Happy reading!
FLASHBACK
"Sersan Vozenilek, anda dipanggil untuk menghadap Jenderal Joseph di ruangannya."
"Siap, laksanakan!"
Laki-laki bernama belakang Vozenilek itu segera pergi ke ruangan pimpinannya.
Entahlah. Ada sedikit kesenangan dalam hatinya saat ia dipanggil oleh sang pemimpin.
Kebanyakan orang pasti takut jika menghadap langsung pada pimpinannya. Tapi tidak bagi Yohan. Yang ada dipikirannya sekarang hanyalah 'dapat tugas kemudian naik pangkat'.
Tok tok tok
Yohan tak bisa menyembunyikan raut tegangnya.
Padahal diperjalanan tadi dia bersikap biasa-biasa saja. Bahkan sempat pula dia
kembangkan senyumannya."Masuk."
Dia menghela nafas untuk sekian kalinya. Kemudian membuka pintu tersebut.
Di dalam, tentunya ada Jenderal Joseph yang tengah berdiri tegap dengan kedua tangannya yang diletakkan pada bekalang tubuhnya.
Dengan sigap Yohan memberi hormat.
Beliau mengangguk kemudian memerintahkan Yohan untuk duduk.
"Yohan Vozenilek, sersan dua?" sebut lengkap namanya dan pangkatnya oleh Jenderal Joseph. "Taukah alasannya, kenapa kau kupanggil ke ruanganku?"
"Siap, tidak!"
Joseph tersenyum. Namun senyuman itu mengandung banyak arti.
"Tak perlu tegang begitu, Yohan... biasa saja."
"Siap, Jenderal!" Yohan sedikit mengurangi rasa tegangnya.
"Ada tugas untukmu, kopral Yohan... dan itu cukup mudah," Joseph melihat raut penasaran Yohan pun segera melanjutkan perkataannya. "Kau tau kan distrik North Gior?"
"Siap, tau, Jenderal!"
"Ada apa dengan distrik itu?" tanya Joseph untuk menguji seberapa tahu Yohan tentang distrik itu.
"Letaknya terpencil dan sangat jauh dari pusat kota. Seperti namanya 'North Gior' distrik itu terletak di sebelah utara Kota Ceprerton. Distrik North Gior adalah tempat paling berbahaya kedua setelah Kota Dausleles. Sering terjadinya kerusuhan, banyak kasus kekerasan akibat perdagangan narkoba, legalnya perjudian dan disetiap harinya selalu ada laporan kejahatan. Kurang lebih seperti itu, Jenderal."
Joseph mengangguk-angguk puas. "Baik, kau mengenal tempat itu cukup baik."
"Besok kau sudah bisa menjalankan tugasmu, Yohan..." ujar Joseph. "Lakukan pengintaian secara bergilir pada pos penjagaan markas Akhlis."
Yohan tak dapat menyembunyikan raut keterkejutannya. Sebab apa yang ditugaskan untuknya tidak sesuai dengan jabatannya. "Mohon maaf, Jenderal, jika saya menyela. Tapi bukankah itu sangat berisiko?"
Joseph terkekeh. "Kau ingin naik pangkat bukan?"
Yohan mengangguk terpatah-patah membenarkan ucapan Joseph.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Abyss: Play a Little
ActionSekejam apapun dirinya, sebeku apapun hatinya, segila apa dia, pun perlahan itu semua memudar tatkala seorang pria asing datang ke dalam hidupnya yang kemudian kini menjadi kelemahannya. Jaemin × You ©yves-blanc, August 2O21