Bagian 52 (Behind the scene)

869 95 38
                                    

🌧️Scene hujan🌧️

"Tokoyami-kun, bisa tolong tutupi langit dari lokasi pertama kita? Jangan terlalu gelap!! Kita juga perlu mengatur pencahayaannya!" Seru Kayano.

Seperti yang kita ketahui, Kayano adalah sutradara dalam film ini. Isogai membantunya sebagai asisten sutradara.

"Untuk hujannya kita akan memanfaatkan semua quirk yang ada disini! Kita akan menggunakan alat penyiram tanaman yang dibuat oleh Yaoyorozu-san, airnya berasal dari es yang dihasilkan dan dicairkan langsung oleh Todoroki-kun, kemudian Uraraka-san yang menerbangkannya! Mengerti semuanya?!" Seru Kayano.

"Mengerti!!"

# Take 1

"Action!"

Nagisa berlari kecil sepanjang jalan lokasi syuting. Namun, ada yang aneh. Hujan buatan yang seharusnya menjadi tugas tim Yaoyorozu masih belum turun.

"Hah? Hujannya tidak turun?" Gumam Nagisa.

"Tu.. tunggu sebentar، Kayano-san! Todoroki-kun masih belum bisa mencairkan esnya!" Seru Uraraka.

"Cut!"

# Take 2

Todoroki kali ini lebih siap bersama Yaoyorozu dan Uraraka. Yaoyorozu akan memberi aba-aba pada Todoroki saat ia harus mengeluarkan api.

"Action!"

"Sekarang, Todoroki-kun!!" Seru Yaoyorozu pelan.

Spontan, Todoroki langsung mengeluarkan api. Tapi kali ini, apinya terlalu besar.

"Todoroki-kun!! Apinya terlalu besar!!" Seru Uraraka panik.

"Matikan cepat, Todoroki-kun!" Seru Yaoyorozu.

"Cut!"

# Take 3

"Action!"

Nagisa berlari kecil. Kali ini air hujannya sudah cukup stabil. Nagisa melihat Karma tak jauh di depannya. Ia pun menutup mata agar adegan ini terlihat nyata. Namun, belum sempat menabrak Karma, tangan Karma malah mencegahnya.

"Karma?! Kenapa kau malah menahannya?!" Seru Nagisa.

"Kau bisa menabrakku, Nagisa." Ujar Karma dengan entengnya.

"Tapi memang seperti itu adegannya!!!"

"Cut!"

# Take 4

"Action!"

Bruk!

Nagisa menabrak Karma. Ia menatap Karma dengan takut. Karma pun mengulurkan tangannya pada Nagisa. Nagisa hendak meraih uluran tangan Karma, tapi Karma malah iseng menyibakkan rok yang dipakai Nagisa.

"KARMA! APA YANG KAU LAKUKAN?!!" Pekik Nagisa malu setengah mati.

"Oh, aku hanya memastikan bahwa kau masih laki-laki." Ujar Karma dengan entengnya.

"KARMA SIALAN!!!"

"Cut!"

# Take 5

"Action!"

"Kau baik-baik saja?"

Karma mulai serius saat ini. Nagisa pun sedikit lega karena Karma tidak banyak bermain-main dengannya lagi.

"Aku-- eh? Aku harus mengenalkan diriku, kan? Atau yang lain?"

Karma tiba-tiba lupa dengan naskah yang ia hafal. Nagisa menepuk dahinya kesal.

"Kenapa aku harus beradu akting dengan orang seperti ini..."

"Cut!"

# Take 6

"Action!"

"Hatcum!"

"Nagisa? Kenapa kau bersin? Bukankah tidak ada adegan seperti itu?" Tanya Karma.

"AKU TERLALU LAMA BASAH!! KAU TIDAK TAHU AKU KEDINGINAN?!!!" Seru Nagisa kesal.

"Hah?! Apa bom berjalan itu merasukimu? Kau jadi sering berteriak, Nagisa." Gumam Karma.

"KAYANO-SAN!! AYO KITA ISTIRAHAT SEJENAK!!" Seru Nagisa.

"KITA BAHKAN BELUM SELESAI DENGAN SATU ADEGAN!!" Teriak Kayano frustasi.

"Cut!"

Scene di cafe☕

"Baiklah, Terasaka-kun dan Sato-kun yang akan menjadi anak buah profesor Aizawa. Kalian bertugas untuk menjemput Nagisa dan Karma yang merupakan seorang distinct." Jelas Kayano.

"Hah? Menjemput? Kau pikir mereka itu anak sekolah yang harus dijemput? Kenapa tidak ganti saja adegannya dengan kami mengirim undangan untuk mereka? Merepotkan!" Keluh Terasaka.

"Ugh! Terasaka-kun! Kau pikir mereka akan menghadiri acara pernikahan?! Kalian yang harus menggiring mereka secara langsung!" Balas Kayano.

"Baiklah, baiklah! Terserah kau saja!"

"Action!"

Terasaka dan Sato berjalan mendekati Karma dan Nagisa yang sedang duduk bersama. Dari belakang layar, Kayano sangat berharap Terasaka dan Sato tidak menyusahkan karena ia sendiri sudah lelah dengan adegan hujan di awal.

Dengan cepat, Terasaka langsung menyeret Nagisa dan Karma tanpa Sepatah katapun.

"Cut!"

"Terasaka-kun! Aku bilang ikuti naskahnya!!!" Seru Kayano frustasi.

⚗️Scene Profesor Aizawa⚗️

"Aizawa-sensei hanya perlu mengucapkan selamat datang dan memperkenalkan diri. Itu tidak sulit." Jelas Kayano.

"Hanya itu?" Tanya Aizawa-sensei memastikan.

Kayano mengangguk cepat. Ia berharap adegan ini bisa selesai dengan cepat.

"Lalu, Hayami-san, kau hanya perlu duduk diam kemudian memandang Karma-kun dan Nagisa-kun sesaat ketika mereka datang." Jelas Kayano pada Hayami. 

"Setelah selang beberapa saat, Midoriya-kun dan Bakugo-kun masuk. Midoriya-kun harus memasang wajah segugup mungkin, dan Bakugo-kun harus bersikap seangkuh mungkin." Kayano berganti menjelaskan pada Midoriya dan Bakugo.

"AKU TAHU!" Seru Bakugo.

"Kacchan! Jangan berteriak! Kau bisa mengganggu yang lain!" Sahut Midoriya.

"DIAMLAH, DEKU!"

"Kacchan! Pelankan suaramu!"

"AKU TIDAK PEDULI!!"

Sementara itu, Kayano hanya bisa menghela nafas lelah melihat teman-temannya yang tingkahnya sangat ajaib.

"Aku rasa ini tidak akan mudah."




Hai semuanya!!!

Kalian pasti udah liat pengumuman dari aku, kan? Maaf banget ya, karena jarang update 🙏🙏

Aku update satu chapter pendek sebelum aku hiatus. Semoga kalian menikmati ☺️☺️

Jangan lupa vote dan komen










Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 13, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Together [Hiatus Sementara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang