1.8 KEKACAUAN

293 20 0
                                    

"LOH LU"prem terkejut saat dia membuka pintu ternyata yang datang Adalah shina,angel,dan Ciel yang berkunjung kerumah mereka.
"Halo adek ipar nih gua bawain makanan buat lu"shina tersenyum manis dan memberikan martabak pada prem.
"Nyogok pake Martabak?udah gak zaman sekarang"ucap prem meremehkan shina.
Shina yang nampaknya sudah kesal dirinya ditepuk oleh Ciel.
"Prem kita disini cuma buat main aja kok gak macem macem"ucap Ciel.
"Iya kah"prem yang sedikit ragu ragu.
"PREM ITU SIAPA!"teriak boun dan langsung berlari ke prem untuk mengecek siapa yang datang.
"AYANG!"tiba tiba shina langsung merangkul tangan boun.
"Lu apaan sih"boun melepaskan tangan shina tapi shina merangkul tangannya lagi dan berjalan masuk kerumah boun begitu saja.
Prem yang berada dibelakang mereka terlihat cemburu.
"Hai prem"sapa Ciel.
"Yo Ciel" sapa balik prem.
"Sehat lu?"tanya Ciel sambil merangkul pundak prem.
"Sehat lah gua mah"jawab prem.
Kali ini prem tidak mau kalah siang dirinya akan membuat boun cemburu padanya.
"Yaudah lu duduk disofa dulu ya"ucap prem,lalu prem pergi mengambil minuman dan memberikan kepada tamu tak diundang.
"Ayang.....aku tuh kangen banget"ucap shina yang terus merangkul tangan boun,nampaknya boun tidak nyaman dengan kehadiran shina.
"Ayang aku pergi sebentar yah"ucap shina yang pergi meninggalkan boun dan menghampiri prem.
"Prem udah sini gua bantuin yah"ucap shina memaksa mengambil gelas dari tangan prem.
"Lu diem aja biar gua aja"ucap prem yang menarik kembali gelas dari shina.
Terjadi lah saling. tarik menarik dari kedua nya.
Brukkkkkk....
Prem terjatuh begitu pula gelas yang berisi minuman pecah dan menyebabkan kekacauan.
"E-eh kan gua bilang gua aja prem"ucap shina membela dirinya.
Prem nampak tidak memperdulikan shina dan segera membersihkan bekas gelas yang pecah.
"Auchh!"prem terkena serpihan gelas kaca.
Nampak dari luar boun berlari mendekati prem melihat apa yang terjadi.
boun melihat prem yang terjatuh dan jarinya yang berdarah banyak pecahan gelas dimana mana.
"Ayang aku gak sengaja tadi tuh pengen bantuin prem dia nya malah bandel"alasan  shina yang langsung merangkul tangan boun.
"Apa sih lepasin!"tegas boun dan mendekat ke prem.
"Lu gakpapa"tanya boun khawatir.
"Gakpapa cuma berdarah dikit aja"jawab prem.
Boun segera menggendong  prem dan membawanya kekamar.
"Ayang..."shina memanggil boun nampak boun tidak memperdulikan shina dirinya terus menggendong prem.
Ciel dan angel berserta shina sempat terkejut karna boun mementingkan prem dari pada shina tidak mungkin mereka hanya sebatas adik dan kakak mungkin saja mereka berpacaran.
Boun menurunkan prem di kasur kamarnya.
"Prem duduk sini dulu ya"ucap boun dan segera mengambil hanstaplas dilaci lemari nya lalu memakaikan pada jari prem yang luka.
Prem terus menatapi boun yang sedang memakaikan nya hanstaplas begitu khawatirnya boun pada prem padahal hanya terkena sedikit.
Boun sadar dirinya ditatap terus menerus dengan prem.
"Eeh"ucap prem terkejut dan memalingkan pandangannya.
Boun memegang tangan prem dengan lembut lalu mencium jari prem yang terluka.
"Ciuman kecil biar cepet sembuh,lu disini aja gua mau ngusir mereka dulu nanti malem kita jalan okeh"ucap boun tersenyum dan mengusap kepala prem pelan lalu pergi meninggalkan prem sendiri dikamar.
Shina berserta yang lain kembali duduk disofa shina yang melihat jam tangan yang sama dengan boun dirinya berniat untuk memakainya tapi tiba tiba Ciel bilang pada shina untuk merusak jam itu siapa tau itu jam milik prem.
Brakkk....shina membanting jam tangan itu dengan keras sialnya dia diketahui boun yang baru saja tiba
"Loh!shina!"boun segara dengan cepat melihat jam itu sialnya jam nya sudah rusak dan tidak berfungsi.
"SHINA LU KOK GITU JANGAN ASAL MECAHIN BARANG ORANG DONK!"boun yang emosinya sudah tidak tertahan lagi marah pada shina dan membentak shina.
"EH LU JANGAN ASAL NGEBENTAK DONK LU JUGA SALAH KENAPA LU MENTINGIN SIH PREM DARI PADA SHINA"Ciel yang membela shina dan marah balik pada boun.
Prem mendengar kekacauan didekat ruang tamu prem keluar kamar dan melihat dari lantai atas prem yang sedang melihat boun berdebat dan marah prem juga melihat jam tangan yang dipegang boun adalah miliknya.
"LU TAU GAK INI JAM SPESIAL INI MILIK PREM!!"tegas boun.
"ITU CUMA JAM AYANG,AYANG LEBIH MEDULIIN PREM DARI PADA AKU,PREM KAN CUMA ADIK DOANG AYANG"ucap shina yang mengeluarkan air mata palsu agar dikasihani oleh boun.
Angel menenangkan shina untuk tidak menangis.
"DIA BUKAN SEKEDAR ADIK DIA ORANG SPESIAL BUAT GUA JADI LEBIH BAIK LU PERGI,KALIAN SEMUA PERGI!!"tegas boun dengan lantang.
Ciel yang kesal mencoba untuk tenang dan pergi bersama angel dan shina keluar dari rumah boun.
Pikiran boun kini sangat sangat tidak stabil dirinya takut prem akan marah jika mengetahui bahwa jam tangan milik prem rusak.
"Boun"panggil  prem yang menyentuh pundak boun dengan pelan
"APA!eh..maaf"boun merasa bersalah karna membentak prem.
Boun mengacak ngacak rambutnya dan terus mengomeli dirinya sendiri.
"Boun tenang okeh....tenang yah"ucap prem sambil memeluk dan mengelus rambut boun dengan pelan.
"Tenang,gua gak marah soal jam tangan kok kan kita bisa beli lagi"prem terus memeluk dan menenangkan boun.
Boun memeluk tubuh prem dengan sangat erat.
"Prem marah?"tanya boun.
"Gak kok gua gak marah kan nanti bisa beli lagi"prem tersenyum pada boun yang membuat boun tersipu pada wajah prem.
"Masih mau jalan gak sama boun"tanya boun yang masih memeluk prem dengan erat.
"Jadi donk apa yang gak jadi buat lu"ucap prem.
Boun terluluh dengan kata kata yang keluar dari mulut prem yang membuat boun merasa dirinya ingin selalu bersama prem.
"Okeh ayok siap siap"ajak boun.
Prem dan boun kini pergi bersiap siap dikamar masing masing memakai parfum dan baju yang rapi.
Mereka berdua sama sama keluar dari kamar dan saling menatap satu sama lain.
"Ayuk kita jalan"ucap boun sambil mengulurkan tangannya.
"Ayok"prem juga mengulurkan tangannya dan menggenggam tangan boun.
"Anggap aja kita lagi date"ucap boun.
"Ha?!,e-e...iya deh"jawab prem dengan gugup.
Seperti biasa mereka berangkat menggunakan mobil.
"okeh udah sampe"ucap boun memberhentikan mobilnya.
Prem membuka pintu mobil dan keluar dari mobil
Kini mereka sedang berada di taman bermain
"tempat yang bagus kan?"ucap boun seperti menantang.
"Emm bagus kok"jawab prem.
"Kenapa gugup takut lu?"tanya boun.
"kata siapa takut"ucap prem tersenyum senang.
"Kalo takut pegang tangan gua aja"ucap boun.
Prem memilih untuk bermain diwahana rollercoaster.
Terlihat boun yang sedikit gugup dan agak takut dengan wahana yang dipilih prem,saat tiba di tempat prem dan boun duduk sebelahan.
"Takut yah"tanya prem menantang.
"G-gak"jawab boun gugup.
"Okeh"ucap prem.
Wahana mulai berjalan prem nampak sangat menikmati permainan dan pemandangan yang indah tapi tidak dengan boun yang terlihat pucat dan ketakutan saat berada pada waktu dimana wahana berada di atas langit yang lumayan tinggi lalu turun kebawah dengan kecepatan yang cepat.
"wahhhhhh!"teriak prem sangat menikmati.
"AAAAA-APA SALAH DAN DOSA KU SAYANG.......AAAAAA.....TUHANN..........BERIKAN AKU HIDUP SATU KALI LAGI!!"boun berteriak kencang membuat prem tertawa senang.
"AAAAAA AMPUN ANJG SAYA TIDAK MAU NAIK GINIAN LAGI"boun memegang erat tangan prem dan berteriak kencang hingga wahana selesai.
"Huh yey akhirnya selesai"ucap prem senang sambil menuruni tangga dari tempat permainan.
Prem berlari riang
"Eeh tunggu prem jangan lari gua capek"ucap boun kelelahan.
"Kan tadi ku yang nantangin kok sekarang lu yang takut hahaha"ucap prem menertawai boun.
"Nente kele le teket pegengan tengen  gwe eje ye"nyinyir prem pada boun.
"Ya deh ya gua kalah,sebagai ganti nya lu mau gua traktirin"ucap boun mengalah.
"Apa aja ya"tanya prem.
"Hm"jawab boun singkat.
"Okeh kita beli gulali dulu"prem berlari kencang ke tempat penjual permen gulali.
"Makasih boun"ucap prem riang.
"Huaaaaa mamah mau itu"rengek anak laki laki yang meminta permen gulali.
"Heh diam yah jangan nangis nanti gak mamah ajak lagi kamu"ancam ibu dari anak laki laki itu.
"Mahh aku mau itu"rengek adik dari anak laki laki yang tadi.
"Oh ayok nak beli"ucap mamah nya dengan senang.
Prem yang melihat kejadian itu nampak kasihan dan memanggil anak itu.
"Stsss....stsss...sini dek"ucap prem.
Anak laki laki itu menghampiri prem
"nih buat kamu"ucap prem.
"Wahhh makasih kak"anak itu memeluk erat tubuh prem.
"Itu mamah kamu?"tanya prem.
"Bukan mamah aku  udah meninggal"jawab anak laki laki itu.
"Really?!what the- berarti itu ibu tiri nya kasian dia perlakuin pilih kasih.
"Adek mau ikut kakak pulang?"tanya prem.
"Pulang kemana ka?"tanya anak itu.
"Pulang ke rumah kakak?"tanya prem.
"Aku mau aja kak,tapi mamah"ucap anak itu.
"Yaudah gakpapa nanti kalo tinggal sama kakak kita pergi jalan jalan bareng"bujuk prem.
"Okeh"jawab anak itu tersenyum.
Boun yang baru saja balik membeli es krim untuk prem melihat prem yang sedang menggendong anak anak yang memegang permen gulali.
"Ini siapa?"tanya boun.
"Dia kita asuh aja yah nanti gua jelasin"ucap prem.
Boun dam prem pergi ketempat anak dengan membawa anak laki laki yang tadi.
"Oh gitu ceritanya yaudah gakpapa"ucap boun mengizinkan.
"Kita na main dia siapa?"tanya prem.
"Gimana kalo Kenzo"saran boun.
"Okeh Kenzo"prem setuju dengan boun untuk memberi nama Kenzo.
"Oke sayang sekarang kamu namanya Kenzo"ucap prem.
Kenzo mengangguk pelan,kini mereka menikmati makanan yang sudah dipesan dengan lahap bersama dengan anggota keluarga baru yaitu Kenzo anak yang masih berusia 3 tahun.














Setelah makan mereka memutuskan untuk pulang kerumah dan beristirahat.
Prem mengantar Kenzo tidur kebetulan prem masih memiliki baju bekas dirinya saat kecil.
"Kenzo sayang bobo dikamar sini yah"ucap prem tersenyum pada Kenzo.
Lalu mengecup kening Kenzo dengan pelan.
"Goodnight baby"ucap prem yang keluar kamar.
"Udah tidur?"tanya boun.
"Udah"jawab prem.
"Mamah sama papah gimana?"tanya boun lagi.
"Itu urusan gampang"prem menjawab dengan senang hati.
"Yaudah gua kekamar dulu ya"ucap prem.
Saat hendak pergi kekamar boun menarik tangan prem yang membuat dirinya jatuh di pelukan boun.
"Prem makasih buat hari ini"ucap boun sambil memeluk erat tubuh prem yang mungil.
"Sama sama"ucap prem mengelus pelan punggung boun.
"Prem gua ini"boun terntunduk dihadapan prem dan mengeluarkan sekotak cincin.
"Lu mau gak jadi orang yang spesial buat guam"tanya boun pada prem.
Prem terkejut dengan tingkah laku boun
"Boun lu suka sama gua?"tanya prem.
"Iya,entah kenapa gua selalu ngerasa sakit banget setiap lu jalan bareng yang lain,apa lagi Ciel jujur gua kaya punya perasaan sama lu"jelas boun.
"Boun jujur gua juga punya rasa sama lu,walau kita baru kenal beberapa hari"ucap prem.
"Jadi lu mau"tanya boun lagi
Prem mengangguk kencang dan tersenyum manis pada boun.
Boun memasang kan cincin pada jari manis prem dan prem juga memasang kan cincin pada jari manis boun.
Boun memeluk erat tubuh prem dan berterima kasih karna sudah hadir di kehidupannya.
mereka berdua saling menatap sehingga jarak yang semakin dekat antara wajah.
Boun melumat bibir prem dengan lembut.
"Boun ada Kenzo lagi tidur kapan kapan aja yah gua capek"ucap prem mendorong pelan tubuh boun.
Prem segera pergi mandi dan berganti pakaian. Disusul dengan boun yang juga sudah berganti pakaian dan mandi.
"prem...."panggil boun  menghampiri prem yang sedang asik membaca buku.
"Hm"jawab prem dengan singkat.
Boun memeluk tubuh prem seperti anak anak.
"Prem....."panggil boun dengan pelan.
Prem tetap fokus membaca buku yang dia pegang.
"Babe......"panggil boun sekali lagi.
"Iyah apa apa"jawab prem.
"Mau peluk"pinta boun dengan wajah yang membuat prem sangat luluh pada boun.
"Uuu cayang cini cini"prem menaruh bukunya diatas meja
Dan memeluk tubuh boun dengan erat
Boun yang manja seperti anak anak dirinya terus ingin selalu memeluk prem.
"Dah tidur yah"ucap prem sambil mengelus  punggung boun dengan pelan.
Beberapa menit boun mulai memejamkan matanya prem hendak pergi ke kamar mandi untuk buang air kecil.
"Prem mau kemana iih"boun yang ternyata masih belum tidur dan masih ingin terus bersama prem.
"Mau kencing kebelet nih"ucap prem yang cepat cepat ingin kekamar mandi.
"Sini dulu atuh....
Mau peluk.....
Boun mau peluk......"rengek boun yang terus meminta agar dirinya dipeluk.
"Bentar ya boun kasep,bager"prem berlari cepat pergi kekamar mandi dan segera buang air kecil.
Setelah prem buang air kecil,prem kembali untuk menemani boun yang kini sudah menjadi bayi besar dalam kehidupannya.
"Prem sini peluk.....
Boun mau dipeluk sama prem...."rengek boun.
"Iya boun iya"prem menghela nafasnya dan memeluk kembali boun hingga pagi hari.
Hari ini bagi prem hari yang ada bisa dibilang ada kesedihan ada kesenangan,dengan ada nya Kenzo dalam kehidupan prem kini berharap agar dirinya terus bahagia bersama orang yang dia sayangi.

































ME:
Im so really sorry guys,gua jarang banget soalnya bener bener sibuk tau kan sekarang udah masuk sekolah offline sangat sangat membagongkan lah sekolah offline mana gak ngerti semua pelajaran astaga mengcapek :)

MY BROTHER [End√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang