut. Bayang-bayang seseorang seakan berputar seperti film. Senyum manis yang diberikan sungguh membuat jantungnya tak karuan.

Gila. Menurutnya dia sedang menjadi gila karena hal yang tidak pasti.

Sedang dalam perasaan senang, Nadta terus melanjutkan membaca buku diary itu. Hingga pada bagian akhir, Nadta terkejut lagi. Kali ini tulisan pada buku diary itu terbalik. Nadta awalnya kebingungan, dia harus mengecek beberapa kali untuk menemukan maksud tulisan tersebut. Sebelum akhirnya Nadta sadar apa yang terjadi. Nadta membawa buku harian itu dan menunjukkannya pada cermin besar di kamarnya dan benar saja dugaan Nadta bahwa tulisan itu akhrinya terbaca.

Nadta tidak menyangka jika buku diary itu juga ditulis dengan kebiasaannya yang lain. Sudah sejak bangku SMP, Nadta sering kali menulis dengan tulisan terbalik yang hanya bisa dibaca saat kita menghadap kaca. Jadi, tidak sulit untuk Nadta mengerti.

Nadta mulai membacanya dengan terus menatap pada cermin. Ada ragu yang tersimpan dalam hatinya.

Nadta terkejut lagi. Siapa yang dia tulis dalam lembar-lembar akhir dari buku diary itu? Seperti asing namun tidak begitu.

Tidak ada bayangan yang terlintas. Tidak ada yang jelas dalam lembar itu. Walaupun halaman yang sukses membuatnya salah tingkah tadi juga tidak menyebut salah satu nama.

Karena penasaran, sejak terakhir kali dia menulis terbalik, malam itu Nadta kembali menunjukkan keahliannya. Dia menulis perasaannya beberapa hari terakhir. Awalnya cukup kesulitan namun itu cukup mudah bagi Nadta.








//  blumyse  //








Kini jam menunjukkan pukul 22.45. Sudah jam malam, Nadta memilih untuk segera beristirahat. Tulisan yang dia tulis tadi sebenarnya sudah selesai. Namun, waktu selanjutnya malah dibuat Nadta untuk melamun.

Pagi selalu dengan hal yang indah bukan? Terbitnya matahari yang membuat langit memiliki gradasi cantik yang hanya dapat dinikmati oleh mata kita sendiri. Pagi itu, Nadta terbangun jam 5. Entah apa yang terjadi, tanpa menunggu alarmnya menyala, Nadta sudah bangun lebih dulu.

Kini ia tengah menatap perkebunan stroberi dengan cahaya matahari yang mengenai mata membuat matanya sangat indah.

"Udah lama banget gak lihat pemandangan ini." gumamnya.

Sudah membuka jendela kamarnya, Nadta langsung pergi menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.







//  blumyse  //








"Nadta.."

"Iya ma."

"Gimana? enak tidurnya?"

"Enak kok ma. Kenapa?"

Diary | JaeWinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang