warn ; alur maju mundur. akan ada keterangan waktu.
bitter(sweet)
10 april 2016
"Yaudah, kakak mau apa?" tanya Rinjani sambil natap seseorang yang ditampilkan layar ponselnya.
Jeffrey tersenyum, "Mau kamu aja."
Bibirnya mencebik lucu, "Jawab yang bener! Mau hadiah apa nanti pas sampai Jakarta?"
"Itu kakak jawabannya bener kok. Kamu mau hadiahin kakak pensil inul juga kakak terima."
"Males jawabannya ngegombal mulu." katanya merajuk.
Jeffrey terkekeh kecil, "Kamu jangan gemesin didepan orang lain. Gemesnya buat kakak aja. Kalo ada cowok godain, patahin aja lehernya."
"Apaan sih. Jawab yang bener dulu Antario Jeffrey, mau hadiah apa?"
Jeffrey melotot, "HAH?! Bilang apa tadi? Kamu manggil kakak pake nama? Ih, ulang-ulang."
Rinjani geleng. "Gamau. Udah ah, aku mau bobo."
Jeffrey mengangguk kecil, "Iya gih. Night, baby bear. Sleep well, i love you."
Rinjani terkikik geli, "Too.."
bitter(sweet)
11 april 2016"Iya. Mama jangan bilang-bilang sama kak Jeff kalo aku jemput dia di Bandara." kata Rinjani sambil natap cermin, natap dirinya sekaligus Mamanya yang lagi nguncirin rambut Rinjani.
"Iya. Mama gak bilang-bilang." sahutnya. "Tapi kamu hati-hati loh, pegangan abang gojeknya yang erat. Bilang abangnya jangan ngebut-ngebut." lanjut Mamanya.
"Iya. Mama bawel,"
Mamanya tersenyum, "Harus."
Setelah ikatan rambutnya sudah selesai, Rinjani langsung menatap takjub dirinya. Segera ia kecup pipi Mamanya, "Jani berangkat. Dadah Mama.."
bitter(sweet)
"MAMA!" teriak Ayah dari ruang tv.
"Kenapa?"
"Sini duduk, temenin Ayah nonton tv."
Lima menit kemudian, berita petang mulai disiarkan. Ah, nampaknya berita segar.
"Kecelakaan maut yang terjadi di Jalan Sudirman siang tadi, berhasil membuat jalan macet. Terkonfirmasi total ada 4 korban luka-luka dan 2 korban lainnya meninggal. Satu korban adalah pengemudi ojek online, dan diketahui satu korban lainnya adalah pelanggan ojek online tersebut."
"Meski identitas kedua korban belum diketahui, polisi sudah meyakini jika korbannya adalah seorang remaja."
"Oh iya? Rinjani kemana Ma?" tanya Ayah.
"Jemput Jeff di Bandara. Hari ini kan dia pulang."
Ayahnya ngangguk, "Oh iya. Naik apa? Mobil sama pak Ardi masih didepan tuh,"
"Naik ojek online." sedetik setelah mengatakan itu, motor korban yang meninggal disorot.
Mama Rinjani bersumpah, jantungnya berhenti berdetak beberapa detik. Air mata langsung mengalir begitu saja tanpa permisi.
"ASTAGHFIRULLAH HAL ADZIM!" teriak Mama Rinjani.
"Kenapa, Ma?"
"Itu motor ojek online yang Rinjani pesen, Yah.."
Surprise nya berjalan, namun tak sesuai rencana. Bukan hanya 1 orang yang terkejut, melainkan puluhan orang.
bitter(sweet)
—tbc..
jeff blm tau. sekali lagi seperti yang diatas, alurnya maju mundur. jadi ingat tanggal-bulan-tahun yang aku tulis.
75 komentar