Ch. 2

22 2 15
                                    

Di dunia ini ada dua tipe manusia, yang mudah beradaptasi dan sulit untuk beradaptasi. Naya sendiri adalah tipe yang kedua. Dimanapun dia berada, Naya butuh waktu untuk memproses semua hal-hal baru di sekitarnya. Saat masih SMP dulu, dia pernah tinggal di rumah Radev selama tiga bulan. Pada awal-awal dia memulai kehidupannya, Naya hampir tidak pernah bisa tidur dengan cukup setiap malamnya. Lalu, pada acara studytour di sekolah menengahnya, Naya pernah menangis karena tiba-tiba ingin pulang ke rumah.

Kemudian, hal yang sama terjadi lagi di pagi ini. Saat dia bangun, yang dilihatnya adalah langit-langit kamar hotel yang mewah dan luas. Kopernya yang tergeletak disudut ruangan, serta Naya yang masih mengenakan baju semalam dengan rambut yang acak-acakan. Dengan agak terkejut Naya melihat ponselnya, dan baru sadar bahwa benda itu mati total karena tidak di charger semalaman.

"Oh iya, gue lagi di Paris kan ya?" Naya menepuk pelan pipinya—menyadarkannya dengan kondisinya sekarang.

Naya tidak ingat apa yang dia lakukan semalam. Dia hanya ingat Jayden mengantarnya sampai ke depan pintu, lalu dia masuk dan—Naya langsung menggeleng. Dia sepertinya berpikir terlalu keras semalam dan akhirnya tertidur lelap. Naya bangkit dari kasur, dia beralih membuka lemari—mengambil charger ponselnya yang dia simpan di sana untuk mengisi daya benda itu.

Saat ponsel itu menyala, dia tidak mendapati banyak pesan penting. Beberapa hanya dari Haikal yang memberinya spam chat, lalu editornya—Noah—yang menanyakan kondisinya serta kakak sepupunya—Radev yang bertanya apakah dia sudah sampai dengan selamat. Naya hanya membalas pesan Radev dan Noah, sementara dia menonaktifkan notifikasi pesan dari Haikal. Melayani pesan-pesan tidak jelas Haikal hanya akan membuatnya sakit kepala di pagi-pagi hari.

"Enaknya kemana dulu, ya?" Perempuan itu bergumam. Dia membuka catatan destinasi wisata yang ingin dia kunjungi, tapi terlalu bingung untuk memilih kemana terlebih dahulu.

Di sela-sela itu—tiba-tiba saja, sebuah panggilan telpon dari nomor tak dikenal masuk. Naya mengerutkan keningnya membaca satu per satu nomor itu. Tidak tahu kenapa, dia malah memilih mnerima panggilan—dan suara berat tidak asing itu yang menyapanya lebih dahulu.

"Naya? Ini saya Jayden. Ingatkan? Saya yang ngantar kamu kemarin." Suara khas yang terdengar aneh—tiba-tiba membangkitkan ingatan Naya tentang sosok Jayden Arkatama.

"Oh, Kak Jay? Ingatlah, saya bukannya tiba-tiba amnesia disosiatif." Perempuan itu menghela napasnya.

"Kirain lupa?? Soalnya keliatan kayak gak sadar lagi dimana???" ujarnya dengan kekehan renyah. Suaranya yang menggema itu mengingatkan Naya pada ayah Radev jika sedang berkumpul dengan bapak-bapak komplek. Saat Naya perhatikan, tawa Jayden benar-benar unik dan lepas.

"Saya belum butuh bantuan Kak Jay, kenapa nelpon??" Alih-alih menjawab candaan Jayden, Naya memilih melempar pertanyaan dengan nada ketus.

"Kamu belum tau mau kemana, kan? Kebetulan saya lumayan tau banyak tempat di Paris, saya bisa jadi tour guide kamu hari ini kalo kamu mau," ujarnya.

Naya berpikir sejenak. Tentu saja itu tawaran menarik, kapan lagi ada tour guide yang akan dibayar dengan cuma-cuma? Tapi, entah kenapa ada keraguan di dalam hatinya. Aneh melihat seseorang asing seperti Jayden menawarkan dirinya menjadi tour guide pribadinya secara sukarela. Laki-laki itu tidak berusaha memanfaatkannya, kan?

"Sebenarnya biar saya sendiri juga ga masalah. Kak Jay ga berusaha manfaatin saya karena alasan pribadi, kan? Soalnya ga mungkin orang sibuk kayak Kak Jay mau jadi tour guide saya buat seharian ini???" Selidik Naya telak.

Di seberang sana Jayden tertawa canggung. Suara gemerisik itu tertangkap di indra pendengaran Naya, seperti ada suara perempuan yang ribut-ribut tentang sesuatu tapi Naya tidak terlalu dengar. Hanya samar-samar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 14, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

7 Days [Jung Jaehyun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang