Bagian 4

3.7K 411 17
                                    

"Aku rasa kita sudah berada di jalan yang benar. Aku yakin kita bisa menemukan me-"

DOR!

Terdengar suara tembakan. Empat orang yang berada di selatan adalah Jiro, Shoji, Hagakure dan Ojiro. Mereka langsung waspada ketika mendengar suara tembakan itu. Tiba-tiba, Jiro terjatuh. Ia tak sadarkan diri. Shoji langsung meraih tubuh Jiro.

"Peluru bius....mereka pasti ada disekitar sini!" Seru Shoji pelan.

Hagakure dan Ojiro masih bersiaga. Bagaimana pun, lawan mereka tidak bisa diremehkan. Dan mereka masih belum tahu siapa dan berapa orang yang mereka hadapi.

DOR!

Suara tembakan kembali terdengar. Kali ini, peluru bius itu mengenai tubuh Shoji. Ia pun tak sadarkan diri.

"Jadi begitu, mereka mengincar pelacak dari awal!"

"Hagakure, tolong berhati-hati!"

Tak ada balasan dari Hagakure. Ojiro pun menoleh dan mendapati Hagakure tak sadarkan diri.

"Sial! Bagaimana ini!" Keluh Ojiro kesal.

Tiba-tiba, Ojiro menerima serangan mendadak. Ia melihat sosok yang tidak asing baginya. Sesosok bayangan hitam. Black shadow.

"Tokoyami?!"

Tokoyami hanya melangkah pelan menuju Ojiro.

"Apa kau yang menembakkan semua peluru tadi?!" Tanya Ojiro kesal.

"Kau pikir aku bisa melakukan itu?" balas Tokoyami cuek.

"Chiba, sebaiknya kau keluar. Kau bisa mengalahkannya langsung."

Dari atas pohon dengan daun yang lebat, Chiba melompat turun.

"Sebenarnya aku lebih menikmatinya diatas sana. Tapi kalau kau memang menginginkannya...."

Chiba mengarahkan pistolnya pada Ojiro. Ojiro tak berani bergerak sedikit pun.

"Maaf, tapi sepertinya permainan kalian sudah berakhir...."

DOR!

Suara tembakan terakhir dari Chiba sudah terdengar. Mereka pun kembali ke tempat yang lain berada.

"Jiro-san, Shoji-kun, Hagakure-san, Ojiro-kun, gagal!" kata Ritsu yang menjadi wasit dari latihan kali ini.

Disisi lain.

"Yaoyorozu, mohon bantuannya."

"Aku juga, kita harus bekerja sama sekarang."

Hayami dan Yaoyorozu menunggu diatas pohon. Benar saja, tiga orang datang. Mereka adalah Kayano, Kanzaki dan Okuda.

"Aku merasa ada seseorang di seki-"

DOR!

Lagi-lagi suara tembakan yang bergeming. Kayano jatuh dan tak sadarkan diri.

"Kayano-san...."

Okuda dan Kanzaki mulai siaga. Mereka sudah menebak, pasti ada satu dari dua penembak jitu kelas mereka.

DOR!

Suara tembakan lagi-lagi terdengar. Kali ini, Okuda yang menjadi korbannya. Tinggal Kanzaki sendirian. Ia terdiam sejenak. Hayami mulai waspada. Perasaannya tidak enak. Ia memprediksi bahwa setelah ini Kanzaki pasti menyerang.

Benar saja. Tak lama setelah itu, Kanzaki melompat dan melayangkan tendangan pada Hayami. Tendangan Kanzaki mengenai bahu kanan Hayami. Hayami pun terjatuh.

"Sial! Bagaimana kau bisa menemukanku?!"

"Perkiraanku tidak salah. Jadi, kau yang melumpuhkan mereka? Kau juga berniat melumpuhkan aku, kan?!" Seru Kanzaki kesal.

Together [Hiatus Sementara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang