Aroma manis

4.2K 370 116
                                    

Aroma darah menggelitik hidung Ajax membuat matanya berubah menjadi merah, "ini bukan aroma biasa" pikir Ajax

Ajax adalah vampir yang lumayan kaya, dia memiliki harta yang banyak dari nenek moyangnya yang bahkan bisa menghidupi keturunan selanjutnya.

Meski begitu selain untuk beli darah beku atau mungkin makanan biasa, dia hanya menggunakan uang itu untuk membeli obat penekan agar dia tidak menggila saat mencium bau darah.

[obat penekan disini semacam obat khusus untuk vampir agar akal sehatnya terjaga saat mencium bau darah]

Tetapi aroma yang menyengat indra dan syarafnya itu berhasil membuat sisi vampirnya keluar

Dengan cepat dia berlari mencari asal aroma manis itu, dan gotcha

dia menemukan seorang pria di bawah pohon, bajunya agak sobek dan berantakan dengan beberapa daun menempel di kepala, ada beberapa darah keluar dari tangan dan pipinya yang sepertinya tergores sesuatu lalu di lihat dari wajahnya yang menahan sakit sepertinya dia terkilir?

"orang bodoh mana yang memanjat pohon tengah malam seperti ini?"

batin Ajax, dia terengah-engah menghampiri orang itu

Merasakan ada seseorang berdiri di depannya, Zhongli alias orang yang baru saja jatuh dari pohon itu mengangkat kepalanya dan menatap Ajax

"kucing..."

gumam Ajax melihat kucing di pelukan pria itu, seketika dia langsung tau apa yang terjadi.

"Ha-halo?"

Zhongli memanggil Ajax yang terengah-engah menatapnya, dia merasa bulu kuduknya berdiri karna tatapan Ajax yang seolah melihat mangsa

"Bolehkah aku mengigitmu?"

tanya Ajax sambil berlutut menyamakan tingginya dengan Zhongli.

"Hah? aakhh--"

dengan gerakan cepat Ajax menarik tangan Zhongli dan lansung membenamkan taringnya di bahu Zhongli.

"Aakhh-- sakit! apa-- apa yang kau lakukan? mnnhh-"

Zhongli merasakan benda kecil dan tajam menusuk bahunya, dia bisa merasakan sesansi panas di bahunya yang di gigit.

"le....pas!"

Zhongli mencoba mendorong Ajax tetapi tidak bisa

"MEOW!!"

Tiba-tiba kucing yang tadi di tolong Zhongli, mencakar Ajax karna tergencet.

kucing itu lalu melarikan diri.

"Cih, kucing sialan"

Wajah Ajax terkena cakaran kucing itu, tetapi lukanya sembuh dalam hitungan detik.

Melihat luka yang ada di pipi Ajax menghilang, Zhongli reflek menyentuh pipi orang di depannya karna tidak percaya sama yang dia liat.

Ajax yang melihat Zhongli memegang pipinya malah menyeringai.

"Kenapa? mau digigit lagi?"

Dia menangkap tangan Zhongli dan menjilatnya

"Vam-pir?"

gumam Zhongli, hanya kata itu yang muncul di kepalanya.

Ajax tidak terkejut dia hanya semakin menyeringai.

Ketika Ajax ingin mengigit tangannya, Zhongli langsung menarik tangannya. Perasaan takut tergambar di wajahnya.

"apa kau baru pertama kali melihat vampir dengan mata kepalamu sendiri hmm? wajar sih karna kami menyembunyikan identitas kami"

"kau--- apakah kau akan memakanku sampai aku kehabisan darah!?"

Zhongli memelototi Ajax dia berusaha menggerakkan kakinya tetapi kakinya benar-benar sakit.

"hmm? ide bagus tetapi aku ingin terus meminum darahmu jadi aku tidak akan langsung membunuhmu"

Ajax menarik tangan Zhongli dan menjilati darah yang keluar dari tangannya, dia juga menjilat pipi Zhongli yang berdarah.

Zhongli termenung memikirkan maksud dari 'tidak akan langsung membunuh' lalu dia terkejut saat Ajax menjilat pipinya.

"Lu-lukaku? sembuh?"

Zhongli menatap Ajax

"bagaimana bisa??"

Ajax yang melihat ekspresi terkejut Zhongli yang imut membuatnya terkekeh.

"namamu?"

Zhongli menatap Ajax

"siapa namamu?"

Terdiam, Zhongli berpikir apakah dia harus memberi tau namanya.

"Z-Zhongli..."

Zhongli memelankan suaranya berharap Ajax tidak mendengarnya.

"Liyue?"

Zhongli yakin maksudnya asal dirinya, Zhonglipun mengangguk pelan.

Ajax lalu menanggalkan jaketnya.

"pantas saja pakaianmu seperti ini, kau tau kan ini Snezhnaya? udara dingin disini"

Ajax memakaikan Zhongli jaket miliknya.

"eh- mnn... makasih"

Zhongli memalingkan wajahnya.

"imut"

Ajax mengangkat Zhongli dengan ala birde style yang membuat wajah Zhongli memanas.

"Tu-turunkan aku!"

"kakimu terkilirkan? aku tidak ingin ada vampir lain yang meminum darahmu jadi aku akan mengantarmu pulang"

Ajax lalu menatap Zhongli sambil tersenyum

"Kau hanya milikku, ingat itu"

Zhongli benar-benar jadi merah mendengar perkataan Ajax, rasa takutnya bertukar dengan rasa malu.

"A--aku bisa jalan sendiri!"

"Diam atau aku akan menghisap darahmu hingga habis"

mendengar ancaman Ajax membuat Zhongli terdiam.




TBC~

Aku adalah Vampir!
Bolehkah ku mengigitmu
Tak bisa ku tahan lagi
kau membantahnya

Ku ingin lagi~
sampai habis darahmu
itu tak ada hentinya

Ahaha

tak tentu arah buruk ataupun baik

wait--- kenapa jadi nyanyi :')

Nyaho! RK bikin ini gegara tiap ngedengerin lagu "Deco 27 vampir" versi Indonesia RK selalu kepikiran Childe vampir dan Zhongli yang di kejar-kejar.

well moga kalian suka

Aku adalah vampir - ChiliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang